Tak hanya masker, kini semakin banyak orang yang berburu hand sanitizer. Tujuannya adalah agar bisa mencuci tangan setiap saat, khususnya saat berada di tempat umum, sebelum makan, atau setelah menyentuh benda-benda yang dianggap berpotensi memiliki kuman dan virus. Hanya saja, apakah benar jika hand sanitizer ini sudah bisa mencegah datangnya virus?
Dampak Penggunaan Hand Sanitizer
Wabah virus corona yang melanda belasan negara, khususnya di Tiongkok yang telah membunuh lebih dari 200 orang membuat banyak orang kini semakin waspada dengan virus, kuman, dan berbagai bibit penyakit lainnya. Mengingat di tempat-tempat umum cukup sulit ditemukan tempat mencuci tangan dengan sabun, maka penggunaan hand sanitizer dianggap bisa menjadi solusi terbaik untuk mencegah kedatangan virus ini.
Keberadaan peralatan yang bisa didapatkan dalam bentuk botol yang kecil dan ringkas ini dianggap bisa melindungi tubuh dari berbagai pathogen, namun pakar kesehatan menyebut kita sebenarnya lebih direkomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun.
Meskipun begitu, dr. Kalisvar Marimuthu dari National Center for Infectious Diseases (NCID) menyebut penggunaan hand sanitizer bisa dijadikan alternatif, khususnya jika di tempat kita berada tidak ada sabun atau akses menggunakan air bersih. Dia menyarankan penggunaan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen demi mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih baik.
Dr. Marimuthu menyarankan kita untuk menggosok-gosokkan tangan dengan memakai hand sanitizer setidaknya selama 20 detik. Setelahnya, biarkan cairan hand sanitizer ini mengering demi memastikan tidak ada kuman atau virus yang kembali hadir di tangan kita. Ia pun tidak menyarankan penggunaan hand sanitizer dengan kadar alkohol kurang dari 60 persen karena kurang memberikan perlindungan dengan maksimal.
Khusus untuk tisu basah antiseptik, dr. Marimuthu ternyata tidak menyarankan penggunaannya. Ia menyebut tisu ini masih berpotensi menyebarkan kuman alih-alih menghilangkannya. Hal ini berarti, jika memang tidak ada air dan sabun, sebaiknya kita menggunakan hand sanitizer.
Beberapa Fakta Tentang Hand Sanitizer
Sebelum menggunakan hand sanitizer, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mencermati beberapa fakta terkait dengan peralatan untuk mencuci tangan ini.
Berikut adalah fakta-fakta tentang hand sanitizer yang sayang untuk kita lewatkan.
-
Kandungan di Setiap Jenis Hand Sanitizer Belum Tentu Sama
Banyak orang yang menganggap semua jenis atau merek hand sanitizer memiliki kandungan yang sama sehingga kita tidak perlu repot-repot memilihnya. Padahal, dalam realitanya, setiap jenis atau merek memiliki kandungan atau kemampuan yang berbeda-beda dalam melawan virus atau bakteri.
Pakar kesehatan lebih menyarankan hand sanitizer dengan kandungan alkohol lebih dari 60 persen. Kita juga sebaiknya menghindari hand sanitizer yang tidak memiliki kandungan alkohol atau memiliki kandungan triclosan karena bisa memberikan efek kurang baik bagi tubuh dalam jangka panjang.
-
Cermati Penggunaan Hand Sanitizer Demi Membunuh Kuman
Saat menggunakan hand sanitizer, kita akan merasakan tangan yang basah oleh cairan tersebut. Biarkan cairan tersebut mengering, bukannya dilap demi memastikan berbagai pathogen seperti virus, jamur, dan bakteri mati. Lap yang kita gunakan untuk mengeringkan tangan bisa jadi memiliki bakteri atau virus sehingga penggunaan hand sanitizer ini akan menjadi percuma.
-
Jika Tangan Sangat Kotor, Sebaiknya Mencuci Tangan
Jika tangan kita sangat kotor karena baru saja memegang berbagai benda, pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk tetap mencuci tangan dengan sabun demi membersihkan berbagai macam kotoran dan menghilangkan berbagai macam penyebab penyakit. Gunakan air yang mengalir demi memastikan tangan bisa benar-benar bersih.
Sumber
- Khalik, Salma. 2020 Does hand sanitiser protect you from the Wuhan virus?. https://www.straitstimes.com/singapore/health/wuhan-virus-are-hand-sanitisers-or-wet-wipes-better-for-hand-hygiene. (Diakses pada 1 Februari 2020).