Terbit: 15 December 2022 | Diperbarui: 26 April 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Telur adalah makanan bergizi yang hampir semua orang menyukainya. Hal itulah yang sering kali membuat beberapa orang mengonsumsinya lebih dari satu butir. Lantas, apa efek samping yang terjadi jika Anda makan telur terlalu banyak? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mewaspadai 7 Dampak Terlalu Banyak Makan Telur

Efek Samping Terlalu Banyak Makan Telur

Meski telur adalah makanan dengan kandungan gizi yang lengkap, mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak justru dapat memberikan efek yang merugikan.

Berikut ini adalah berbagai dampak terlalu banyak makan telur bagi kesehatan, di antaranya:

1. Kolesterol Meningkat

Batas asupan kolesterol harian adalah 200 mg per hari, sementara dalam sebutir telur terdapat 185 miligram kolesterol.

Meski sebagian besar kolesterol di dalam telur adalah kolesterol baik, namun mengonsumsinya dengan berlebihan juga akan memberikan efek buruk bagi kesehatan, khususnya pada pembuluh darah dan jantung.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan konsumsi 6-12 butir per minggunya serta diimbangi dengan aktivitas olahraga dan asupan serat yang cukup.

2. Meningkatkan Risiko Diabetes

Diabetes tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Faktanya, jika terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak, maka Anda berisiko meningkatkan penyakit diabetes. Terlebih, lemak dalam telur bisa memberikan dampak pada gula darah.

Lemak dalam telur dapat meningkatkan resistensi insulin, yang berarti gula dalam darah tidak digunakan untuk energi sebagaimana mestinya. Akibatnya, pankreas akan menghasilkan lebih banyak insulin dan kadar gula darah akan meningkat.

Baca Juga: Penuh Nutrisi, Ini 10 Manfaat Telur Asin bagi Kesehatan Tubuh

3. Obesitas

Mengonsumsi telur yang berlebihan juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar kalori di dalam sebutir telur, yakni sekitar 75 kalori.

Jika mengonsumsi tiga butir telur setiap hari, maka asupan kalori sudah melebihi angka 200. Ditambah dengan pola makan yang tidak sehat, maka asupan kalori menjadi berlebihan dan tubuh pun akan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan.

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kolesterol jahat yang terkandung dalam telur sering kali menyebabkan risiko terkait penyakit jantung. Kandungan kolesterol jahat terkonsentrasi dalam kuning telurnya.

Seseorang yang memiliki risiko tinggi penyakit kardiovaskular harus membatasi asupan kuning telur. Umumnya, dokter menyarankan untuk menghentikan konsumsi kuning telur jika Anda pernah mengalami stroke atau serangan jantung.

5. Perut Kembung

Terlalu banyak makan telur dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung atau sakit perut. Risiko kembung bisa meningkatkan jika Anda memiliki alergi makanan.

6. Menyebabkan Jerawat

Telur penuh dengan progesteron, yaitu hormon yang bisa memicu jerawat. Dikarenakan tubuh membuat progesteronnya sendiri, mengonsumsi telur tambahan jelas dapat mengganggu kadar hormon alami tubuh.

Kadar progesteron yang berlebihan dapat memicu timbulnya jerawat, jadi sebaiknya tidak berlebihan mengonsumsi telur.

Selain itu, kandungan lemak pada telur juga bisa menyebabkan jerawat menjadi lebih sering muncul. Apalagi jika mengonsumsinya dengan cara digoreng atau diolah dengan santan yang kaya akan lemak.

7. Memicu Alergi

Terlalu sering mengonsumsi telur dalam jumlah yang banyak ternyata juga bisa membuat Anda lebih rentan terkena alergi pada zat makanan ini di kemudian hari.

Apalagi jika telur yang dikonsumsi tidak berkualitas seperti sudah retak atau cenderung kotor. Perlu diketahui, mengonsumsi telur yang sudah retak cangkangnya dapat meningkatkan risiko terpapar bakteri Salmonella, jenis bakteri yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan parah.

Baca Juga: 11 Manfaat Telur Ayam Kampung dan Kandungan Nutrisinya

Batas Aman Makan Telur dalam Sehari

Pada umumnya, beberapa pakar menyarankan untuk membatasi asupan telur maksimal sekitar 8 sampai 12 butir per minggu. Itu berarti mengonsumsi 1-2 butir dalam sehari masih dianggap aman untuk dilakukan.

Hanya saja, jika mengolah telur dengan bahan-bahan lainnya seperti daging, keju, atau santan, batasan ini sebaiknya semakin dikurangi karena kandungan kalori dari makanan ini biasanya jauh lebih besar.

Lantas, mana yang lebih baik antara telur goreng atau telur rebus? Kedua jenis olahan telur ini sebenarnya tidak begitu berbeda. Meski begitu, telur yang digoreng  memiliki tambahan lemak, sehingga ada baiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan.

 

  1. Kandola, Aaron. 2021. How many is too many eggs?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323001. (Diakses pada 14 Desember 2022)
  2. Roberts, Kaley. 2021. Dangerous Side Effects of Eating Too Many Eggs. https://www.eatthis.com/dangerous-side-effects-eating-too-many-eggs/. (Diakses pada 14 Desember 2022)
  3. Shah, Nisha. 2021. Do Aggs Cause Acne? Here Are 3 Reasons that Answer Your Question. https://www.bebeautiful.in/all-things-skin/skin-concerns/how-to-reduce-heat-pimples-on-face-naturally. (Diakses pada 14 Desember 2022)
  4. Snyder, Cecilia. 2022. Eggs and Cholesterol — How Many Eggs Can You Safely Eat?. https://www.healthline.com/nutrition/how-many-eggs-should-you-eat. (Diakses pada 14 Desember 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi