Terbit: 7 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu penyakit yang bisa memicu rasa nyeri yang luar biasa adalah asam urat. Biasanya, serangan asam urat muncul pada bagian persendian. Selain persendian di kaki, tangan juga bisa mengalami serangan dari penyakit ini. Gejalanya bisa berupa munculnya pembengkakan pada bagian tangan yang cukup parah.

Waspadai Gejala Serangan Asam Urat di Tangan

Sebagaimana kita ketahui, gejala utama dari serangan asam urat adalah munculnya pembengkakan. Untuk bagian tangan, gejala ini bisa saja muncul di pergelangan tangan atau ruas jari. Bahkan bisa jadi siku juga mengalami gejala yang sama. Selain membengkak, tangan juga akan mengalami sensasi hangat atau panas dan kemerahan yang disertai dengan rasa nyeri atau kaku.

Jika tangan mulai sering mengalami kesemutan dengan frekuensi yang meningkat, ada kemungkinan hal ini adalah tanda dari serangan asam urat. Dalam banyak kasus, penderita asam urat bahkan sampai mengalami kesemutan dalam waktu yang sangat lama sehingga tidak mampu menggenggam benda. Hal ini tentu akan membuat aktivitas terganggu, bukan?

Selain gejala-gejala tersebut, penderita asam urat juga lebih rentan terkena kemunculan tofus, sejenis benjolan yang muncul akibat kadar asam urat di dalam tubuh sudah sangat berlebihan. Keberadaan tofus ini disebabkan oleh peradangan pada persendian yang sudah sangat parah. Penderita asam urat juga rentan terkena gejala seperti sering buang air kecil di malam hari. Banyak dari mereka yang bahkan sampai melakukannya hingga 5 kali di malam hari sehingga mengganggu waktu tidur. Kenaikan frekuensi buang air kecil ini disebabkan oleh tubuh yang berusaha untuk membuat zat purin yang sudah sangat banyak. Selain itu, keberadaan purin yang berlebihan juga menyebabkan gangguan pada saluran kemih.

Mengingat serangan asam urat bisa membuat penderitanya sangat tersiksa, mereka harus mengubah gaya hidupnya dengan signifikan demi mencegah kedatangan serangan penyakit ini di masa depan. Tak hanya rutin mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter, mereka juga sebaiknya tak lagi mengonsumsi makanan laut dan jeroan yang tinggi kandungan purin, menurunkan asupan makanan berlemak dan berkolesterol, memperbanyak minum air putih, dan rajin berolahraga.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi