Terbit: 15 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sumsum tulang belakang merupakan bagian tubuh manusia yang memiliki peranan penting. Hal ini dikarenakan sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang terkait dengan sistem saraf. Lantas, apa saja fungsi sumsum tulang belakang itu?

Fungsi Sumsum Tulang Belakang dan Bagian-Bagian Penting

Baca terus untuk menemukan informasi lebih jauh tentang sumsum tulang belakang termasuk fungsi dan bagian-bagiannya.

Apa itu sumsum tulang belakang?

Sumsum tulang belakang adalah bagian yang mengisi rongga ruas-ruas tulang belakang. Lebar dari sumsum tulang belakang hanya seukuran jari kelingking manusia dewasa. Sumsum tulang belakang juga disebut dengan medulla spinalis (spinal cord).

Selain otak, sumsum tulang belakang merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Jadi, bersama dengan otak, sumsum tulang belakang memiliki peran untuk menjalankan fungsi sistem saraf pusat.

Jika otak dilindungi oleh tulang tengkorak maka sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Awalnya, panjang ruas-ruas tulang belakang sama dengan panjang sumsum tulang belakang.

Namun, seiring masa pertumbuhan, ruas-ruas tulang belakang bertumbuh lebih cepat sehingga lebih panjang daripada sumsum tulang belakang. Panjang sumsum tulang belakang pun menjadi 2/3 dari panjang ruas-ruas tulang belakang.

Fungsi sumsum tulang belakang manusia

Otak dan sumsum tulang belakang adalah dua bagian organ dari sistem saraf pusat. Sama halnya dengan otak yang memiliki beberapa fungsi maka sumsum tulang belakang juga memiliki beberapa fungsi berbeda.

Berikut ini adalah beberapa fungsi sumsum tulang belakang yang perlu Anda ketahui:

1. Mengumpulkan dan mengirim informasi ke otak

Fungs sumsum tulang belakang yang pertama adalah mengumpulkan informasi-informasi dari sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Informasi-informasi tersebut kemudian dikirim ke otak untuk diolah dan memberikan respon.

2. Menerima pesan dari otak

Sumsum tulang belakang tidak hanya berfungsi untuk mengirim pesan ke otak tetapi juga menerima pesan atau perintah dari otak. Komunikasi antara kedua bagian sistem saraf pusat ini memang berjalan dua arah.

3. Menjadi jalan pintas bagi gerak refleks

Fungsi sumsum tulang belakang juga merupakan jalan terpendek dari gerak refleks. Ada suatu kondisi di mana mekanisme sistem saraf dituntut membutuhkan respon cepat. Contohnya adalah ketika tangan terkena percikan api atau jari tertusuk jarum.

Semua kondisi tersebut memerlukan mekanisme perjalanan impuls saraf yang lebih singkat daripada mekanisme pada gerak sadar. Perjalanan impuls saraf pada gerak refleks tidak melalui otak melainkan ke sumsum tulang belakang.

Gerak sadar tidak mengalami proses pengolahan informasi di otak sebagaimana gerak sadar. Inilah yang membuat tubuh cepat memberikan respon terhadap rangsangan sensoris pada kondisi-kondisi mengejutkan.

4. Mendistribusikan perintah ke saraf motorik

Pada gerak refleks, rangsangan yang diterima oleh sel sensoris akan mengirimkan pesan dengan cepat ke sumsum tulang belakang. Fungsi sumsum tulang belakang setelah mendapatkan pesan adalah mengirimnya ke saraf-saraf motorik.

Saraf motorik pun akan melanjutkannya ke organ-organ gerak atau disebut juga efektor. Organ-organ gerak tubuh adalah otot-otot dan kelenjar endokrin. Inilah yang membuat otot-otot dapat bergerak.

Gerakan otot inilah yang membuat tubuh manusia bisa bergerak. Jadi, bukan tulang yang menggerakkan melainkan otot yang menggerakkan tulang. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang adalah alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak sendiri.

Bagian-bagian sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang memiliki beberapa bagian penting yang dapat menyokongnya untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Ada beberapa bagian penting yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang.

Di bawah ini adalah beberapa bagian dari sumsum tulang belakang:

1. Substansi gracia

Substansi gracia adalah lapisan dalam sumsum tulang belakang yang memiliki warna kelabu. Terlihat substansi gracia seolah memiliki empat ‘lengan’. Sebenarnya, keempat ‘lengan’ tersebut terdiri dari dua tanduk dorsal dan dua tanduk ventral.

Di dalam substansi yang berwarna kelabu ini juga terdiri dari soma sel yang berisi neurit atau axon yang tidak dilapisi oleh selaput myelin. Inilah alasan mengapa lapisan dalam ini berwarna kelabu. Pada substansi gracia juga terdapat canal pusat di bagian tengahnya.

2. Substansi alba

Substansi alba merupakan lapisan luar dari sumsum tulang belakang. Pada bagian ini terdapat akson-akson atau serabut saraf asosiasi yang dibungkus oleh selapit myelin. Lapisan selaput myelin ini yang membuat substansi alba berwarna putih.

Serabut-serabut saraf yang ada di dalam substansi alba merupakan perpanjangan dari soma sel yang ada di dalam substansi gracia. Lebih lanjut, serabut-serabut saraf tersebut berasosiasi pada dua akar yaitu akar dorsal dan akar ventral.

Pada akar dorsal terdapat serabut saraf yang merupakan neuron sensoris unipolar, sedangkan serabut saraf pada akar ventral adalah neuron motorik multipolar. Akar dorsal berfungsi menerima reseptor dari luar dan akar ventral memberi perintah pada efektor.

Apa yang terjadi jika sumsum tulang belakang bermasalah?

Sumsum tulang belakang memang telah terlindungi tulang keras, yaitu ruas-ruas tulang belakang. Namun, bisa saja sebuah peristiwa seperti kecelakaan yang menyebabkan tulang belakang mengalami cedera sehingga membuat sumsum tulang belakang tersebut ikut mengalami kerusakan.

Kerusakan pada sumsum tulang belakang akan menimbulkan gangguan terhadap penerimaan rangsang sensoris dan penyampaian perintah ke saraf motorik. Ini juga berarti akan ada hambatan pada gerak refleks. Tubuh menjadi tidak cepat bertindak ketika mengalami kejadian yang tiba-tiba seperti tersundut api, tertusuk jarum, dan lainnya.

Namun, Anda tak perlu memiliki kecemasan berlebih terhadap kemungkinan gangguan sumsum tulang belakang. Hal ini dikarenakan sudah ada beberapa pengobatn yang dapat memulihkan fungsi sumsum tulang belakang secara berangsur.

 

Sumber:

  1. Gunadarma: Anatomi Sistem Saraf Pusat. http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab4_anatomi_sistem_saraf_pusat.pdf [diakses pada 14 Februari 2019]
  2. Unila: Sistem Saraf. http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/Sistematika-Saraf.pdf [diakses pada 14 Februari 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi