DokterSehat.Com – Pakar kesehatan menyebutkan jika kebanyakan orang masih belum mengerti cara mencuci baju dengan benar. Memang, kita bisa dengan mudah menggunakan deterjen untuk mencuci baju dan hasilnya juga cukup baik dimana berbagai kotoran bisa hilang dari pakaian kita. Namun, penggunaan deterjen saja ternyata masih belum cukup untuk membersihkan kuman yang ada pada baju.
Meskipun kerap ditulis pada label pakaian atau bahkan di petunjuk penggunaan deterjen, dalam realitanya kita lebih sering mencuci pakaian dengan air pada suhu dingin. Selain itu, kita juga kini cenderung memilih deterjen lembut yang dianggap lebih aman bagi kulit tangan kita. Padahal, suhu dingin air dan deterjen lembut ini ditengarai tidak akan membuat kuman menghilang dari pakaian. Yang terjadi justru kuman bisa menyebar ke berbagai pakaian yang tercampur selama proses pencucian. Selain itu, kebiasaan kita mencampur celana dalam dengan pakaian lain saat tercuci juga akan membuat bakteri berbahaya layaknya E.coli dan sisa kotoran akhirnya menyebar ke pakaian lain. Hal ini berarti bisa jadi baju yang kita pakai sekarang ini ternyata memiliki cukup banyak kuman yang menyebabkan penyakit.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan agar baju kita benar-benar bersih dari kotoran dan juga kuman? Pakar kesehatan Philip Tierno yang berasal dari New York University School of Medicine, menyarankan kita untuk mencuci dengan air yang bersuhu hangat, yakni sekitar 60 hingga 65 derajat Celcius. Suhu air ini diyakini sudah cukup untuk membunuh kuman pada pakaian. Selain itu, cuci celana dalam secara terpisah agar sisa kotoran dan bakteri tidak tercampur dengan pakain lain. Tierno juga berpesan pada kita untuk tidak menggunakan pengering jika memang kita bisa menjemur pakaian di bawah terik sinar matahari. Dengan menjemur pakaian, diharapkan kuman-kuman pun bisa mati sehingga pakaian aman untuk digunakan.
Penggunaan mesin cuci juga sebaiknya kita perhatikan. Sering-seringlah bersihkan mesin cuci dengan pemutih dan air agar mesin cuci yang lembab ini tidak menjadi sarang kuman.