Terbit: 7 January 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Finlandia sedang mengajukan proposal peraturan yang isinya adalah membuat para pekerja di Negeri Skandinavia tersebut hanya bekerja empat hari dalam seminggu. Tujuan dari hal ini adalah agar warganya bisa mendapatkan waktu lebih banyak dengan keluarga dan meningkatkan taraf kebahagiaan.

Finlandia Ajukan Empat Hari Kerja dalam Seminggu

Finlandia Ingin Warga Hanya Bekerja Empat Hari Seminggu

Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin bahkan tidak hanya mengajukan empat hari kerja dalam seminggu, namun juga ingin membuat jam kerja turun menjadi enam jam saja setiap hari. Durasi jam kerja ini disesuaikan dengan yang sudah diberlakukan di Swedia sejak 2015 silam.

Rencana ini kontan langsung mendapatkan respons positif oleh warga Finlandia. Banyak masyarakat yang memuji peraturan ini sebagai salah satu cara agar warga negaranya lebih berbahagia dan memiliki kesehatan mental lebih baik.

Sebagai informasi, Marin adalah kepala negara paling muda di dunia. Usianya baru 34 tahun dan baru saja dilantik pada Desember 2019 silam. Ia mendapatkan jabatan ini setelah didukung koalisi empat partai yang semuanya juga dipimpin oleh kaum hawa dengan 3 orang pimpinan partai masih berusia kurang dari 35 tahun.

“Setiap orang berhak mendapatkan lebih banyak waktu dengan keluarganya atau orang-orang terkasih. Mereka juga berhak melakukan hobi atau hal-hal yang menyenangkan lainnya. Hal ini bisa menjadi langkah positif bagi kehidupan kita,” ungkap Marin terkait dengan alasan dari proposal ini.

Sebelumnya, Marin pernah menjabat sebagai Menteri Transportasi. Saat itu, ia sudah pernah menyarankan penurunan jam kerja demi membuat produktivitas kerja warga meningkat. Sebagai informasi, Finlandia masih memberlakukan jam kerja 8 jam setiap hari dan hari kerja 5 hari setiap minggu.

Liburan Bisa Menurunkan Risiko Banyak Masalah Kesehatan

Mendapatkan liburan adalah hak bagi setiap pekerja. Hanya saja, jika kita bisa mendapatkan hari libur lebih banyak, maka tentu bisa mendapatkan lebih banyak manfaat kesehatan.

Berikut adalah berbagai manfaat kesehatan tersebut.

  1. Bisa Menurunkan Stres

Manfaat pertama yang bisa kita dapatkan saat mendapatkan hari libur adalah bisa menurunkan stres. Bahkan, sebuah penelitian membuktikan bahwa mendapatkan liburan dua kali setahun saja sudah bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung koroner dan serangan jantung.

Sebagai informasi, stres memang terkait dengan penyakit kardiovaskular. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam memicu peradangan dan meningkatkan faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi dan kolesterol tinggi.

  1. Membuat Jantung Lebih Sehat

Penelitian yang bertajuk Framingham Heart Study mengungkap fakta bahwa pria yang tidak berlibur hingga beberapa tahun lamanya cenderung mengalami peningkatan risiko terkena serangan jantung hingga 30 persen. Hal yang sama juga berlaku pada wanita yang tidak pernah berlibur atau sesekali saja melakukannya.

  1. Baik bagi Kesehatan Mental

Mendapatkan waktu liburan, baik itu untuk pergi piknik atau sekadar bersantai di rumah terbukti bisa memberikan pengaruh besar bagi struktur otak di dalam tubuh. Hal ini bisa menjaga keseimbangan hormon yang berperan besar dalam menurunkan risiko terkena depresi dan kecemasan. Dampaknya tak hanya akan membuat suasana hati kita membaik, hal ini juga bisa meningkatkan kesehatan mental.

  1. Memperbaiki Kualitas Tidur

Stres akibat pekerjaan bisa membuat kualitas tidur kita menurun drastis. Padahal, tidur sangatlah penting bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Dengan mendapatkan hari libur, kita bisa membuat pikiran dan fisik menjadi lebih rileks dan imbasnya membuat kualitas tidur semakin meningkat. Tubuh akan terasa jauh lebih bugar, nyaman, dan tidak mudah jatuh sakit.

 

Sumber:

  1. Spicer, Andre. 2020. Finland is considering a four-day week. Is this the secret of happiness?. theguardian.com/money/shortcuts/2020/jan/06/finland-is-planning-a-four-day-week-is-this-the-secret-of-happiness. (Diakses pada 7 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi