DokterSehat.Com – Dopamin adalah sebuah neurotransmitter. Sebagian orang mungkin menyebut dopamin sebagai hormon dopamin, sebagian lainnya mengenal dopamin sebagai jenis obat. Apa itu dopamin sebenarnya? Berikut adalah pengertian dan juga fungsi dopamin yang perlu diketahui!
Apa Itu Dopamin?
Dopamin adalah neurotransmitter, yaitu zat kimia yang bertanggung jawab untuk menyampaikan sinyal antara neuron atau sel-sel saraf pada otak. Dopamin dihasilkan oleh ujung saraf pada jalur dopamin yang disebutkan sebagai dopamin pathway.
Terdapat empat pathway utama dopamin yaitu Nigro-striatal, Mesolimbic, Mesocortical, dan Tuberoinfundibular. Setiap pathway atau jalur mengandalikan fungsi dopamin yang berbeda.
Dopamin memang merupakan neurotransmitter, namun umum juga disebut sebagai hormon dopamin. Neurotransmitter dan hormon memiliki cara kerja yang tidak jauh berbeda, sehingga neurotransmitter sering kali disebut dengan hormon,
Fungsi Dopamin
Fungsi dopamin adalah meliputi gerakan tubuh, perhatian, pembelajaran, serta respons emosional. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fungsi dopamin yang berbeda mungkin berasal dari jalur dopamin yang berbeda. Fungsi dopamin adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol fungsi motorik
Fungsi dopamin yang pertama adalah mengontrol fungsi motorik. Dopamin yang memiliki peran dalam fungsi satu ini adalah dopamin pada jalur Nigro-stiatal. Selain mengontrol fungsi motorik, dopamin juga berperan dalam mempelajari keterampilan motorik baru. Kekurangan dopamin pada jalur ini dapat menyebabkan gangguang motorik, seperti penyakit Parkinson.
2. Memengaruhi memori
Fungsi dopamin selanjutnya adalah membantu meningkatkan kerja memori seseorang. Kehadiran dopamin pada suatu peristiwa, akan membuat Anda ingat pada peristiwa tersebut, sedangkan jika dopamin tidak ada, maka Anda tidak akan mengingat peristiwa tersebut.
Hal ini juga berkaitan dengan motivasi seseorang. Ketika seseorang tidak termotivasi, maka tingkat dopaminnya akan menurun. Hal ini yang membuat seseorang cenderung tidak mengingat hal-hal yang tidak membuatnya tertarik atau termotivasi untuk mengingatnya.
3. Membantu tetap fokus
Dopamin juga memiliki peran untuk membuat sesoerang tetap fokus dan konsentrasi terhadap sesuatu. Dopamin bekerja dengan cara memberi respons pada saraf optik atau penglihatan yang menyebabkan Anda dapat fokus pada aktivitas tertentu.
Jumlah dopamin yang terlalu rendah dapat menyebabkan ADD (Attention Deficit Disorder) yang merupakan gangguan pemusatan perhatian, kondisi yang membuat seseorang kesulitan untuk fokus.
4. Mengatur perasaan senang
Dopamin sering disebut sebagai zat yang berkontribusi dalam perasaan senang. Hal ini ada benarnya karena neurotransmitter ini memang dilepaskan ketika seseorang merasakan situasi atau momen yang menyenangkan.
Hal ini lah yang membuat orang cenderung ingin melakukan kembali kegiatan yang menyenangkan tersebut. Kegiatan seperti makan atau berhubungan seksual adalah dua contoh kegiatan yang merangsang terlepasnya dopamin.
5. Meningkatkan mood
Dopamin adalah neurotransmitter yang dapat meningkatkan perasaan senang. Keberadaan dopamin membuat sesorang lebih dapat menikmati kehidupan. Hal ini lah yang membuat dopamin juga dipercaya memiliki peran dalam mencegah depresi, bersama dengan serotonin dan noreponefrin, yang juga merupakan neurotransmitter.
6. Berpengaruh pada kemampuan kognitif
Dopamin yang dilepaskan pada lobus frontal otak memiliki peran dalam mengatur aliran informasi yang diterima oleh area otak lainnya. Jika wilayah ini mengalami gangguan, fungsi kognitif otak juga dapat menurun. Salah satunya seperti penurunan kemapuan untuk memecahkan masalah.
7. Membuat seseorang terjaga
Fungsi dopamin selanjutnya adalah membuat seseorang terjaga. Kadar dopamin pada siang hari lebih tinggi sehingga menyebabkan seseroang dapat beraktivitas tanpa merasa mengandtuk pada siang hari. Sebaliknya, kadar dopamin akan menurun pada malam hari.
Hal ini juga terlihat pada kondisi yang dipengaruhi oleh dopamin. Pasien denagn penyakit Parkinson, yang kadar dopaminnya rendah, cenderung mengalami kantuk kronis. Sedangkang padiesn dengan skizofrenia, yang dopaminnya sangat tinggi, membutuhkan obat untuk membuatnya lebih tenang atau mengantuk.
Bagaimana Cara Meningkatkan Dopamin?
Gejala kekurangan dopamin adalah seperti kurangnya motivasi, merasa kelelahan, kecanduan, masalah pada suasana hati, depresi, dan tremor. Penyebab kurangnya kadar dopamin juga beragam mulai dari konsumsi kafein berlebihan, alkohol, narkotika, konsumsi gula berlebihan, stres, asam lambung rendah atau kelelahan adrenal.
Konsumsi kafein, alkohol, maupun obat-obatan awalnya dapat meningkatkan jumlah dopamin, sehingga cenderung membuat seseorang kecanduan. Namun jika dikonsumsi terlalu berlebihan, justru dapat menurunkan jumlah dopamin dalam tubuh.
Maka dari itu, sangat penting menjaga kada dopamin dengan cara alami, sehingga tidak memberikan efek buruk pada tubuh, karena sebenarnya terlalu tinggi kadar dopamin juga dapat memberikan efek negatif pada tubuh.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kadar dopamin:
1. Tirosin
Tirosin merupakan jenis asam amino. Konsumsi tirosin bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kadar dopamin secara alami. Tirosin banyak terkadung dalam daging, ikan, telur, kacang-kacangan, gandum, dan produk susu.
2. Vitamin
Beberapa jenis vitamin juga dipercaya dapat meningkatkan kadar dopamin seperti vitamin D, vitamin B5, dan juga vitamin B6. Vitamin ini bisa didapatkan dari berbagai sumber nutrisi seperti makanan. Penggunaan suplemen vitamin sebaiknya dilakuakan di bawah pengawasan dokter.
3. Latihan fisik
Latihan fisik atau olahraga rutin juga dipercara dapat meningkatkan kadar dopamin. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga mungkin dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi kecanduan obat-obatan. Obat-obatan tersebut merangsang sensasi bahagia dengan melepaskan dopamin, begitu juga dengan aktivitas seperti olahraga.
Selain cara di atas, pengurangan konsumsi kafein, alkohol, dan gula juga sebaiknya dilakukan. Kebiasaan ini berpengaruh pada penyerapan vitamin hingga memicu produksi dopamin kurang dalam tubuh. Jadi jika Anda menghindari penyebab menurunnya dopamin, kemungkinan Anda tidak memerlukan suplemen tambahan untuk meningkatkan dopamin.
Sumber:
- Dopamine: Receptors, Functions, Synthesis, Pathways, Locations and Mental Disorders: Review of Literatures – https://www.omicsonline.org/open-access/dopamine-receptors-functions-synthesis-pathways-locations-andmental-disorders-review-of-literatures-2471-271X-1000120.php?aid=78997 diakses 12 Maret 2019
- Functions of Dopamine: What is Dopamine and How Does It Affect you? – https://blog.cognifit.com/functions-of-dopamine-serve-you/ diakses 12 Maret 2019
- What is Dopamine? – https://www.youtube.com/watch?v=NUNorglHg1U diakses 12 Maret 2019