DokterSehat.Com- Aksi demonstrasi di Jakarta pada 22 Mei 2019 dipicu oleh ketidakpuasan hasil Pemilihan Umum 2019. Demi menghalau massa, aparat kepolisian sampai mengeluarkan gas air mata. Hal ini membuat banyak yang memakai pasta gigi atau odol di wajah (sekitar mata) demi mengatasi efek dari gas air mata. Sebenarnya, apakah cara ini cukup efektif?
Peserta demo menggunakan pasta gigi di wajah
Peserta demo 22 Mei 2019 memakai odol di wajahnya, tepatnya di sekitar mata untuk mencegah sensasi perih pada mata saat terkena gas air mata. Meskipun membuat sensasi tidak nyaman pada wajah, hal ini dianggap sebagai pilihan yang lebih baik daripada mengalami sensasi perih pada mata akibat gas air mata.
Kandungan gas air mata
Pakar kesehatan menyebut di dalam gas air mata terdapat kandungan arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, serta potasium klorat.
Arang bisa didapatkan dari kayu yang terus dipanaskan, potasium nitrat biasanya juga dapat ditemukan dalam pupuk, silikon bisa didapatkan dari pengolahan bahan kaca, sukrosa yang merupakan bahan bakar api yang bisa memicu keluarnya air mata, dan potasium klorat yang memproduksi asap. Selain itu, ada bahan lain berupa magnesium karbonat dan O-chlorobenzalmalononitrile yang bisa merangsang keluarnya gas air mata.
Gas air mata memang sering digunakan aparat untuk mengatasi massa yang agresif. Begitu melepaskan tembakan gas air mata, maka akan keluar semacam gas atau cairan yang bisa memicu aktifnya beberapa jenis saraf sensorik dan peradangan pada selaput lendir pada mata, hidung, dan saluran pernapasan.
Selain membuat kita mengeluarkan air mata, hal ini juga bisa menyebabkan sensasi perih pada mata, iritasi, batuk-batuk, hidung berair hingga kaburnya penglihatan dan sesak napas. Bahkan, jika kita terkena gas air mata dalam jumlah yang sangat banyak dalam waktu yang lama, bisa saja mengalami gejala muntah-muntah atau diare.
Kandungan pasta gigi atau odol
Di dalam odol atau pasta gigi terdapat beberapa kandungan seperti agen abrasif layaknya kalsium karbonat, dikalsium fosfat, serta magnesium trisilikat yang bisa menghilangkan sisa makanan dari gigi.
Selain itu, kita juga akan menemukan bahan pewarna atau perasa, humektan untuk membuat pasta gigi tetap berbentuk cair dan tidak mudah mengeras, zat pengikat, dan deterjen yang digunakan untuk memproduksi busa saat menyikat gigi.
Fakta: odol tidak bisa mengatasi gas air mata
Pakar kesehatan menyebut penggunaan odol tidak akan memberikan pengaruh bagi gas air mata karena gas ini akan tetap terhirup oleh saluran pernapasan. Hal inilah yang menyebabkan sensasi perih dan merangsang keluarnya air mata. Bahkan, bisa jadi kita akan lebih rentan mengalami iritasi akibat mata yang terpapar bahan kimia dari odol.
Alih-alih memakai odol, Pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk segera pergi dari kerumunan jika memang sudah ada penggunaan gas air mata. Dengan pergi menjauh dari lokasi tempat pembuangan gas air mata, maka kita bisa mendapatkan udara segar yang bisa segera menghilangkan efek dari gas tersebut.
Setelahnya, bilaslah mata dan wajah dengan air dingin. Jika perlu, kita bahkan bisa segera mandi atau berkeramas dengan air dingin demi membantu mengatasi efek dari gas air mata ini.
Selain itu, kita juga bisa mengguyur mata atau wajah dengan susu demi mengatasi sensasi perih dari gas air mata ini. Jika berbagai cara ini tidak mempan dan sensasi perih terus terasa, sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.