Terbit: 18 January 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ketika ginjal seseorang sudah tidak lagi berfungsi, tranplantasi atau cangkok ginjal pun harus dilakukan. Penerima donor ginjal dapat menerima donor dari keluarga atau siapapun yang memenuhi syarat donor gingal. Donor ginjal mungkin terdengar menyeramkan, tapi sebenarnya cara ini cukup efektif dan tidak berbahaya. Berikut adalah berbagai hal yang perlu Anda ketahui tentang transplantasi dan donor ginjal!

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Donor Ginjal, Benarkah Aman Dilakukan?

Kebutuhan Donor Ginjal yang Selalu Tinggi

Kebutuhan donor ginjal di Indonesia ternyata cukup tinggi. Berdasarkan data BPJS Kesehatan, kasus gagal ginjal merupakan yang terbanyak setelah kasus penyakit jantung. Hal ini membuktikan bahwa angka dari pencari donor ginjal setiap tahunnya juga tinggi.

Pencarian donor ginjal tidak selalu berjalan mudah. Pencari donor ginjal yang kesulitan untuk mencari donor juga mungkin mau tidak mau harus mengeluarkan biaya yang tinggi jika ingin mendapatkan transplantasi ginjal. Permintaan donor ginjal yang tinggi membuat banyaknya orang tergiur untuk melakukan penjualan ginjal secara illegal.

Selain dari melalui jual ginjal ilegal, donor ginjal resmi sebenarnya bisa didapatkan melalui orang terdekat yang masih hidup maupun dari orang yang telah meninggal dan kondisi organ tubuhnya masih sangat baik. Jika ingin melakukan transplantasi ginjal, pastikan Anda mengetahui dengan jelas asal-usul donor ginjal tersebut.

Kodisi yang Membutuhkan Donor Ginjal

Transplantasi ginjal dibutuhkan oleh pasien dengan gagal ginjal. Kondisi ini merupakan kondisi ginjal yang sudah kronis dan tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Ginjal berrtugas untuk menyaring racun atau zat limbah yang masuk ke dalam tubuh. Ketika ginjal tidak berfungsi, maka zat berbahaya ini akan menumpuk di dalam tubuh.

Prosedur cuci darah mungkin dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, tapi prosesnya akan sangat panjang dan menjadi kurang efektif. Mengganti ginjal dengan ginjal yang baru melalui donor merupakan jalan yang lebih efektif.

Penyebab gagal ginjal sangat beragam mulai dari:

  • Infeksi ginjal yang terus terjadi
  • diabetes
  • Hipertensi atau darah tinggi
  • Radang pada ginjal
  • Penggunaan obat jangka panjang, dan masih banyak lagi.

Syarat Donor Ginjal

Tidak semua orang dapat mendonorkan ginjalnya. Setiap orang yang ingin mendonorkan ginjalnya harus memenuhi syarat donor ginjal seperti berikut ini:

  • Berusisa 18-55 tahun
  • Sehat baik secara fisik maupun mental
  • Memiliki berat tubuh ideal atau tidak obesitas
  • Golongan darah sama dengan penerima donor
  • Tekanan darah dan gula darah normal
  • Ginjalnya berfungsi dengan baik dan tidak memiliki riwayat gangguan ginjal
  • Pendonor tidak boleh memiliki kelainan darah, riwayat kanker, dan penyakit yang bisa ditularkan melalui darah
  • Bukan pengonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol.
  • Setuju untuk mendonorkan ginjalnya dan memahami dengan baik berbagai hal tentang transplantasi ginjal.

Apabila memenuhi syarat donor ginjal di atas, bukan berarti Anda dapat mendonorkan ginjal sembarangan. Jika ingin mendonorkan ginjal, gunakanlah jalur yang resmi dan pastikan Anda telah mengetahui semua manfaat dan risiko dari prosedur ini.

Kondisi Setelah Donor Ginjal

Setelah transplantasi ginjal dilakukan, tentunya akan terdapat perbedaan pada kondisi pendonor maupun penerima donor. Namun pendonor tidak perlu khawatir karena pada dasarnya manusia masih bisa hidup walaupun hanya memiliki satu ginjal. Berikut adalah kondisi pascar operasi dari pendonor dan penerima donor ginjal!

Kondisi penerima donor ginjal setelah operasi

Prosedur transplantasi ginjal berjalan selama kurang lebih 4 jam. Setelah ginjal baru dipasang dan disambungkan ke pembuluh darah dan ke ureter, ginjal akan berfungsi setelah darah mulai mengalir ke ginjal baru tersebut.

Selama mengunggu ginjal dapat berfungsi dengan baik, pasien diharuskan melakukan cuci darah dan mengonsumsi obat-obatan untuk membantu ginjal agar dapat lebih cepat berfungsi. Pesien yang menerima donor ginjal diharuskan untuk menerapkan pola hidup sehat, memeriksakan diri secara rutin, dan mengonsumsi obat imusupresan untuk menjaga kondisi ginjalnya.

Jika terjadi gejala yang mengindikasikan gangguan pada tubuh, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Ginjal baru yang didonorkan bisa bertahan mulai dari 1-15 tahun, bergantung pada kondisi pasien masing-masing.

Kondisi pendonor ginjal pasca operasi

Setiap orang normalnya memang memiliki dua ginjal. Kedua ginjal ini ternyata tidak bekerja sama beratnya. Keberadaan dua ginjal ditubuh kita adalah memang agar satu ginjal dapat menjadi cadangan untuk ginjal lainnya.

Ketika orang mendonorkan ginjalnya, maka tubuh akan melakukan penyesuaian dan masih dapat bekerja dengan baik dengan satu ginjal. Kasus penyakit akibat donor ginjal juga sangat kecil, hanya sekitar 1:10.000 kasus transplantasi ginjal.

Aktivitas fisik orang yang memiliki satu ginjal memang tidak bisa seberat orang yang memiliki dua ginjal, namun dengan pola hidup yang sehat, orang yang memiliki satu ginjal juga dapat hidup normal layaknya seperti sebelum menyumbangkan ginjalnya.

Setalah menjalani operasi, pendonor ginjal juga harus memeriksakan diri ke dokter. Umumnya pendonor sudah dapat beraktivitas dengan normal setelah 4-5 minggu pasca operasi. Jika terjadi keluhan seperti rasa sakit dan tidak nyaman, segera periksakan diri ke dokter.

Proses transplantasi ginjal dianggap seperti mukjizat dalam dunia kedokterran. Meskipun terdapat cara satu ini untuk menyelamatkan ginjal, tapi bukan berarti kita dapat mengbaikan kesehatan ginjal kita. Prosedur transplantasi ginjal juga memiliki risikonya sendiri. Maka dari itu, mencegah akan jauh lebih baik dibandingkan mengobati.

Sayangilah ginjal Anda sehingga dapat terus berfungsi dengan baik. Perbanyak konsumsi air putih dan jagalan asupan makanan bergizi agar ginjal terus sehat. Hindari juga konsumsi minuman beralkohol yang sangat tidak baik untuk ginjal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi