Terbit: 13 August 2019 | Diperbarui: 14 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pernahkah Anda merasa susah bangun pagi? Kesulitan bangkit dari tempat tidur di pagi hari dapat disebabkan oleh gangguan yang disebut dengan dysania. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai kondisi psikologis maupun medis yang dialami oleh seseorang.

Mengenal Dysania, Kondisi yang Menyebabkan Susah Bangun Pagi

Apa Itu Dysania?

Bagi sebagian orang, bangun di pagi hari memang menjadi rutinitas yang cukup berat untuk dilakukan. Kita mungkin membutuhkan waktu beberapa menit untuk sekedar melamun, baru kemudian beranjak dari kasur.

Susah bangun pagi dan malas meninggalkan tempat tidur selama beberapa saat di pagi hari pada dasarnya merupakan hal wajar, namun jika memakan waktu hitungan jam untuk hanya bangkit dari kasur setelah bangun tidur, tentunya kondisi ini bisa dianggap sebagai kondisi yang cukup serius. Hal ini mungkin menandakan Anda terkena dysania.

Dysania adalah kondisi di mana seseorang merasa sulit untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari. Anda mungkin membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 jam setelah bangun tidur untuk kemudian bangkit dari kasur.

Dysania bukan tergolong kondisi medis, namun jika dibiarkan, kondisi ini juga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan menjadi masalah yang serius. Dysania juga bisa mengindikasikan berbagai gangguan psikologis maupun fisik.

Penyebab Dysania

Dysania pada dasarnya bukan merupakan jenis penyakit, kondisi ini lebih cocok disebut sebagai gejala. Meskipun belum diakui sebagai kondisi formal, namun banyak juga profesional medis yang menggunakan istilah ini.

Umumnya seseorang yang mengalami dysania memiliki kondisi kesehatan mental serius seperti depresi. Namun dysania juga dapat didasari oleh berbagai kondisi medis lainnya.

Dilansir dari WebMD, berikut adalah berbagai kondisi umum yang mungkin dapat menjadi pemicu dysania:

  • Depresi: Depresi adalah gangguan mood yang dapat menyebabkan seseorang merasakan kesedihan, kehilangan energi, dan kelelahan terus-menerus.
  • Sindrom kelelahan kronis: Seseorang yang mengalami sindrom kelelahan kronis akan mengalami episode kelelahan ekstrem yang berlangsung lama dan tidak membaik meskipun setelah mereka beristirahat. Penderita sindrom kelelahan kronis dapat tidak meninggalkan tempat tidur mereka sama sekali.
  • Fibromyalgia: Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang menyebabkan rasa nyeri hampir di seluruh tubuh. Kondisi ini juga dapat memicu masalah ingatan dan memengaruhi mood. Hal ini juga dapat menyebabkan kelelahan yang menjadi pemicu dysania.
  • Sleep apnea: Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang dapat menyebabkan napas terhenti sesaat ketika tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kekurangan energi dan merasa mengantuk di pagi dan siang harinya.
  • Anemia: Anemia adalah kondisi di mana kita tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat, akibatnya tingkat energi pun menurun dan dapat menyebabkan Anda terkena dysania.
  • Gangguan tiroid: Rasa lemas atau kelelahan juga bisa disebabkan karena kelenjar tiroid mengalami gangguan dan tidak befungsi sebagai mestinya.
  • Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi dapat membakar energi Anda secara berlebihan sehingga Anda merasa kelelahan.
  • Restless legs syndrome: Restless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang menyebabkan Anda menggerakkan kaki saat sedang istirahat. Kondisi ini lebih sering terjadi pada malam hari.
  • Penyakit jantung: Gangguan pada jantung dapat membuat seseorang lebih lelah dari pada biasanya.
  • Gangguan tidur: Gangguan tidur lain seperti insomnia dan narkolepsi juga bisa memengaruhi tidur Anda sehingga membuat Anda susah bangun pagi.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Penggunaan obat seperti obat antidepresan juga dapat menyebabkan dysania. Penelitian menunjukkan bahwa 90% orang dengan depresi merasa kelelahan berat, meskipun 80% dari mereka telah mengonsumsi obat antidepresan.

Tidak semua orang yang mengalami kondisi di atas mengalami dysania. Namun kondisi-kondisi di atas merupakan kondisi yang umumnya menyebabkan kelelahan yang tidak biasa sehingga berpotensi menyebabkan dysania.

Risiko Dysania

Dysania tidak terlihat seperti kondisi yang berbahaya, namun jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini juga dapat bertambah buruk dan memicu kondisi lain yang mungkin akan lebih merugikan Anda.

Apabila penyebab dysania adalah depresi berat dan tidak segera ditangai, kondisi ini mungkin akan memburuk dan berpotensi untuk membahayakan diri Anda.

Selain itu, aktivitas rendah dan terlalu banyak tidur juga terbukti berdampak buruk bagi kesehatan. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 10 jam sehari cenderung memiliki massa tubuh lebih tinggi dan cenderung memiliki penyakit kejiwaan.

Jika dysania mungkin disebabkan kondisi medis tertentu, tentunya sangat penting untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya agar bisa segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Cara Mengatasi Dysania

Selain dengan cara mengatasi kondisi yang mendasarinya, Anda juga bisa mencoba mempraktikkan kebiasaan tidur yang baik untuk membantu mengatasi dysania.

Berikut adalah beberapa langkah kebiasaan tidur yang baik yang bisa diterapkan:

1. Atur jadwal tidur

Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari merupakan salah satu kebiasaan tidur yang baik.

Kebiasaan ini juga lebih baik lagi jika dilakukan setiap hari, tanpa mengenal hari kerja dan akhir pekan. Anda juga sebaiknya menghindari tidur siang yang terlalu panjang. Jika terpaksa tidur siang, sebaiknya tidak lebih dari 30 menit.

2. Buat suasana tidur yang nyaman

Kamar tidur yang kurang nyaman juga dapat mengganggu tidur Anda.

Ketika ingin tidur, pastikan Anda terhindar dari banyak cahaya dan juga kebisingan. Anda juga sebaiknya memerhatikan suhu kamar Anda. Jangan biarkan kamar terlalu panas atau terlalu dingin.

3. Hindari aktivitas yang membuat Anda kesulitan tidur

Hindari aktivitas yang dapat membuat Anda sulit untuk tidur seperti menonton TV atau memainkan gawai. Cobalah untuk menghindarkan mata Anda dari layar paling tidak 30 menit sebelum jadwal tidur Anda.

4. Terapkan pola hidup sehat

Menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga dengan rutin juga dapat membantu Anda mengatasi dysania. Selain olahraga secara teratur, Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin karena dapat mengganggu tidur Anda.

 

Sumber:

  1. How to Recognize and Manage Dysania – https://www.webmd.com/mental-health/what-is-dysania#2
  2. Struggling to get out of bed in the morning could be down to ‘dysania’ – NOT laziness (and it may even be a sign of depression) – https://www.dailymail.co.uk/health/article-6307691/Struggling-bed-medical-condition-sign-serious.html
  3. What is dysania, is it a real condition, what are the signs and symptoms and how can it be treated? – https://www.thesun.co.uk/fabulous/7587074/dysania-real-condition-signs-symptoms-treated/

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi