Terbit: 7 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anda mungkin pernah mendengar apa itu dopamin. Zat yang berhubungan dengan saraf ini selalu dikaitkan dengan hormon bahagia atau kepuasan. Kalau Anda mendapatkan sesuatu yang diinginkan, rasa bahagia yang muncul dipicu oleh rilisnya dopamin dalam jumlah banyak.

Apa Itu Dopamin? Ini Efek pada Tubuh dan Cara Meningkatkannya!

Apa Itu Dopamin?

Dopamin adalah neurotransmitter yang diproduksi oleh otak atas respons yang dialami oleh tubuh. Zat ini akan dirilis kalau Anda mendapatkan penghargaan atau sesuatu yang memuaskan. Apa saja bisa memicu rilisnya dopamin meski hal itu sesuatu yang sangat sederhana sekalipun.

Beberapa hal yang bisa menaikkan jumlah dopamin di dalam tubuh adalah makanan. Saat Anda mengonsumsi makanan enak dan selama ini diinginkan, perasaan puas akan naik dengan sendirinya. Meski harga makanannya tidak mahal. Anda merasa seperti diberi hadiah yang besar.

Hal lain yang bisa menaikkan kadar dopamin di dalam tubuh adalah belanja. Kalau Anda hobi sekali belanja dan memilih barang, rasa senang dan puas bisa didapatkan. Selain itu seks yang intens juga bisa memberikan kepuasan dan naiknya kadar dopamin di dalam tubuh.

Efek Dopamin pada Fungsi Tubuh

Selain memberikan rasa puas dan juga bahagia, munculnya dopamin di dalam tubuh juga berhubungan dengan fungsi organ di tubuh. Berikut beberapa fungsi tubuh yang dipengaruhi.

  • Melancarkan aliran darah di dalam tubuh.
  • Membantu sistem pencernaan.
  • Melancarkan fungsi ginjal dan hati.
  • Memori dan fokus seseorang bisa meningkat.
  • Memperbaiki mood dan emosi.
  • Kontrol motorik di dalam tubuh.
  • Fungsi pankreas dan insulin akan membaik.
  • Bisa tidur dengan nyenyak setiap saat.
  • Memberikan respons yang baik pada stres.

Hal yang Terjadi Saat Dopamin Naik dan Turun

Naik atau turunnya dopamin di dalam tubuh sangat terasa perbedaannya. Kalau kadar dopamin di dalam tubuh naik, rasa bahagia akan muncul dan menyebabkan Anda jadi nyaman. Kondisi ini akan muncul setiap saat, apalagi ada banyak pemicunya.

Sebaliknya kalau kadar dopamin di dalam menurun atau mengalami defisit, tubuh akan mengalami efek sampingnya. Efek samping yang akan terjadi terdiri dari minimnya konsentrasi yang dimiliki, motivasi di dalam tubuh anjlok, koordinasi tubuh yang buruk, dan sulit bergerak dengan bebas.

Berbanding terbalik dengan kekurangan dopamin di dalam tubuh, kalau Anda sampai mengalami kelebihan dopamin, tubuh akan mengalami halusinasi, delusional, sampai manisa. Hal parah lain yang kemungkinan akan terjadi adalah obesitas dan mengalami kecanduan terhadap suatu hal.

Cara Meningkatkan Dopamin yang Alami

Kalau Anda merasa sering lemas, tidak bertenaga, dan kemungkinan besar mengalami defisit dopamin, jangan khawatir. Ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan.

  • Mengonsumsi cukup banyak protein setiap harinya. Seperti yang kita tahu kalau kandungan amino acids tyrosine dan phenylalanine dalam makanan tinggi protein bisa menggenjot jumlah dopamin yang nantinya dihasilkan oleh tubuh di otak.
  • Mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh terlalu banyak. Makanan yang mengandung lemak jenuh terlalu banyak diketahui mampu menurunkan kadar dopamin di dalam tubuh dan fungsinya dalam mengatur rasa bahagia di tubuh.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan prebiotik tinggi mampu memperbaiki masalah di perut. Dampaknya mood seseorang akan mengalami perbaikan. Efek lain dari kondisi perut yang baik tentu saja dopamin yang melimpah.
  • Melakukan olahraga secara rutin. Selama ini kita selalu menganggap kalau dopamin bisa naik kalau melakukan sesuatu yang enak. Padahal tidak demikian, olahraga yang intens dan kadang berat pun juga bisa memicu banjirnya dopamin di tubuh dan membuat mood jadi baik.
  • Tidur yang nyenyak setiap harinya. Kalau Anda sulit tidur atau kerap mengalami insomnia setiap harinya, kemungkinan besar akan menurunkan sensitivitas dopamin di dalam tubuh. Kalau sampai hal ini terjadi, meski Anda sudah melakukan sesuatu yang bahagia, rasanya akan menurun.
  • Mendengarkan musik yang disukai. Setiap orang memiliki jenis musik apa saja yang disukai. Ada yang suka musik klasik, metal, rock, atau pop biasa. Kalau Anda mendengarkan musik yang sesuai dengan keinginan, kadar dopamin di dalam tubuh bisa meningkat.
  • Melakukan meditasi secara rutin. Kalau Anda terbiasa melakukan mediasi, biasakan melakukan ini saat pagi dan malam hari sebelum tidur. Dengan melakukan itu dopamin akan ikut naik dengan sendirinya.
  • Mendapatkan sinar matahari secara rutin setiap harinya. Kalau berada di kawasan khatulistiwa mungkin akan mudah, tapi kalau di kawasan dekat kutub akan sulit dilakukan.

Efek Dopamin pada Hormon dan Obat

Beberapa jenis obat memicu kenaikan dopamin secara berlebihan di dalam tubuh. Efek ini didapatkan kalau seseorang mengonsumsi obat seperti narkoba, nikotin, atau alkohol. Kadar dopamin yang  terlalu tinggi membuat seseorang jadi ketagihan dan akhirnya memasuki fase fly atau halusinasi.

Dopamin sebenarnya bukan hormon karena neurotransmitter ini justru memengaruhi kerja dari hormon yang ada di tubuh. Beberapa hormon yang dipengaruhi oleh zat ini adalah testosteron dan juga estrogen yang merupakan hormon seks.

Demikianlah ulasan tentang dopamin yang akan memberikan perasaan bahagia dan puas di tubuh. Mengingat efek dari dopamin yang besar, sudah sepantasnya kita menghasilkannya secara alami setiap hari dan mencegah terjadinya defisit. Kira-kira apa yang membuat Anda merasa puas setiap harinya?

 

Sumber:

  1. Pietrangelo, Ann. 2019. How Does Dopamine Affect the Body?. https://www.healthline.com/health/dopamine-effects. (Diakses pada 7 November 2019)
  2. Cadman, Bethany. 2018. Dopamine deficiency: What you need to know. https://www.healthline.com/health/dopamine-effects. (Diakses pada 7 November 2019)
  3. Julson, Erica. 2018. 10 Best Ways to Increase Dopamine Levels Naturally. https://www.healthline.com/nutrition/how-to-increase-dopamine. (Diakses pada 7 November 2019)
  4. Brookshire, Bethany. 2017. Explainer: What is dopamine?. https://www.sciencenewsforstudents.org/article/explainer-what-dopamine. (Diakses pada 7 November 2019)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi