Terbit: 31 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Di musim liburan seperti sekarang ini, banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi lokasi-lokasi wisata seperti pantai, gunung, atau tempat wisata tematik yang bisa membuat kita melakukan swafoto. Hanya saja, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengunjungi museum atau galeri seni. Alasannya? Sering mengunjunginya ternyata bisa membuat kita panjang umur, lho.

Ingin Panjang Umur? Sering Kunjungi Museum dan Galeri Seni

Mengunjungi Galeri Seni dan Museum Membuat Panjang Umur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University College London, Inggris, disebutkan bahwa salah satu kunci untuk mendapatkan umur panjang adalah dengan menikmati museum, galeri seni, melihat konser atau teater dengan teratur. Fakta ini terungkap dalam penelitian yang melibatkan 6.710 orang dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa mereka yang sering pergi ke tempat-tempat seni tersebut cenderung memiliki risiko kematian dini 14 persen lebih kecil dibandingkan dengan yang jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah mengunjungi tempat-tempat seni.

Para partisipan ini dicek kebiasaannya untuk pergi ke museum, galeri seni, konser, teater, pameran, hingga pertunjukkan opera selama 12 tahun. Jika kegiatan ini dilakukan setiap beberapa bulan sekali, risiko terkena kematian dini bisa diturunkan hingga 31 persen.

Menurut para peneliti, menikmati karya seni ternyata memang bisa membuat usia kita menjadi semakin panjang, membuat kesehatan mental semakin membaik, bisa mengatasi kesepian, mencegah datangnya perilaku buruk, mencegah kemungkinan mengambil keputusan yang buruk, sekaligus meningkatkan fungsi kognitif otak.

Bahkan, jika kita juga terlibat langsung dalam dunia seni, akan membuat kesehatan fisik dan mental semakin membaik dan mencegah datangnya berbagai penyakit kronis seperti demensia, depresi, dan lain-lain.

Berbagai Cara Lain agar Panjang Umur

Selain dengan sering berkunjung ke museum dan galeri seni, pakar kesehatan menyebut ada cara lain yang bisa kita lakukan jika ingin panjang umur.

Berikut adalah cara-cara tersebut.

  1. Tidur Cukup Setiap Malam

Tidur cukup setiap malam bisa membuat proses regenerasi sel berjalan dengan lebih baik. Hal ini akan membuat tubuh tetap bugar dan tidak mudah jatuh sakit. Selain itu, tidur cukup setiap malam juga terbukti bisa mengatasi stres, salah satu hal yang tanpa kita sadari bisa menyebabkan datangnya masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit jantung.

  1. Memainkan Olahraga Permainan

Jika kita malas berolahraga yang serius seperti ke pusat kebugaran atau jogging, cobalah untuk melakukan olahraga permainan seperti bermain futsal dengan tetangga atau rekan kerja, bermain badminton, atau bersepeda yang bisa membuat kita menikmati berbagai pemandangan. Karena senang melakukannya, kita pun bisa melakukannya dengan rutin.

  1. Rutin Minum Kopi

Jangan salah, kebiasaan minum kopi secara teratur bisa membantu kita panjang umur lho. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan antioksidan di dalamnya yang bisa mencegah datangnya penyakit kanker, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung. Bahkan, penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam National Institutes of Health membuktikan bahwa meminumnya dua atau tiga cangkir sehari sudah bisa menurunkan risiko kematian dini hingga 10 persen.

  1. Makan Pedas

Kandungan capsaicin di dalam cabai bisamembantu mencegah datangnya kanker dan gangguan kardiovaskular. Rutin mengonsumsinya bisa menurunkan risiko kematian dini hingga 13 persen!

  1. Tidak Merokok

Orang yang hobi merokok akan rentan mengalami kematian dini akibat penyakit kronis. Bahkan, menjadi perokok pasif juga bisa memicu dampak yang sama. Karena alasan inilah sebaiknya memang kita menghindari asap rokok.

 

Sumber:

  1. Hunt, Katie. 2019. Visit museums or art galleries and you may live longer, new research suggests. https://edition.cnn.com/style/article/art-longevity-wellness/index.html. (Diakses pada 30 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi