Terbit: 26 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Di berbagai daerah, para dokter yang berasal dari Ikatan Dokter Indonesia atau IDI melakukan aksi unjuk rasa. Namun, yang paling menarik perhatian tentu saja adalah demo IDI di ibukota yang dilakukan oleh ratusan dokter. Ada banyak sekali hal yang mereka suarakan, layaknya tuntutan agar pemerintah membatalkan Progam Dokter Layanan Primer (DLP), dan tuntutan agar adanya reformasi sistem kesehatan dan pendidikan kedokteran yang lebih pro kepada masyarakat.

Hari Dokter Nasional Menjadi Ajang IDI Menyuarakan Hal-Hal Berikut

Sekjen IDI, dr. Adib Khumaidi, SpOT menyebutkan jika sistem kesehatan yang ada di Indonesia masih memiliki begitu banyak kelemahan sehingga memerlukan campur tangan lebih dari pemerintah agar sistem ini bisa menjadi jauh lebih baik. Beliau menyebutkan jika para dokter sudah bertekad untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Namun, sistem yang ada dan fasilitas yang masih kurang mendukung membuat tekat tersebut belum bisa benar-benar terrealisasi dengan baik. Menurut beliau, pemerintah sebaiknya mulai memperhatikan proses rujukan kesehatan yang lebih baik, perbaikan sistem kesehatan yang menyeluruh, termasuk diantaranya adalah perbaikan infrastruktur, sarana, dan prasarana.

Dr. Adib juga menyebutkan jika ada baiknya pemerintah mulai memperhatikan layanan kesehatan yang jauh lebih terjangkau bagi seluruh masyarakat. Mereka pun berharap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berasal dari BPJS Kesehatan semakin diperbaiki agar semua lapisan masyarakat dan kalangan kesehatan bisa mendapatkan manfaatnya.

Yang cukup menarik adalah kritik dari IDI tentang pendidikan dokter yang kini dianggap sebagai hal yang eksklusif dan sangat mahal sehingga ada kesan bahwa untuk menjadi dokter, kita harus berasal dari keluarga yang kaya. Dr. Adib pun berharap agar pemerintah berperan aktif untuk melawan stigma ini. IDI berharap agar semakin banyak anak bangsa yang berprestasi dan tetap bisa menjadi dokter walaupun berasal dari keluarga kurang mampu sehingga kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga ikut meningkat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi