Terbit: 5 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tiga orang di Australia dikabarkan tewas setelah makan buah melon yang sudah terkontaminasi bakteri listeria. Bahkan, 15 orang lansia juga dilaporkan terinfeksi bakteri yang sama setelah mengonsumsi melon yang berasal dari perkebunan di kota Griffith, negara bagian New South Wales.

Gara-Gara Makan Melon, Tiga Orang di Australia Tewas

Pemerintah Australia pun kemudian memberikan peringatan bagi warganya untuk tidak sembarangan dalam membeli dan mengonsumsi buah melon. Bahkan, para lansia, ibu hamil, dan para bayi diminta untuk tidak makan melon yang sudah dijajakan dalam kondisi dipotong-potong. Vicky Sheppeard, direktur penyakit menular dari otoritas kesehatan New South Wales juga menyarankan masyarakat untuk menghindari melon atau blewah yang dibeli sebelum tanggal 1 Maret karena dikhawatirkan memiliki bakteri listeria.

Badan Karantina Pertanian Indonesia pun langsung merespons kasus wabah bakteri listeria dari buah Melon yang diproduksi di Australia dan mencegah kedatangan buah berjenis rock melon atau cantaloupe ini. Banun Harpini, direktur Badan Karantina Pertanian, menyebutkan bahwa memang hingga saat ini belum ada impor langsung buah melon dari Australia ke Indonesia. Namun, melon Australia ini ternyata diekspor ke Malaysia, Singapura, dan negara-negara tetangga lainnya. Bisa jadi ada masyarakat Tanah Air yang membeli melon tersebut, khususnya di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Riau, Batam, dan pesisir timur Sumatera.

Banun pun menyarankan masyarakat untuk tidak sembarangan dalam membeli melon, apalagi jika mereka membeli buah saat pergi ke luar negeri. Ada baiknya kita membeli melon dari petani lokal saja yang jauh lebih aman untuk dikonsumsi.

Sebelumnya, pada tahun 2016 lalu, Badan Karantina Pertanian juga menemukan kasus buah apel dengan bakteri listeria yang diimpor dari Amerika Serikat. Buah-buahan ini kemudian dimusnahkan karena dianggap berbahaya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi