Terbit: 28 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kasus kematian seorang wanita bernama Jumantri dari Probolinggo, Jawa Timur masih menjadi perbincangan luas masyarakat. Hal ini disebabkan oleh tindakan orang tuanya yang melaporkan suami Jumantri, Basrah ke kepolisian karena menuduh ukuran kelamin Basrah yang terlalu besar menjadi penyebab kematiannya. Setelah menjalani pemeriksaan, barulah diketahui bahwa kematian Jumantri disebabkan oleh penyakit epilepsi.

Epilepsi, Penyebab Istri di Probolinggo Meninggal, Bukan Ukuran Kelamin Suami

Sudah menderita epilepsi sejak remaja

Polisi menyebut rekam medis Jumantri menunjukkan bahwa korban sudah menderita epilepsi sejak usia 14 tahun. Hal ini kemudian membuat Nedi Sito, orang tua Jumantri, mencabut tuntutannya ke basrah. Masalah ini pun kemudian selesai dengan damai.

Uniknya, selain menelusuri rekam medis Jumantri, Basrah ternyata sampai menunjukkan alat kelaminnya demi membuktikannya ukurannya tidak terlalu besar sebagaimana yang dituduh Nedi Sito. Ia menunjukkannya ke pihak keluarga dan kepala desa setempat. Hasilnya adalah, ukuran alat kelamin Basrah biasa saja.

Meski sempat dilaporkan ke polisi, Basrah mengaku tidak dendam dengan mertuanya. Ia memilih jalan damai. Sementara itu pihak kepolisian setempat pun menyarankan siapa saja untuk tidak sembarangan melaporkan orang lain ke polisi jika tuduhannya belum benar-benar jelas.

Faktor penyebab munculnya epilepsi

Epilepsi disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat yang akhirnya menyebabkan gejala berupa hilangnya kesadaran dan kejang-kejang. Penderitanya juga bisa kehilangan kontrol pada gerakan tubuhnya sehingga bisa melakukan gerakan yang membahayakan.

Berikut adalah beberapa penyebab dari epilepsi.

  1. Faktor genetik

Seringkali epilepsi atau ayan disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Karena alasan inilah jika kita memiliki anggota keluarga yang memiliki penyakit ini, maka kita juga lebih berisiko terkena masalah kesehatan ini.

  1. Mengalami cedera kepala

Jika kita mengalami cedera kepala akibat terjatuh, terbentur, kecelakaan kendaraan, dan lain-lain, risiko mengalami kerusakan sistem saraf dan otak yang terkait dengan epilepsi meningkat.

  1. Mengalami kondisi otak tertentu

Epilepsi ternyata juga bisa disebabkan oleh beberapa jenis kondisi yang menyerang otak layaknya stroke atau tumor. Bahkan, seringkali kasus epilepsi pada orang dengan usia lebih dari 35 tahun terkait dengan stroke.

  1. Gangguan perkembangan

Mereka yang mengalami neurofibromatosis dan autisme juga rentan terkena epilepsi.

Faktor penyebab kambuhnya gejala epilepsi

Gejala epilepsi bisa muncul tiba-tiba. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa memicu munculnya gejala penyakit ini.

Berikut adalah beberapa penyebab kambuhnya gejala epilepsi.

  1. Terkena stimulasi cahaya

Bagi mereka yang menderita epilepsi fotosensitif, paparan cahaya seperti pantulan cahaya matahari yang ada di air, lampu sorot warna-warni, hingga paparan cahaya video game atau layar televisi bisa saja menyebabkan munculnya gejala epilepsi.

  1. Stres

Penderita epilepsi memang pandai-pandai mengelola stres karena kondisi ini bisa memicu kambuhnya gejala kejang-kejang. Selain stres, jika pikiran dan tubuh sedang tegang karena bekerja dengan berlebihan, kecemasan akan tenggat waktu pekerjaan, gugup saat akan menjalani tes, dan lain-lain juga bisa menjadi pemicu kambuhnya gejala epilepsi.

  1. Kurang tidur

Kurang tidur bisa menyebabkan gejala epilepsi. Selain itu, kebiasaan buruk lain seperti mengonsumsi alkohol dan kekurangan asupan makanan juga bisa menjadi pemicunya.

  1. Berolahraga secara berlebihan

Olahraga memang baik bagi kesehatan penderita epilepsi, namun jika olahraga dilakukan dengan terlalu berat, bisa jadi akan menyebabkan gejala epilepsi. Pakar kesehatan juga tidak menyarankan penderita epilepsi berolahraga di tempat yang berbahaya seperti jalan raya, gunung, atau gedung tinggi karena jika sampai gejalanya muncul, mereka bisa saja mengalami kecelakaan yang mematikan.

  1. Asap rokok

Meski masih menjadi perdebatan banyak pihak, ada yang menyebut paparan asap rokok bisa memicu kekambuhan gejala kejang-kejang pada penderita asam urat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi