Terbit: 23 March 2022 | Diperbarui: 23 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Dibanding bagian tubuh lainnya, tangan kanan adalah anggota tubuh yang sering digunakan untuk digunakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari, meski begitu hal ini tidak berlaku bagi orang kidal. Namun ada juga orang yang mampu menggunakan tangan kanan dan kiri sama baiknya, yang dalam dunia medis disebut ambidextrous atau ambidexterity.

11 Fakta Seputar Kemampuan Ambidextrous, Unik dan Langka

Apa itu Ambidextrous?

Ambidextrous adalah kondisi di mana seseorang dapat menggunakan kedua tangannya dengan sama baik. Bukan hanya untuk menulis, tetapi juga untuk melakukan berbagai kegiatan lainnya.

Intinya, seseorang yang memiliki ambidexterity mampu menyeimbangkan kemampuan kedua belah tubuhnya.  Tidak ada yang tahu bagaimana kemampuan ini bisa didapatkan seseorang. Namun sebagian besar ahli menduga bahwa bagian hemisfer pada otak orang dengan kondisi ini seimbang.

Jadi, otak manusia sebenarnya berhubungan dengan kemampuan menggunakan tangan. Orang kidal memiliki dominasi otak kanan yang lebih kuat, sedangkan orang yang menggunakan tangan kanan sebaliknya, hemisfer otak kirinya yang lebih dominan. Hal ini tidak berlaku pada orang dengan ambidexterity karena kedua hemisfer berfungsi sama dominannya.

Baca Juga: 12 Penyebab Telapak Tangan dan Kaki Panas, Pengobatan hingga Penyakit!

Fakta Tentang Ambidextrous

Kemampuan ini sangat jarang ditemui dan tidak semua orang bisa memilikinya. Berikut berbagai fakta tentang kemampuan ambidextrous adalah:

1. Jumlahnya hanya 1% 

Ya, seseorang yang memiliki kondisi ini hanya berjumlah 1% dari seluruh populasi dunia. Jadi, jika Anda diberi kemampuan ini, Anda termasuk manusia yang langka. 

2. Memiliki kemiripan dengan orang kidal

Kemiripan di sini terletak pada dominasi otak. Orang yang dominan tangan kanan, dominasi otaknya di kiri. Namun sebagian orang kidal memiliki dominasi otak nyaris seimbang, hal ini yang membuatnya mirip dengan orang ambidextrous.

3. Berpeluang mengalami sinestesia

Sinestesia merupakan kondisi persepsi dan sensori yang bersilangan. Misalnya, seseorang dapat merasakan aura suatu benda, mendengar suara pada warna, dll. Orang ambidextrous berpeluang besar mengalami kondisi ini karena dominasi otaknya yang seimbang. Sebagian orang kidal juga dapat mengalami sinestesia.

4. Berpeluang mengalami schizophrenia

Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki genetika LRRTM1 yang terdapat pada kromosom 2. Genetika ini berhubungan dengan kondisi schizophrenia. Selain itu, kondisi ini juga dapat dialami oleh orang kidal llarena dominasi otaknya yang mirip dengan penyandang ambidextrous.

5. Berpeluang mengalami kelainan seksual

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 9,2% pria ambidextrous dan 15,6% wanitanya adalah biseksual. Kondisi ini sebenarnya juga bisa terjadi pada mayoritas populasi dan penyandang kidal.

Menurut studi yang sama, 4% pria kidal dan 4,5% pria normal juga menyatakan diri sebagai biseksual. Sehingga menjadi ambidexterity tidak serta-merta membuat seseorang mengalami kelainan seksual. Meski begitu, kondisi ini membuat peluangnya lebih besar.

6. Memiliki IQ rendah

Mayoritas orang yang memiliki kemampuan ini mendapat skor rendah pada tes matematika, memori, dan literasi. Hal inilah yang membuat hasil tes IQ nya menjadi rendah. Meski begit, kondisi ini membuat seseorang lebih dominan dalam kemampuan fisik daripada mental.

Baca Juga: 10 Manfaat Pegangan Tangan bagi Kesehatan Mental

7. Berhubungan dengan ADHD

Walaupun tidak selalu, tetapi penyandang ADHD berpeluang memiliki kemampuan ambidextrous. Sebuah studi menunjukkan anak yang memiliki kemampuan ini memiliki risiko ADHD yang lebih tinggi daripada anak kidal dan normal. Gejala dapat terlihat jelas saat anak usia remaja.

8. Cepat marah

Sebuah studi menunjukkan bahwa semakin tinggi koneksi hemisfer antara dua bagian otak semakin tinggi pula tingkat kegugupan, sikap kikuk, dan perubahan mood yang tiba-tiba.

Hal ini menjadi alasan mengapa seseorang yang dapat menggunakan dua tangan sama baiknya cenderung cepat marah, mudah tersinggung, dan mengalami mood swing.

Selain itu, stabilitas emosi seseorang yang memiliki keadaan ini cenderung rendah. Bahkan, suasana hatinya dapat berubah hanya karena mendengar suatu jenis musik, pemikiran orang lain, atau kondisi lingkungannya.

9. Menyukai olahraga dan seni

Orang dengan kemampuan ini sangat menikmati olahraga, musik dan seni rupa. Beberapa orang ambidextrous yang terkenal adalah Leonardo da Vinci, Paul McCartney, Benjamin Franklin, Harry Truman, Michelle Kwan, hingga Adam Levine

10. Beragam jenisnya

Tidak seperti orang kidal yang kondisi dan sebutannya hanya satu, ambidextrous memiliki lebih dari satu sebutan dan kondisi, yaitu:

  • Ambidextral, jika seseorang dapat menggunakan tangan kanan dan tangan kiri sama baiknya. Seperti keluwesan tangan kanan pada orang normal.
  • Ambisinistral, jika seseorang dapat menggunakan kedua tangan, tapi salah satu tangan lebih kikuk.

11. Berawal dari kidal

Dikarenakan keduanya memiliki kondisi yang mirip, tidak mengherankan jika orang kidal dapat mengembangkan kemampuan menjadi ambidexterity. Pada beberapa kasus, mengubah kebiasaan kidal terjadi karena pengaruh ajaran atau budaya 

Lama kelamaan orang kidal dapat menggunakan tangan kanannya dengan baik, sementara kemampuan tangan kirinya tidak berkurang. Kondisi ini membuatnya orang kidal menjadi ambidextrous.

Walaupun kondisi ini sangat langka dan penyandangnya kemungkinan menghadapi banyak tantangan, kondisi ini bukanlah suatu kelainan.

 

  1. Chow, Denise. 2010. Why Are Some People Ambidextrous?. https://www.livescience.com/32523-why-are-some-people-ambidextrous.html. (Diakses pada 21 Maret 2022).
  2. Crezo, Adrienne. 2015. 11 Facts About the Ambidextrous. https://www.mentalfloss.com/article/30667/11-facts-about-ambidextrous. (Diakses pada 21 Maret 2022).
  3. Jones, Meghan. 2022. 10 Fascinating Facts You Never Knew About Ambidextrous People. https://www.rd.com/list/facts-ambidextrous-people/. (Diakses pada 21 Maret 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi