DokterSehat.Com – Selama ini alkohol sering dikonsumsi oleh masyarakat untuk tujuan rekreasional saja. Dengan mengonsumsi alkohol, beberapa orang akan mendapatkan beberapa efek seperti lebih puas, senang, dan seperti tidak ada beban sama sekali. Namun, pengonsumsian alkohol yang berlebihan akan menyebabkan masalah pada tubuh baik fisik maupun non fisik.
Mengenal efek alkohol pada depresi
Depresi adalah gangguan pada mood atau suasana hati seseorang. Gangguan ini menyebabkan seseorang kerap mengalami sedih secara berlebihan, merasa kesepian, marah tanpa alasan, merasa tidak berguna, dan seperti kehilangan sesuatu padahal sedang tidak mengalami hal itu di dunia nyata.
Seseorang dengan kondisi depresi selalu menganggap kehidupannya selalu diliputi rasa salah dan hal-hal negatif lainnya. Apa saja yang dilakukan selalu diartikan sebagai suatu kesalahan dan tidak bisa diulangi. Dampaknya, seseorang akan lebih menarik diri dari lingkungannya dan menghabiskan diri dengan melakukan sesuatu sendirian saja.
Umumnya penderita depresi ini sama sekali tidak tertarik dengan kehidupannya. Berbagai aktivitas yang biasanya dilakukan jadi tidak menarik lagi dan membuat mereka bosan. Kesenangan dengan suatu hal semisal hobi akan hilang begitu saja, padahal sebelumnya hobi selalu dilakukan hampir setiap saat. Daripada melakukan banyak hal tidak berguna dan bertemu banyak orang. Menyendiri lebih dipilih untuk dilakukan.
Setidaknya ada sekitar 300 juta orang di seluruh dunia yang mengalami depresi. Kondisi ini bisa dalam bentuk depresi ringan atau berat. Kalau seseorang mengalami depresi yang berat, mereka akan sulit mengatasinya.
Karena sulit mengatasi depresi inilah beberapa orang banyak menggunakan alkohol. Dengan mengonsumsi alkohol mereka akan merasa jauh lebih bertenaga dan bersemangat. Rasa takut dan anxiety yang memicu depresi akan menurun sehingga minuman keras ini dianggap sebagai “penyembuh”.
Kesalahan mengonsumsi alkohol dengan maksud menyembuhkan depresi ini membuat kondisi mood jadi lebih buruk. Peluang mengalami ketagihan dan membuat semuanya kian terpuruk tidak bisa dihindari lagi. Kondisi fisik juga semakin menurun sehingga masalah yang muncul jadi berlipat ganda.
Tanda depresi dan penyalahgunaan alkohol
Kalau Anda merasa mengalami perubahan pada tubuh tapi tidak tahu apakah itu bagian dari depresi atau tidak, simak beberapa tanda depresi yang paling umum muncul di bawah ini.
- Mendadak merasa tidak berguna dan seperti tidak bisa melakukan apa-apa. Kalau memikirkan sesuatu Anda merasa seperti terus menyusahkan orang lain padahal tidak.
- Sering merasa lelah tanpa sebab. Padahal melakukan aktivitas biasa dan tidak terlalu menguras tenaga seperti olahraga dan sejenisnya.
- Mendadak merasa sedih. Seseorang mengalami sedih pasti ada alasannya. Tidak sedih begitu saja dan Anda susah menjelaskannya.
- Mulai kehilangan rasa ketertarikan dengan hobi yang dimiliki. Padahal sebelumnya hobi sering dilakukan dan menjadi bagian yang sangat penting dari kehidupan seseorang.
- Sering merasa bersalah meski tidak melakukan apa-apa.
- Sulit melakukan konsentrasi saat mengerjakan sesuatu. Begitu Anda mengerjakan sesuatu, pikiran mendadak seperti susah diajak bekerja. Begitu mau konsentrasi akan muncul berbagai pikiran buruk.
- Mulai muncul pikiran untuk bunuh diri. Pikiran ini harus dipikirkan dengan baik. Kalau Anda sampai tidak bisa mengendalikan diri, hal tersebut bisa saja dilakukan.
Selanjutnya tanda yang akan muncul kalau Anda sudah salah dalam menggunakan alkohol dalam mengatasi depresi.
- Mulai sering minum alkohol walaupun sedang tidak membutuhkannya.
- Minum alkohol jadi bagian dari aktivitas harian. Misal setiap malam hari atau saat kondisi mood sedang tidak bersahabat.
- Mulai ketagihan dengan alkohol. Meski Anda berusaha untuk tidak melanjutkannya, rasa ingin minum yang kuat membuat Anda semakin sulit untuk menolak.
- Takut ketahuan minum alkohol sehingga sering diam-diam minum alkohol di dalam kamar atau di malam hari saat semua orang tidur.
- Terus minum meski kondisi fisik dan mental semakin menurun.
Penyebab utama alkohol dan depresi terhubung
Hingga saat ini peneliti belum begitu paham mengapa seseorang lebih rentan mengalami depresi dan sering mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Namun, ada beberapa faktor yang membuat kondisi ini lebih mudah muncul.
- Seseorang dengan kondisi genetik tertentu lebih mudah mengalami depresi setelah mengonsumsi alkohol. Minuman ini seperti menjadi pemicu yang membangkitkan sesuatu yang sudah lama tertidur.
- Karakter seseorang. Kalau seseorang lebih banyak berpikiran negatif atau tidak bisa berpikir positif setiap hari, kemungkinan mengalami depresi akan besar. Apalagi mereka juga minum alkohol dalam jumlah banyak.
- Punya riwayat yang buruk di masa laku. Misal mengalami trauma atau rasa kehilangan yang besar. Kalau hal yang buruk itu datang, biasanya keinginan untuk minum alkohol akan besar serta mudah mengalami depresi.
Penanganan depresi akibat alkohol
Berikut penanganan depresi akibat alkohol:
- Menggunakan obat sesuai resep dari dokter. Misal menggunakan obat yang bisa mencegah depresiasi seperti antidepresan. Dengan obat ini mood yang buruk bisa diatasi dengan lebih baik.
- Hal ini berlaku untuk mereka yang sudah terlanjur mengalami kecanduan dengan alkohol dan sulit untuk melepaskannya.
- Terapi CPT. Terapi ini dilakukan untuk mengajarkan penderita depresi bagaimana mengubah mood jadi jauh lebih baik. Terapi ini akan menghilangkan pikiran negatif yang terlalu berlebihan dan membuat kondisi menjadi lebih buruk.
- Berada di grup dukungan. Misal sering bertemu dengan orang yang memiliki kondisi yang sama. Kalau penderita depresi bisa bercerita satu dengan yang lain dan membagi pengalaman, proses penyembuhan bisa berjalan lancar.
Demikianlah ulasan tentang alkohol dan efeknya dalam membuat seseorang mengalami masalah kejiwaan. Dengan memahami uraian di atas kita jadi tahu kalau ternyata alkohol memberikan pengaruh yang sangat besar. Kalau kita menyalahgunakan alkohol sebagai minuman konsumsi harian, bisa saja kondisi depresi muncul dengan sendirinya.