Terbit: 1 September 2016 | Diperbarui: 15 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kotoran telinga (dalam bahasa Inggris disebut earwax) merupakan bahan yang secara alamiah dihasilkan dan berfungsi melindungi saluran telinga. Earwax merupakan campuran dari kulit ari, keringat, rambut, dan kotoran (misalnya sabun, debu, atau benda lain yang tanpa sengaja masuk ke telinga) yang bercampur menjadi satu dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang berada di dalam saluran telinga (kelenjar serumen). Saluran telinga ini mampu membersihkan dirinya sendiri.

Dari Manakah Kotoran Telinga Berasal?

Earwax membantu menyaring debu, menjaga telinga tetap bersih, dan melindungi saluran telinga dari infeksi. Normalnya, earwax adalah cairan yang dapat hilang sendiri tanpa menimbulkan masalah apapun. Bersamaan dengan terlepasnya lapisan kulit ari yang melapisi saluran telinga, earwax akan ikut terbawa ke bagian luar saluran telinga dan keluar dari telinga dengan sendirinya.

Warna earwax bervariasi mulai dari coklat muda hingga coklat tua atau oranye. Pada anak-anak, earwax biasanya lebih lunak dan warnanya lebih muda daripada earwax orang dewasa. Anak-anak menghasilkan banyak sekali earwax yang akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usianya.

Earwax normalnya hanya dihasilkan pada bagian luar saluran telinga dan tidak akan menyumbat ke bagian saluran telinga yang lebih dalam kecuali jika terdorong masuk saat membersihkan telinga dengan cotton bud, jepit rambut, atau jari. Earwax yang menyumbat dapat menyebabkan kurang pendengaran atau gangguan lain seperti tinitus (suara berdenging di dalam telinga), telinga terasa penuh (“gemrebek”), atau vertigo. Menyodok earwax dengan cotton buds, jari, atau benda lain biasanya malah justru mendorong earwax ini lebih dalam lagi hingga menempel ke gendang telinga.

Sebagian besar masalah karena earwax dapat diatasi sendiri di rumah. Bantuan tenaga profesional hanya diperlukan jika ada earwax yang besar dan keras. Perhatikan adanya gejala-gejala berikut ini sebelum memutuskan apakah perlu menghubungi dokter atau tidak.

Gejala
Hubungi dokter secepatnya jika muncul gejala:

  • Keluar darah atau lendir dari dalam saluran telinga
  • Ada suara berdenging di dalam telinga atau telinga terasa penuh (“gemrebek”) yang tidak kunjung hilang
  • Kurang pendengaran

Pengobatan di rumah
Jangan pernah mencoba membersihkan telinga dengan cotton bud, jari, ataupun benda lain jika telinga terasa nyeri, keluar cairan dari saluran telinga yang tidak tampak seperti earwax biasanya, curiga gendang telinga robek, pernah menjalani operasi di daerah telinga, atau jika terpasang selang di telinga.

  • Lunakkan earwax dengan minyak atau campuran hidrogen peroksida dengan air suam-suam kuku dengan perbandingan yang sama. Teteskan 2 tetes cairan atau minyak tersebut ke dalam saluran telinga dua kali sehari selama maksimal 5 hari. Pastikan cairan atau minyak yang digunakan hangat karena cairan yang dingin dapat menyebabkan telinga menjadi nyeri dan gangguan keseimbangan.
  • Jika earwax sudah lunak, yang dibutuhkan untuk mengeluarkannya dari saluran telinga hanyalah mandi atau bilasan dengan air hangat. Arahkan air ke dalam telinga, lalu miringkan kepala hingga earwax Keringkan telinga, boleh dengan hairdryer (yang di set dengan suhu rendah atau low) yang diarahkan ke dalam telinga dengan jarak beberapa sentimeter dari telinga.
  • Jika minyak dan bilasan air tidak mempan, boleh menggunakan tetes telinga pelunak earwax yang bisa dibeli tanpa resep dokter, kemudian lakukan pembilasan setiap malam selama 1-2 minggu. Pastikan air yang digunakan untuk membilas cukup hangat. Cairan yang terlalu panas atau terlalu dingin yang masuk ke dalam telinga dapat menyebabkan pusing.
  • Jangan menggunakan cotton bud, jepit rambut, atau benda lain untuk membersihkan telinga.
  • Jangan menggunakan cairan pembersih yang tidak dibuat khusus untuk telinga.

Perhatikan perubahan yang terjadi, dan hubungi dokter jika:

  • Ada gejala nyeri, penurunan pendengaran, telinga berdenging, pusing, gatal, atau keluar cairan dari telinga setelah melakukan perawatan telinga sendiri di rumah
  • Ada gejala lain, misalnya mual atau gangguan keseimbangan
  • Gejala-gejala akibat sumbatan earwax yang sebelumnya sudah ada menjadi semakin memberat setelah dilakukan tata laksana di rumah

Pencegahan
Earwax adalah bahan yang secara normal dihasilkan di dalam saluran telinga dan berfungsi melindungi saluran telinga luar. Earwax ini biasanya akan keluar sendiri atau bersih sendiri tanpa menimbulkan masalah apapun. Secara umum, cara yang paling baik untuk mencegah infeksi dan mencegah sumbatan akibat earwax adalah dengan membiarkan earwax bersih sendiri secara alamiah

  • Earwax dapat dijaga agar tetap lunak dengan meneteskan 1-2 tetes minyak atau hidrogen peroksida yang dicampur dengan air hangat.
  • Jangan menggunakan cotton bud, jepit rambut, atau benda lain untuk membersihkan telinga.
  • Upayakan jangan sampai air, sabun, atau sampo masuk ke dalam saluran telinga saat mandi. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan iritasi.
  • Jaga telinga tetap kering, misalnya dengan menutup daun telinga saat keramas, menggerak-gerakkan kepala untuk mengeluarkan air dari telinga setelah mandi atau berenang, dan mengeringkan telinga dengan ujung handuk atau tisu yang dipilin.

Semoga bermanfaat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi