Terbit: 6 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sebuah kasus mengerikan terjadi di Swiss. Seorang wanita yang dipanggil dengan nama Sarah mengalami delusi mengerikan yang membuatnya menusuk dadanya sendiri beberapa kali. Ia pun dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat di sebuah rumah sakit di kota Bern dengan kondisi yang mengerikan.

Gara-Gara Tumor Otak, Wanita Ini Mengalami Delusi yang Menyeramkan!

Para petugas medis yang menangani kondisi kesehatan sang wanita sempat melihat gelagat yang aneh sehingga meminta bantuan psikiater Sebastian Walther. Di sanalah diketahui bahwa wanita ini menusuk dirinya sendiri karena mendapatkan perintah langsung dari Tuhan.

Ia bahkan mengaku sebagai orang yang terberkati dan kerap mendengar suara-suara aneh, termasuk perintah yang bisa saja membuatnya melukai diri sendiri, persis seperti orang dengan gangguan jiwa

Sebagian petugas menduga jika dirinya mengalami skizofrenia mengingat adanya halusinasi auditori yang bisa muncul hingga berjam-jam lamanya. Namun, setelah dicek lebih mendalam, tidak ada tanda-tanda skizofrenia pada dirinya.

Dokter pun kemudian melakukan pemindaian pada otak. Saat inilah ditemukan penyebab mengapa Sarah kerap mengalami delusi yang mengerikan, yakni adanya tumor pada bagian otak yang memproses suara.

Tumor otak ini diperkirakan sudah ada sejak remaja. Pada saat usianya 13 tahun, Sarah diketahui memiliki keyakinan agama tertentu yang cukup aneh.

Tumor ini berkembang dengan sangat lambat sehingga membuat Sarah cukup jarang mengalami delusi yang aneh dan terlihat seperti orang biasa. Namun, sekali mendapatkan delusi, Ia bisa mendapatkan pesan yang sangat berbahaya dan tidak masuk akal.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa tumor yang ada di otaknya tergolong jinak. Sayangnya, lokasi tumor yang cukup jauh di dalam membuat tim dokter belum bisa memutuskan akan melakukan tindakan operasi atau terapi radiasi untuk menyembuhkannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi