Terbit: 26 January 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Darah adalah salah satu komponen paling terpenting dalam tubuh. Cairan ini menjalani berbagai fungsi yang dapat membantu agar organ-organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Gangguan pada cairan tubuh satu ini dapat menyebabkan berbagai penyakit dalam tubuh. Kenali lebih jauh tentang cairan penting tubuh ini mulai dari fungsi, komponen, dan juga penyakit darah melalui artikel ini!

Darah: Fungsi, Komponen, Penyakit

Fungsi Darah

Darah adalah cairan yang terdiri dari plasma dan sel-sel yang bersirkulasi di seluruh tubuh. Cairan sangat penting bagi tubuh karena fungsinya dapat memengaruhi kerja berbagai organ lainnya di tubuh. Secara umum, fungsinya adalah sebagai berikut ini:

  • Memasok oksigen ke sel dan jaringan
  • Menyediakan nutrisi penting untuk sel seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa
  • Membawa produk limbah seperti karbon dioksida, urea, dan asam laktat untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui organ lain seperti paru-paru, ginjal, dan hati
  • Melindungi tubuh dari infeksi dan patogen melalui leukosit
  • Mengangkut hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya sehingga hormon dapat mengirimkan pesan dan menyelesaikan proses-proses penting dalam tubuh
  • Mengatur tingkat keasaman atau pH dan suhu tubuh
  • Membentuk trombosit untuk menghentikan pendarahan dan membantu melindungi luka dari infeksi

Darah yang mengalir melalui pembuluh darah vena, arteri, dan kapiler adalah darah utuh. Ini terdiri dari campuran 55% plasma dan 45% sel darah.

Total berat darah manusia umumnya adalah sekitar 7-8% dari keseluruhan berat tubuh kita. Rata-rata pria memiliki sekitar 12 liter dalam tubuhnya, sedangkan wanita rata-rata memiliki 9 liter dalam tubuhnya.

Komponen Darah

Komponen darah terdiri dari komponen cair yaitu plasma dan sel darah yang terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit. Keempat kompone ini memiliki tugas masing-masing yang sama pentingnya.

Berikut adalah penjelasan tentang empat komponen tersebut:

1. Plasma Darah

Plasma darah adalah komponen cair yang menyusun darah.

Plasma darah terdiri dari campuran air, gula, lemak, protein, dan garam. Fungsi plasma darah yang paling utama adalah untuk mengangkut sel darah ke seluruh tubuh. Sel darah ini diangkut bersama dengan nutrisi, produk limbah, antibodi, protein pembekuan, pembawa pesan kimia seperti hormon, dan protein yang bertugas membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

2. Eritrosit

Eritrosit adalah sel yang jumlahnya paling melimpah dalam . Volume eritrosit mencapai 40-45% dari seluruh volume sel darah. Bentuk eritrosit adalah cakram bikonkaf (lingkaran yang memiliki cekungan di kedua sisinya, mirip dengan bentuk donat).

Eritrosit bertahan rata-rata hingga 120 hari dalam tubuh. Produksi eritrosit dikendalikan oleh erythropoietin, hormon yang diproduksi terutama oleh ginjal. Eritrosit dibentuk di sumsum tulang dan setelah tujuh hari baru dilepaskan ke dalam aliran darah.

Eritrosit mengandung protein khusus yang disebut dengan hemoglobin. Tugas hemoglobin adalah mengikat oksigen dan karbon dioksida serta memberikan warna merah pada darah.

3. Leukosit

Leukosit jumlahnya jauh lebih sedikit dari sel eritrosit, yaitu hanya sekitar 1% dari jumlah keselurugan. Tugas utama leukosit adalah melindungi tubuh dari infeksi.

Leukosit terdiri dari beberapa jenis. Jenis yang paling umum dan paling banyak adalah neutrofil. Leukosit ini jumlahnya sekitar 55-70% dari keseluruhan jumlah leukosit. Masa hidup neutrofil kurang dari satu hari sehingga sumsum tulang harus terus memproduksi neutrofil agar dapat melindungi tubuh dari infeksi.

Jenis leukosit lainnya adalah limfosit yang terdiri dari limfosit T dan limfosit B. Limfosit T bertugas mengatur sel imun lain, sedangkan limfosit B bertugas membuat antibodi.

4. Platelet (Trombosit)

Platelet atau disebut juga trombosit sebenarnya bukan merupakan sel, melainkan sebuah fragmen sel.

Fungsi trombosit adalah membantu proses bekuan darah dengan cara berkumpul di lokasi cedera, menempel di lapisan pembuluh darah yang terluka, dan membentuk gumpalan fibrin yang akan menutupi luka dan mencegah kebocoran. Fibrin juga membentuk calon jaringan baru sehingga penyembuhan dapat lebih cepat.

Penyakit Darah

Penyakit darah dapat terjadi akibat berbagai kelainan yang dapat berupa kurang atau lebihnya komponen tertentu dan dapat juga diakibatkan oleh kelainan pada bentuk sel darah.

Penyakit-penyakit ini dapat berbahaya karena penyebarannya juga cepat. Kondisi ini dapat merusak banyak fungsi tubuh yang terkait dengan cairan penting tubuh satu ini.

Berikut adalah beberapa penyakit yang paling umum terjadi:

1. Anemia

Anemia adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi.

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya kadar eritrosit atau hemoglobin. Anemia menyebabkan sel darah merah tidak dapat mengangkut oksigen secara efektif. Gejala anemia yang paling umum adalah seperti kulit pucat dan mudah lelah.

Anemia sendiri terbagi menjadi banyak jenis seperti anemia defisiensi besi, anemia defisiensi B12, anemia aplastik, dan anemia hemolitik. Umumnya anemia tidak parah dan dapat diatasi dengan baik, salah satunya dengan mengonsumsi makananan yang tinggi zat besi dan vitamin B12.

2. Gumpalan Darah

Gumpalan darah memang penting untuk penyembuhan luka dan cedera, namun gumpalan berlebihan dapat menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah.

Gumpalan ini juga dapat bergerak melalui jantung ke paru-paru dan menyebabkan emboli paru. Gumpalan yang tidak perlu dapat terjadi akibat jumlah trombosit yang lebih tinggi dari normal, sebaliknya apabila jumlah trombosit rendah, maka dapat menyebabkan pendarahan yang luas.

3. Kanker

Kanker darah terbagi menjadi beberapa jenis yaitu leukemia, myeloma, dan limfoma. Kanker ini disebabkan oleh sel yang bermutasi membelah tidak terkendali dan tidak mati pada siklus hidup sel yang seharusnya. Kanker umumnya terbagi menjadi beberapa stadium berdasarkan tingkat keparagannya.

Pada beberapa tingkat, kanker dapat diatasi menggunakan perawatan tertentu. Pada stadium yang telat lanjut, pengobatan umumnya dilakukan untuk memperpanjang harapan hidup pasien.

Apabila terjadi gejala penyakit yang disebutkan di atas, pasien harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Perawatan penyakit akan disesuaikan dengan jenis penyakitnya.

 

  1. American Society of Hematology. Blood Basics. https://www.hematology.org/Patients/Basics/. (Diakses 26 September 2019).
  2. Felman, Adam. 2017. How does blood work, and what problems occur?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/196001.php. (Diakses 26 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi