Terbit: 13 January 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mendengarkan musik memang menyenangkan, apalagi mendengarkan lagu dari penyanyi idola Anda. Tahukan Anda, mendengarkan musik terlalu keras menggunakan headphone bisa merusak pendengaran secara permanen.

Hati-Hati, Sering Dengarkan Musik Pakai Headphone Bisa Bikin Anda Tuli

Photo Credit: Flickr.com

William Shapiro, profesor klinis di New York University Langone, mengatakan bahwa kaum muda pada khususnya berisiko tinggi akan kerusakan pendengaran, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (9/1/2018).

Dia juga mengatakan bahwa satu dari lima remaja memiliki beberapa bentuk gangguan pendengaran karena paparan kebisingan.

Jika sel rambut rusak dengan cara apapun, kita akan mengalami gangguan pendengaran permanen atau degenerasi keseimbangan.

Di setiap telinga, struktur telinga bagian dalam yang disebut cochlea —yang menerima suara dalam bentuk getaran memiliki 15.000 rambut. Sel-sel rambut indrawi kecil ini sangat penting untuk membantu kita mendeteksi gelombang suar, tapi sangat rapuh.

Sel-sel rambut tidak beregenerasi, sehingga kerusakan pada mereka bersifat permanen, menjadi penyebab umum di antara orang-orang dengan beberapa jenis gangguan pendengaran.

Dr Shapiro mengatakan, sebagian besar pemaparan suara itu berasal dari kuncup telinga, jika telinga individu mendengarkan musik pada tingkat yang tidak tepat.

‘Kuncup telinga berada di telinga dengan jelas dan semakin dekat kuncup telinga ke telinga, semakin tinggi tekanan suara dan hal itu dapat merusak pendengaran Anda,” jelas Dr Shapiro.

“Jadi sebenarnya Anda menekan rambut di koklea dan Anda mencukurnya hingga merusaknya. Jadi hanya meningkatkan suara dari tiga sampai enam decibels (DB) menggandakan intensitas suara,” tambahnya.

Dr Shapiro juga mengungkapkan tingkat aman yang disarankan untuk paparan kebisingan dari headphone musik adalah volume 60 persen, tidak lebih dari 60 menit sehari. Baiknya orang untuk menggunakan headphone noise canceling.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi