DokterSehat.Com- Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan Blue Cross Blue Shield Association menyebut ada 10 masalah kesehatan yang paling banyak menyerang generasi milenial. Salah satu dari masalah kesehatan tersebut adalah depresi. Sebenarnya, bagaimana bisa kaum milenial cenderung rentan terkena masalah kesehatan ini?
Kaum Milenial Rentan Terkena Depresi
Salah satu pimpinan dari Blue Cross Blue Shield Association, Vincent Nelson, menyebut generasi milenial ternyata cenderung tidak sehat jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Mereka bahkan cenderung lebih rentan terkena beberapa masalah kesehatan yang tidak dialami oleh generasi sebelumnya.
Sebagai contoh, kaum milenial dengan usia 34 hingga 36 tahun ternyata memiliki tingkat kesehatan 11 persen lebih rendah dibandingkan dengan generasi X atau yang persis di sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh rentannya mereka mengalami depresi, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, dan penggunaan narkoba atau bahan adiktif lainnya.
Ada banyak sekali penyebab mengapa generasi milenial bisa lebih rentan mengalami masalah kesehatan seperti depresi. Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Hal ini ternyata berpengaruh besar pada kehidupan sosialnya.
Sebagai contoh, penggunaan peralatan berteknologi kini bisa membuat kaum milenial tak lagi melakukan kontak mata atau obrolan yang hangat. Empati dan simpati mereka juga cenderung tidak sebaik generasi-generasi sebelumnya. Selain itu, keberadaan internet yang sebenarnya ditujukan untuk akses informasi yang cepat justru membuat banyak kabar buruk yang mereka dapatkan dan bisa membuat mereka mengalami masalah mental atau depresi.
“Berbagai kabar buruk ini membuat milenial cenderung tidak lagi bisa berpikir positif dan menganggap masa depan mereka sangatlah buruk,” ucap psikolog bernama Deborah Serani.
Pengaruh Teknologi bagi Risiko Depresi
Risiko depresi bisa semakin meningkat jika mereka tidak lagi sering bertatap muka atau bercengkerama dengan teman-teman atau anggota keluarganya. Banyak dari mereka yang lebih asyik memainkan ponsel atau gawainya sendiri-sendiri. Bahkan, acara makan malam atau pertemuan keluarga juga semakin jarang dilakukan. Hal ini bisa berpengaruh besar bagi kesehatan mentalnya.
Selain itu, dunia kerja kini seakan-akan menjadi “penjara” bagi banyak kaum milenial. Mereka menganggap jam kerja dan tekanan pekerjaan sebagai beban yang membuat mereka tidak bisa menikmati hidup. Apalagi jika mereka sampai harus bekerja lembur atau bekerja di akhir pekan. Hal ini bisa menyebabkan datangnya stres, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Mengatasi Depresi
Depresi bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental dan fisik. Bahkan, banyak orang yang akhirnya melakukan bunuh diri akibat hal ini.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya.
-
Rutin Berolahraga
Meski terlihat sepele, pakar kesehatan menyebut depresi bisa diatasi denga rutin berolahraga, apalagi jika kita melakukannya di bawah sinar matahari yang hangat dan nyaman. Olahraga bisa membantu mengendalikan hormon yang bisa membuat suasana hati dan kesehatan mental menjadi lebih baik.
-
Bercerita
Jangan ragu untuk bercerita pada teman atau anggota keluarga jika sedang mengalami masalah atau tidak nyaman akan sesuatu hal. Hal ini bisa menghilangkan beban pikiran dan mengatasi depresi.
-
Terapkan Pola Makan yang Sehat
Mengonsumsi makanan sehat, khususnya yang tinggi kandungan selenium dan magnesium bisa mengatasi depresi. Makanan-makanan ini adalah cokelat, daging ikan tuna, produk gandum, dan kacang-kacangan.
-
Tidur Cukup Setiap Malam
Tidur cukup setiap malam dengan nyenyak akan membuat kita tidak mudah terkena depresi.
-
Menyempatkan Diri Melakukan Rekreasi
Jangan ragu untuk melakukan rekreasi jika memang ingin pergi ke luar rumah. Tak harus ke tempat wisata, pergi ke pedesaan dekat rumah atau sekadar berkunjung ke tempat dengan pemandangan alam hijau yang asri sudah cukup untuk memperbaiki kesehatan mental kita.
Sumber:
- 2019. Depresi Jadi Penyakit Utama yang Menyerang Milenial. cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191008102517-255-437667/depresi-jadi-penyakit-utama-yang-menyerang-milenial. (Diakses pada 10 Oktober 2019).