Terbit: 29 December 2021 | Diperbarui: 30 December 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Caplak adalah sejenis kutu pengisap darah yang biasanya banyak ditemukan di hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing. Simak penjelasan mengenai efek gigitan kutu caplak dan cara membasminya, selengkapnya di bawah ini.

Efek Gigitan Kutu Caplak pada Tubuh dan Cara Mencegahnya

Infeksi Caplak pada Manusia

Pada dasarnya, tubuh manusia bukanlah pilihan utama bagi kutu karena manusia tidak menjadi inang yang baik. Manusia cenderung menjadi tempat bagi kutu dewasa lapar yang belum menemukan hewan peliharaan atau inang lain yang lebih cocok.

Caplak mempunyai semacam gigi yang disebut chelicerae yang digunakan untuk menyayat kulit inangnya dan untuk memasukkan mulutnya. Pada bagian mulutnya, terdapat hypostome yang berfungsi untuk mengaitkan caplak di tubuh inangnya.

Darah inang dipompa oleh muscular pharynx, sedangkan kelenjar saliva (kelenjar ludah) caplak akan memproduksi suatu antikoagulan yang mencegah darah inang terkoagulasi selama caplak mengisap darah.

Bahkan, caplak dari genus Ixodes selain mensekresi antikoagulan, kutu ini juga mampu mensekresi immunosuppressive dan bahan anti inflamantory di area gigitan. Bahan-bahan tersebut dapat memungkinkan caplak untuk mengisap darah sebanyak mungkin tanpa disadari oleh inangnya.

Penyakit caplak diketahui dapat menularkan beberapa patogen, seperti bakteri, rickettsia, spirochete, protozoa, virus, nematoda, dan toksin. Satu gigitan dapat menularkan banyak sekali patogen. Beberapa penyakit infeksi pada manusia yang dapat ditularkan oleh gigitan caplak adalah:

  • Lyme disesase.
  • Human granulocytis.
  • Monocytic ehrlichiosis.
  • Babesiosis.
  • Relapsing fever.
  • Rocky mountain spotted fever.
  • Colorado tick fever.
  • Q fever.
  • Lumpuh caplak (tick paralysis).
  • Boutonneus fever.
  • Tick borne encephalitis.

Gejala yang Bisa Muncul

Pada banyak kasus, gigitan yang disebabkan oleh kutu tidak menimbulkan gejala yang nyata. Namun pada individu yang memiliki alergi atau pada anak-anak, gigitan dapat menyebabkan reaksi seperti gatal hingga pembengkakan.

Selain itu, kulit mungkin menjadi iritasi, nyeri di sekitar gigitan, dan terkadang ruam akan muncul. Aktivitas menggaruk-garuk di area yang terdapat gigitan juga dapat menyebabkan infeksi sekunder.

Selain itu terdapat dua komplikasi utama dari infeksi caplak: reaksi alergi dan infeksi sekunder. Apabila seseorang digigit dan mulai menunjukkan gejala-gejala berikut, penanganan medis harus segera dilakukan:

  • Sulit bernapas.
  • Mual.
  • Pembengkakan pada bibir atau wajah.

Selain itu, perawatan dari tenaga medis juga diperlukan jika muncul pembengkakan kelenjar, rasa sakit yang luar biasa di sekitar gigitan, atau kemerahan yang berlebihan.

Dalam beberapa kasus, kutu membawa penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan, seperti flea-borne spotted fever, plague, tifus, dan cat scratch fever.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Gigitan Kutu Kasur dan Cara Menghilangkannya

Cara Membasmi Kutu Caplak di Rumah

Faktor utama yang menyebabkan hewan kecil ini ada di dalam rumah adalah karena hewan peliharaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menghilangkan kutu di dalam rumah.

Berikut adalah beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan, di antaranya:

1. Aspek Lingkungan

Agar kutu caplak tidak berkembang biak maka Anda harus memperhatikan sanitasi rumah. Telur, larva, nimfa, dan sebagian caplak dewasa, bisa bersembunyi di balik seprai, karpet, tempat yang lembap, dan tempat hewan peliharaan biasanya tidur.

Bersihkan lantai rumah setiap hari, rutin mengganti seprai/kain-kain lainnya, dan semprot cairan pestisida ke sudut-sudut ruangan. Selain itu, mengendalikan populasi hewan liar seperti tikus juga penting karena hewan ini dapat menjadi inang caplak yang baik

2. Aspek Individu

Jika Anda memiliki hewan peliharaan maka lakukan perawatan rutin untuk mencegah kutu berkembang di tubuhnya. Misalnya, rutin membawanya ke salon hewan atau menggunakan obat anti kutu.

 

  1. LaVoie, Laura. 2017. Everything you need to know about fleabites. https://www.medicalnewstoday.com/articles/311941. (Diakses pada 29 Desember 2021).
  2. Widiastuti, Dyah. 2008. Caplak, Tidak Hanya Membuat Gatal. https://media.neliti.com/media/publications-test/publications/57384-ID-none.pdf. (Diakses pada 29 Desember 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi