Terbit: 3 October 2018 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Hati adalah organ manusia yang memiliki peran penting untuk menunjang kehidupan setiap manusia. Pengetahuan ilmiah telah memaparkan fungsi hati yang begitu banyak dan juga sangat penting. Fungsi hati manusia harus dijaga agar hati bisa menjalankan fungsi normalnya. Lalu apa fungsi hati?

Mengenal 15 Fungsi Hati Manusia yang Sangat Penting

Baca lebih lanjut untuk mengetahui fungsi hati dan cara menjaga kesehatan agar fungsi hati Anda tetap berjalan normal dan terhindar dari gangguan hati yang tidak diinginkan. Simaklah penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Sekilas Tentang Organ Hati

Hati adalah organ lunak yang memiliki ukuran besar dan terletak di bagian perut sebelah kanan. Organ hati memiliki bobot sekitar 1300 – 1400 gram dengan warna cokelat agak kemerahan. Tekstur hati cukup kenyal dan terlindungi dengan baik oleh tulang rusuk.

Bentuk hati seperti segitiga dan sabit. Hati memiliki dua bagian yang terdiri dari dua lobus, yakni lobus kanan dan lobus kiri. Ukuran lobus kanan lebih besar daripada lobus kiri. Kedua lobus ini dipisahkan oleh ligamentum falciformis. Ligamentus falciformis adalah sekelompok jaringan yang membuat hati menempel pada diafragma.

Fungsi Hati Manusia

Hati merupakan organ yang memiliki banyak fungsi. Ilmuwan telah menemukan sekitar 500 fungsi hati manusia dengan peran yang berbeda. Fungsi hati mungkin akan semakin bertambah seiring penelitian yang masih terus dilakukan untuk mengeksplorasi organ hati dan menemukan fungsi hati lainnya.

Berikut ini adalah beberapa fungsi hati yang utama bagi setiap manusia:

1. Menghancurkan sel darah merah yang tua

Fungsi hati adalah menghancurkan sel-sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Sel-sel darah merah yang beredar di dalam tubuh akan mencapai masa akhirnya. Semakin lama, sel-sel darah merah yang lebih dari tiga bulan akan menjadi tua dan perlu dihancurkan. Begitu pun dengan sel-sel darah merah yang sudah rusak juga harus dihancurkan.

2. Membentuk sel darah merah baru

Tidak hanya menghancurkan sel darah merah, fungsi hati juga untuk memproduksi sel darah merah baru. Caranya adalah dengan menyerap kembali zat besi yang telah dilepaskan oleh hemoglobin pada sel darah merah yang sudah rusak. Zat besi inilah yang bisa digunakan kembali untuk menjadi sel darah merah baru.

3. Memproduksi cairan empedu

Fungsi hati manusia juga menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu adalah cairan yang  terdiri dari garam empedu, air, kolesterol, bilirubin, dan elektrolit. Cairan empedu sangat diperlukan oleh usus kecil untuk suatu tujuan. Usus kecil bisa menyerap berbagai zat-zat gizi seperti vitamin, lemak, kolesterol, dan lainnya dengan adanya cairan empedu.

4. Menyaring darah

Fungsi hati selanjutnya adalah untuk menyaring darah. Selain di ginjal, darah juga bisa disaring di hati. Tujuan dari penyaringan darah yang dilakukan di dalam organ hati adalah untuk menyaring beberapa senyawa tubuh dan menghilangkan senyawa tertentu baik senyawa yang berasal dari dalam tubuh seperti hormon maupun senyawa luar tubuh.

5. Mendukung pembekuan darah

Ternyata fungsi hati bisa juga untuk mendukung pembekuan darah. Kok bisa? Hati yang berfungsi menghasilkan cairan empedu sangat berperan terhadap penyerapan vitamin K. Vitamin K diperlukan untuk membentuk jenis koagulan tertentu. Koagulan tersebut lah yang memengaruhi proses penggumpalan atau pembekuan darah.

6. Menjadikan tubuh memiliki kekebalan

Organ hati merupakan bagian dari sistem fagosit mononuklear. Sistem fagosit mononuklear ini mengandung sejumlah sel Kupffer yang tinggi. Sel Kupffer ini terlibat dalam sistem kekebalan tubuh. Melalui sel Kupffer inilah agen-agen pembawa penyakit seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya akan dihancurkan.

7. Metabolisme karbohidrat

Hati juga memiliki fungsi untuk melakukan metabolisme karbohidrat. Karbohidrat yang tersimpan di dalam organ hati nantinya akan dipecah menjadi glukosa. Hasil dari pemecahan karbohidrat, yakni glukosa akan masuk ke dalam aliran darah. Fungsi glukosa adalah untuk mempertahankan kadar glukosa agar tetap normal.

Glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen di hati. Glikogen yang ada di dalam hati akan dirilis apabila tubuh sangat memerlukan energi yang banyak dan cepat. Apabila tubuh memerlukan glukosa, maka tubuh akan mengambil cadangan glukosa yang tersimpan di dalam hati dalam bentuk glukogen.

8. Metabolisme lemak

Fungsi hati manusia bisa untuk melakukan metabolisme lemak. Cairan empedu yang dihasilkan oleh hati akan membantu untuk memecah lemak agar lemak lebih mudah dicerna tubuh. Lemak yang telah dipecah oleh hati bisa disimpan menjadi lemak di hati dan juga bisa dikeluarkan dalam bentuk energi.

9. Metabolisme protein

Selain karbohidrat dan lemak, ternyata fungsi hati juga bisa untuk melakukan metabolisme protein. Sama seperti lemak, protein juga membutuhkan cairan empedu untuk bisa memecah protein. Pemecahan protein akan mengubah gugus amino atau asam-asam amino dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan energi atau diubah kembali menjadi karbohidrat dan lemak.

10. Menyimpan vitamin dan mineral

Tidak hanya zat-zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak, dan protein saja yang disimpan di dalam hati. Fungsi hati adalah untuk menyimpan zat-zat gizi mikro yakni vitamin dan mineral. Hati menyimpan beberapa vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.

Selain itu, vitamin B12 juga bisa disimpan di dalam hati. Selain itu, organ hati juga memiliki fungsi untuk menyimpan mineral seperti zat besi, tembaga, dan lainnya. Zat besi disimpan dalam bentuk ferritin untuk kemudian membantu proses pembuatan sel darah merah baru. Pada beberapa kasus, penyimpanan ini tahan untuk beberapa tahun.

11. Sintesis protein plasma

Tidak hanya sampai metabolisme protein, fungsi hati bisa untuk melakukan sintesis hampir semua protein plasma seperti albumin, fibrinogen, dan protombin. Sintesis protein plasma berupa albumin cukup penting karena albumin berfungsi mengangkut asam lemak dan hormon steroid yang berfungsi mencegah kebocoran pembuluh darah.

12. Sintesis angiotensinogen

Fungsi hati yang lain adalah untuk melakukan sintesis angiotensinogen. Apa itu angiotensinogen? Angiotensinogen adalah sebuah hormon di dalam tubuh yang berguna untuk meningkatkan tekanan darah. Hormon ini meningkatkan tekanan darah dengan cara mempersempit pembuluh darah.

13. Mengubah amonia menjadi urea

Protein yang telah dipecah oleh hati menghasilkan produk sampingan yakni berupa amonia yang merupakan racun bagi tubuh apabila dalam jumlah besar. Fungsi hati bisa untuk mengubah amonia menjadi urea. Urea akan dilepaskan oleh hati ke dalam darah yang kemudian disaring ginjal dan dikeluarkan melalui urine.

14. Mendetoksifikasi tubuh

Selain mengubah amonia menjadi urea, fungsi hati manusia juga untuk melakukan detoksifikasi lainnya. Fungsi hati dalam hal detoksifikasi adalah dengan cara memecah obat-obatan dan alkohol yang mengandung sejumlah racun yang membahayakan tubuh. Racun-racun tersebut akan diubah oleh hati menjadi bentuk lain yang kemudian dibuang ke luar tubuh.

15. Sebagai eksresi hati

Fungsi hati juga sebagai alat eksresi. Hal ini, seperti dilansir Wikipedia, dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Cara Menjaga Fungsi Hati

Anda telah mengetahui fungsi hati yang sangat banyak. Oleh karena itu, jagalah fungsi hati Anda dengan memiliki gaya hidup yang sehat agar fungsi hati tetap berjalan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa cara menjaga fungsi hati agar tetap dalam kondisi yang baik:

  • Miliki pola diet sehat
  • Lakukan olahraga secara teratur
  • Lindungi tubuh Anda dari paparan bahan kimia di udara
  • Hindari jarum kotor
  • Hindari alkohol
  • Hindari zat terlarang seperti narkotika
  • Dapatkan vaksinasi untuk hepatitis A dan hepatitis B
  • Tetap jaga privasi perawatan pribadi Anda seperti pisau cukur, sikat gigi, dll.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi