DokterSehat.Com- Tampil rapi, bersih dan wangi membuat kita lebih percaya diri menjalani aktivitas sehari-hari. Nah, untuk menunjangkan penampilan seperti itu, salah satu ‘alat perang’ yang perlu dimiliki adalah deodoran.
Ya, deodoran termasuk benda yang hampir selalu kita gunakan setiap hari. Dengan memakainya, maka kita pun bisa mencegah datangnya masalah bau badan. Namun, peneliti dari Australia justru menemukan fakta yang membuat kita sebaiknya berhati-hati saat menggunakannya.
Dikutip dari The Sun, dalam penelitian ini, disebutkan bahwa 26 persen pengguna deodoran akan mengalami reaksi alergi dari bahan kimia yang memang bisa ditemukan pada produk semprot ini. Yang tidak banyak diketahui banyak orang adalah, partikel-partikel kimia ini ternyata juga bisa ditemukan dalam cat dan produk pembersih dan bisa memicu reaksi seperti masalah kulit, serangan asma, hingga migrain.
Menurut Professor Anne Steinemann yang merupakan pemimpin penelitian ini, kita terbiasa menggunakan bahan kimia ini terus-menerus tanpa memikirkan efek sampingnya. Padahal, tubuh manusia sebenarnya cukup sensitif dengan beberapa jenis bahan kimia tersebut dan bisa terkena masalah kesehatan yang tidak bisa disepelekan.
Dalam riset yang melibatkan 1.100 orang ini, peneliti mengecek reaksi tubuh para partisipan setelah mendapatkan semprotan deodoran. Hasilnya adalah, 35 persen dari para partisipan ini mengalami masalah pernapasan setelah memakainya selama 1 bulan. Selain itu, 15 persen partisipan lain mengalami reaksi alergi akibat penggunaan pengharum ruangan semprot di tempat kerjanya.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak sembarangan dalam menggunakan produk semprot seperti deodoran atau pengharum ruangan, apalagi jika kita memang cenderung mudah mengalami reaksi alergi pada produk-produk tersebut.
Nah, apakah Anda termasuk orang yang suka menggunakan deodoran? Jika memang tidak mengalami masalah bau badan, ada baiknya mulai mempertimbangkan untuk tidak memakainya lagi, ya!