DokterSehat.Com – Denyut nadi bisa dirasakan di beberapa titik di tubuh seperti di pergelangan tangan atau pada cekungan leher. Denyut nadi normal bisa mengindikasikan kesehatan seseorang. Di sisi lain, tidak adanya denyut nadi juga sering kali diartikan bahwa sesorang tersebut sudah tidak bernyawa.
Tapi sudah tahukan Anda apa denyut nadi itu sebenarnya? Berapakah angka untuk denyut nadi normal? Bagaimana cara mengukur denyut nadi? Berikut adalah hal-hal mengenasi denyut nadi yang perlu Anda ketahui!
Apa Itu Denyut Nadi?
Denyut nadi adalah salah satu efek dari pemompaan jantung. Denyut nadi merupakan frekuensi berdenyutnya arteri atau pembuluh darah bersih dalam satu menit. Denyut nadi bisa dirasakan di beberapa bagian tubuh di mana pembuluh darah arteri terletak tidak jauh di bawah kulit. Beberapa tempat di mana kita bisa merasakan denyut nadi adalah di pergelangan tangan, bagian dalam siku, dan di bagian leher (dekat bagian belakang telinga).
Denyut nadi memiliki jumlah yang sama dengan detak jantung. Hal ini disebabkan oleh kontraksi jantung memberikan pengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah dan denyut nadi dalam arteri. Denyut nadi normal bisa menjadi salah satu indikasi bahwa jantung Anda juga normal dan bekerja dengan baik. Lalu, berapakah denyut nadi normal itu?
Denyut Nadi Normal
Setiap orang mungkin memiliki denyut nadi yang berbeda-beda dipengaruhi oleh berbagai kondisi. Denyut nadi normal manusia dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit. Denyut nadi biasanya cenderung lambat ketika kita sedang diam, dan akan menjadi lebih cepat saat kita beraktivitas seperti olahraga.
Jumlah denyut nadi normal juga bisa berbeda-beda bergantung pada umur seseorang. Denyut nadi normal pada bayi hingga usia 1 tahun adalah 100-160 kali per menit. Denyut nadi pada anak usia 1-10 tahun berkisar antara 70-120 kali per menit. Denyut nadi pada anak usia 11-17 tahun adalah 60-100 kali per menit. Sedangkan pada atlet yang kondisinya baik, denyut nadinya hanya sekitar 40-60 kali per menit.
Hal-Hal yang Memengaruhi Denyut Nadi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa setiap orang mungkin memiliki denyut nadi yang berbeda-beda. Selain ditentukan oleh usia, berikut adalah beberapa faktor lainnya yang memengaruhi jumlah denyut nadi seseorang:
- Aktivitas fisik
Denyut nadi ketika kita sedang beristirahat cenderung lambat. Setelah melakukan aktivitas fisik, denyut nadi umumnya akan lebih cepat. Terutama jika aktivitasnya cukup berat seperti berolahraga.
Perubahan denyut nadi akibat aktivitas fisik seperti olahraga terjadi karena tubuh membutuhkan lebih banyak supplai oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh pun lebih banyak dan meningkatkan julmah denyut nadi.
- Suhu udara
Umumnya denyut nadi akan lebih cepat ketika kita berada di suhu udara yang lebih tinggi dari biasanya. Kenaikan denyut nadi akibat kenaikan suhu biasanya sekitar 5-10 kali per menit.
- Posisi tubuh
Posisi tubuh yang berubah juga bisa memicu perubahan pada jumlah denyut nadi. Ketika kita sedang dalam posisi berbaring, lalu kemudian kita berdiri, denyut nadi akan cenderung naik pada detik-detik awal.
- Berat badan
Orang dengan berat badan yang lebih besar biasanya cenderung memiliki denyut nadi yang lebih cepat dari yang lain. Tetapi angka normal maksimalnya tetap pada 100 kali per menit.
- Tingkat kebugaran
Denyut nadi juga bisa menjadi ukuran tingkat kebugaran seseorang. Orang yang memiliki tubuh bugar, biasanya memiliki denyut nadi yang lebih lambat atau berada di kisaran bawah dari denyut nadi normal.
- Emosi
Beberapa kondisi seperti marah, sedih, cemas, takut, stres, hingga terlalu senang bisa merubah denyut nadi seseorang. Biasanya denyut nadi akan semakin cepat ketika kita merasakan emosi tertentu.
- Efek samping obat-obatan
Penggunaan obat sering kali menimbulkan efek samping, salah satunya adalah perubahan pada denyut nadi. Terdapat jenis obat-obatan yang bisa memperlamabt denyut nadi dan ada juga yang memberikan efek sebaliknya.
Tidak masalah jika kita tidak memiliki jumlah denyut nadi yang sama dengan orang lain. Pada dasarnya jika denyut nadi masih berada di kisaran normal, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Cara Menghitung Denyut Nadi
Cara menghitung denyut nadi normal sangatlah mudah, asalkan Anda dapat menemukan titik yang tepat untuk merasakan denyut nadi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Anda dapat merasakan denyut nadi di pergelangan tangan, leher, dan juga siku bagian dalam.
Jika ingin lebih mudah merasakan denyut nadi, sebaiknya pilih yang ada di bagian pergelangan tangan. Berikut adalah langkah-langkah menghitung denyut nadi:
- Tekan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada bagian pergelangan tangan yang terletak di bawah ibu jari.
- Jika sudah dapat merasakan titik denyut nadi, perhatikan jam dan mulailah menghitung denyut nadi selama 15 detik.
- Jumlah denyut nadi selama 15 detik bisa dikalikan dengan angka 4 untuk mengetahui jumlah denyut nadi per menit. Jika jumlah denyut nadi per 15 detik adalah 15 kali, maka jumlah per menitnya adalah 60 kali.
Anda juga bisa menghitung denyut nadi langsung selama 60 detik untuk mengetahui jumlah denyut nadi per menit. Tapi cara ini akan lebih sulit dan membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi.
Daripada tidak mendapatkan angka pasti dan harus mengulang menghitung kembali, lebih baik menggunakan hitungan per 15 detik yang memang lebih praktis. Selain menggunakan cara manual, menghitung denyut nadi juga bisa lebih akurat dengan menggunakan alat bernama pulse oxymeter.
Jika Denyut Nadi Tidak Normal
Jika denyut nadi Anda tidak normal, kemungkinan Anda juga mengalami gangguan pada denyut jantung Anda, karena jumlah denyut nadi sama dengan jumlah denyut atau detak jantung. Berikut adalah masalah yang mungkin terjadi ketika denyut nadi tidak normal:
- Takikardia adalah kondisi di mana denyut jantung lebih cepat dan tidak seperti biasanya. Kondisi ini bisa menyababkan sirkulasi darah bermasalah sehingga suplai darah ke seluruh tubuh jadi tidak tercukupi. Kondisi ini bisa terindikasi jika Anda memiliki denyut nadi lebih dari 120 kali per menit.
- Bradikardia adanya kebalikan dari takikardia, yaitu kondisi di mana denyut jantung lebih lambat dari angka normalnya. Jika denyut nadi Anda di bawah angka 50 kali per menit, kemudian dibarengi dengan berbagai gejala lain seperti sesak napas, nyeri di dada, dan lemas, maka Anda perlu waspada akan kondisi ini.
Jika menemukan kondisi denyut nadi tidak normal dan diikuti dengan gejala lainnya, sebaiknya segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter. Menghitung normal atau tidaknya denyut nadi memang menjadi hal yang perlu dilakukan sesekali. Tujuannya adalah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit, memeriksa fungsi jantung baik atau tidak, memeriksa normal tidaknya aliran darah setelah mengalami cedera, dan mengetahui kondisi tubuh secara umum.
Jika ingin memiliki denyut nadi normal dan juga tubuh yang sehat, jangan lupa untuk terus menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan, pola tidur, dan berolahraga dengan rutin.