Terbit: 3 September 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Digital amnesia, apa itu? Seiring dengan teknologi yang makin berkembang, makin dimudahkan pula kita dalam melakukan berbagai aktivitas. Kehadiran smartphone, misalnya. Adanya smartphone memudahkan kita di sejumlah aspek kehidupan, termasuk “menulis” catatan penting seperti nomor telepon dan sebagainya. Tanpa disadari, hal inilah yang memunculkan fenomena digital amnesia. Simak penjelasannya berikut ini!

Digital Amnesia, “Penyakit” yang Menghantui Generasi Milenial

Apa Itu Digital Amnesia?

Digital amnesia adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan suatu fenomena di mana orang-orang (khususnya generasi milenial sampai Z) cenderung mengandalkan teknologi sebagai ‘pengganti’ otak dalam menyimpan memori. Mulai dari nomor telepon, alamat rumah, alamat surel (email), tanggal ulang tahun hingga informasi penting lainnya, semuanya tersimpan rapi di dalam gawai kesayangan.

Tidak ada yang salah, memang. Toh, fitur-fitur tersebut pada gawai memang diciptakan untuk itu. Namun secara tidak sadar, hal ini justru membuat otak jadi tidak terasah.

Bagaimana tidak? Jika dulu Anda harus mengingat baik-baik nomor telepon rumah, kini saat lupa, yang perlu dilakukan hanya tinggal buka daftar kontak di smartphone atau tablet. Atau, ketika lupa nama Presiden Amerika Serikat ke-25, ‘duet’ jaringan internet dan mesin pencari jadi andalannya.

Informasi yang Anda cari memang datang dengan cepatnya, tapi kembali lagi, otak jadi “jarang kerja”. Lantas, terjadilah perubahan kebiasaan dari yang tadinya rajin mengingat sesuatu menjadi “sudahlah, tinggal lihat ponsel”. Inilah yang disebut sebagai digital amnesia tersebut.

Dampak Digital Amnesia bagi Fungsi Otak

Hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan software keamanan siber Kaspersky menunjukkan bahwa sekitar 60 persen orang dewasa tidak dapat mengingat nomor telepon kantor, bahkan anak dan istrinya sendiri, dengan baik. Hal ini berkorelasi dengan bukti lainnya—masih dari surveyor yang sama—yakni sebanyak 91,2 persen masyarakat menggantungkan ingatannya pada internet dan perangkat digital.

Lalu bagaimana dampak digital amnesia ini terhadap fungsi otak? Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Birmingham, UK mengatakan bahwa fenomena ketergantungan orang-orang terhadap gawai dalam mencari dan menyimpan informasi mengakibatkan terhambatnya mekanisme ingatan jangka panjang pada otak.

Semua ini karena otak jarang dilatih. Padahal, otak perlu untuk dilatih guna merangsang pembentukan sel saraf baru. Otak yang jarang dilatih akan berdampak pada kemampuan mengingat—baik jangka pendek maupun jangka panjang—yang  menurun.

Berikut adalah dampak fenomena ini bagi otak (dan juga perilaku):

  • Kemampuan memori jangka pendek dan jangka panjang mengalami penurunan
  • Menjadi malas berpikir
  • Merasa panik apabila gawai tiba-tiba hilang
  • Cenderung menganggap enteng segala sesuatunya

Hilangnya memori jangka panjang (long-term memory loss) akibat masalah ini lebih jauh akan berdampak pada kehidupan, contohnya:

  • Lupa nama teman sendiri ketika bertemu di acara reunian
  • Lupa akan momen-momen masa kecil yang sejatinya berkesan
  • Lupa cara menghitung pembukuan akuntansi (apabila baru melakukan lagi setelah sekian lama)

Selain itu, tentu saja masih banyak dampak digital amnesia lainnya yang mungkin akan Anda alami jika kondisi ini tidak segera diatasi.

Apakah Digital Amnesia Bisa Diatasi?

Apakah digital amnesia atau amnesia digital bisa diatasi? Jawabannya, bisa selama Anda memiliki kemauan untuk melatih otak agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut ini ada sejumlah tips atau cara mengatasi digital amnesia yang bisa diterapkan.

1. Usahakan Untuk Tidak Terlalu Bergantung pada Teknologi

Mulailah terapi ‘penyembuhan’ digital amnesia Anda dengan cara mengurangi ketergantungan terhadap teknologi. Jika biasanya Anda sebentar-sebentar mengintip layar gawai untuk mencari suatu informasi, cobalah berusaha untuk mengingatnya terlebih dahulu. ‘Paksa’ otak untuk mengingat informasi tersebut.

Jika dirasa sudah ‘mentok, barulah gunakan gawai. Seiring berjalannya waktu, kurangi terus ketergantungan Anda tersebut niscaya hasilnya akan terasa yakni Anda tak melulu bergantung pada gawai untuk memperoleh informasi yang diinginkan.

2. Belajar Menghapal

Tidak perlu yang susah-susah, mulailah untuk menghapal hal-hal  sederhana seperti:

  • Nomor rumah
  • Nomor plat kendaraan
  • Lirik lagu
  • Alamat email

Ingat, dihapalkan bukan dicatat pada aplikasi notes yang tersedia di gawai kesayangan ya. Setelah itu, ulangi setiap hari sampai benar-benar tersimpan di otak. Cara ini efektif untuk melatih daya ingat otak sehingga  fungsi memori otak diharapkan akan kembali.

3. Gunakan Gawai Secara Bijak

Tak bisa dipungkiri, kehadiran gawai di era sekarang ini tak hanya sekedar alat komunikasi. Lebih dari itu, gawai yang Anda miliki juga bisa berfungsi sebagai medium hiburan dan berkreasi.

Nah, hal inilah yang lantas menyebabkan ketergantungan terhadap gadget. Ketergantungan tersebut lantas membuat kita tak bisa lepas dari gawai.

Gunakan gawai secara bijak. Alokasikan beberapa jam dalam sehari untuk kegiatan-kegiatan lain yang tidak begitu membutuhkan peran gawai, misalnya olahraga memasak, bermain musik, dan sebagainya. Penggunaan gawai yang bijak secara tidak langsung menjadikan Anda pribadi yang tidak terlalu bergantung pada benda canggih ini.

4. Bermeditasi

Mengatasi amnesia digital yang berakibat pada gangguan ingatan jangka pendek maupun jangka panjang juga bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, salah satunya dengan bermeditasi.

Manfaat meditasi ini bahkan sudah dibuktikan oleh sebuah studi yang dilakukan di Taiwan. Disebutkan di dalam studi tersebut bahwa para mahasiswa yang rutin melakukan  meditasi memiliki daya ingat yang lebih baik ketimbang mereka yang tidak.

5. Istirahat yang Cukup

Terakhir, atasi masalah yang telah menyebabkan fungsi otak Anda terganggu ini dengan istirahat yang cukup. Dengan beristirahat yang cukup, hal ini membantu mengembalikan fungsi otak dalam menyimpan memori.

Akan tetapi, imbangi juga istirahat Anda dengan kegiatan sehat lainnya seperti olahraga dan makan makanan bergizi. Tak lupa, berkonsultasilah kepada dokter guna menemukan solusi dalam mengatasi kondisi ini.

Itu dia informasi mengenai digital amnesia yang mungkin Anda termasuk salah satu pengidapnya. Semoga  bermanfaat!

 

  1. Coughlan, S. (2015). Digital dependence eroding human memory. https://www.laserfiche.com/ecmblog/is-technology-giving-you-digital-amnesia/ (diakses pada 3 September 2019)
  2. Kubala, J. (2018). 14 Natural Ways to Improve Your Memory. https://www.healthline.com/nutrition/ways-to-improve-memory (diakses pada 3 September 2019)
  3. Is Technology Giving You Digital Amnesia? https://www.laserfiche.com/ecmblog/is-technology-giving-you-digital-amnesia/ (diakses pada 3 September 2019)
  4. The Rise of Digital Amnesia. http://amnesia.kaspersky.com/ (diakses pada 3 September 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi