Terbit: 12 May 2018 | Diperbarui: 13 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini ada banyak berita terkait pernikahan di bawah umur yang terjadi di Indonesia. Meskipun menuai pro kontra, nyatanya pernikahan di bawah umur akan membawa dampak yang tidak main-main dari sisi gizi dan kesehatan tubuh.

Pernikahan Dibawah Umur, Ini Dampaknya Dari Sisi Gizi

Pernikahan di bawah umur tidak hanya meningkatkan masalah yang mungkin muncul akibat ekonomi atau emosi saja. Seperti yang sering kita dengar, bahaya yang paling ditakutkan adalah terjadinya gangguan pada ibu saat hamil atau bayi saat dilahirkan.

Hal ini ternyata sedikit banyak sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu.

Status gizi seorang wanita yang telah menikah sangatlah penting, karena setelah menikah seorang wanita harus siap untuk hamil. Dan terjadinya kehamilan sebaiknya, haruslah dipersiapkan dengan baik, utamanya dari sisi gizi.

Beberapa risiko yang dapat muncul dari sisi gizi jika ibu mengalami kehamilan dengan usia yang belum cukup adalah:

1. Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm

Salah satu indikator kesiapan seseorang untuk hamil adalah hasil ukur lingkar lengan atas/LLA menunjukkan angka lebih dari sama dengan 23,5 cm.

Indikator ini sangatlah penting dan vital untuk menentukan kesehatan fisik ibu menjelang kehamilan. Perempuan yang masih dibawah umur umumnya berisiko tidak memenuhi indikator ini karena tubuh masih berada pada fase pertumbuhan.

2. Cadangan lemak tubuh tidak cukup sehingga meningkatkan risiko KEK

Persentase lemak pada tubuh wanita selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Hal ini wajar karena wanita membutuhkan lemak lebih banyak untuk persiapan kehamilan hingga menyusui.

Pada usia dibawah umur, risiko terbentuknya cadangan lemak yang belum cukup akan sangat besar. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilai LLA yang rendah.

Risikonya terjadi saat kehamilan, yaitu asupan gizi ibu tidak tercukupi sehingga risiko ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis/KEK akan sangat besar.

3. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah

Berat badan lahir rendah/BBLR merupakan risiko lanjutan yang terjadi akibat ibu hamil mengalami KEK.

BBLR akan terjadi karena janin tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup selama dalam kandungan. Hal ini akan meningkatkan berbagai gangguan kesehatan pada bayi yaitu rentan terserang penyakit hingga yang paling parah adalah gizi buruk.

Untuk itu, seperti yang kerap dikampanyekan banyak instansi kesehatan Indonesia, selalu perhatikan batasan minimal usia menikah baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Dengan menikah cukup umur, masalah emosi, ekonomi dan kesehatan bisa diminimalisir dan kondisi kesehatan ibu dan anak akan semakin optimal, ‘kan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi