Terbit: 15 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini pria dan wanita percaya kalau jatuh cinta bisa terjadi karena adanya rasa suka dan nyaman. Beberapa orang menyebut kejadian ini adalah rasa cinta yang muncul dari mata lalu turun ke hati. Selain karena hal-hal yang terlah disebutkan sebelumnya, jatuh cinta juga dipengaruhi oleh feromon yang keluar dari tubuh manusia baik itu pria maupun wanita.

Fakta Tentang Feromon dan Pengaruhnya pada Jatuh Cinta

Feromon mendorong daya tarik seksual
Feromon juga dihasilkan oleh semut sehingga mereka bisa berkomunikasi dan mengetahui keberadaan makanannya. Selain itu, feromon juga digunakan untuk menandai lokasi kekuasaan, dan dikeluarkan saat ada pada kondisi bahaya.

Selain dihasilkan pada hewan, feromon juga dihasilkan pada manusia. Bedanya, feromon ini dihasilkan secara tidak langsung untuk memberikan ketertarikan secara seksual. Orang yang jatuh cinta karena feromon dari orang lain masuk ke dalam tubuh hingga rasa suka akhirnya muncul.

Lebih lanjut, dari sebuah penelitian dan uji coba feromon buatan. Para peneliti menemukan peningkatan aktivitas fisik mulai dari sekadar memeluk, mencium, hingga akhirnya berhubungan badan.

Feromon memengaruhi masa subur
Sebuah penelitian juga menunjukkan kalau feromon yang mendorong aktivitas seksual baik untuk kesuburan wanita. Siklus haid pada wanita jadi teratur setiap bulannya. Teraturnya siklus haid akan membuat wanita subur sehingga pembuahan bisa terjadi dengan mudah.

Lebih lanjut, feromon pada pria juga memengaruhi naik turunnya estrogen pada wanita. Keadaan ini membuat beberapa peneliti mengembangkan temuannya inti untuk program kehamilan atau kontrasepsi. Feromon buatan disertai terapi medis bisa membuat wanita mudah mendapatkan kehamilan. Selain itu, efek lain dari zat kimia ini adalah mengatasi stres berlebih, depresi, dan memperbaiki suasana hati sehingga wanita jadi terlihat bahagia.

Oh ya, jatuh cinta biasanya terjadi karena ada kecocokan feromon yang dimiliki oleh pria dan wanita. Kecocokan ini membuat keduanya tertarik secara seksual dan emosional.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi