Terbit: 9 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Karena tidak ingin mengeluarkan suara yang keras, banyak orang yang memilih untuk menutup atau mencubit hidung saat akan bersin. Memang, hal ini akan cukup efektif menahan bersin atau setidaknya membuat suaranya tidak begitu menggelegar. Sayangnya, pakar kesehatan menyebut kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan.

Awas, Menutup Hidung Saat Bersin Bisa Picu Stroke!

Bahaya menutup hidung saat bersin

Situs Boldsky menyebut kebiasaan menutup atau mencubit hidung saat akan bersin bisa menyebabkan dampak buruk seperti retaknya gendang telinga. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam kepala akibat kebiasaan tersebut.

Sebagai informasi, jika kita bersin, udara yang dikeluarkan memiliki tekanan sangat besar hingga memiliki kecepatan sampai 160 km per jam. Saat tekanan sudah dikumpulkan demi mengeluarkan udara saat bersin namun kita kemudian menghentikannya, maka tekanan ini akan tertahan dan berpindah ke bagian lainnya seperti telinga. Sebagaimana kita ketahui, hidung, mulut, dan telinga kita saling terkait. Tekanan berlebihan inilah yang nantinya bisa membahayakan gendang telinga.

Bahkan, pakar kesehatan menyebut kebiasaan menahan bersin ini bisa saja menyebabkan gangguan penglihatan atau meningkatkan risiko stroke. Tekanan yang berlebihan di dalam kepala ini bisa memicu kerusakan pada pembuluh darah kapiler mata. Selain itu, pembuluh darah di otak juga bisa pecah akibat tekanan ini.

Bersin adalah mekanisme tubuh yang ditujukan untuk mengeluarkan berbagai macam kotoran, bakteri, dan benda asing yang dianggap berbahaya bagi kesehatan sehingga sebaiknya kita biarkan begitu saja, bukannya ditahan. Jika kita terbiasa menahan bersin, bisa jadi bakteri dan benda asing ini bisa memicu datangnya masalah kesehatan.

Hanya saja, jika kita ingin menjaga kesopanan, sebaiknya menutup hidung dengan tisu atau sapu tangan saja sehingga tidak akan membuat berbagai kotoran atau bakteri menyebar saat kita bersin.

Berbagai hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah stroke

Selain tidak sembarangan menutup hidung saat bersin, pakar kesehatan menyarankan kita untuk melakukan perubahan gaya hidup demi mencegah datangnya stroke.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan.

  1. Menerapkan diet sehat

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperbanyak asupan makanan berserat seperti sayuran dan buah serta menurunkan asupan makanan berlemak seperti gorengan dan makanan cepat saji. Bahkan, jika perlu, kita bisa mengonsumsi susu rendah lemak, dan menurunkan asupan makanan tinggi garam dan kolesterol demi menjaga kesehatan pembuluh darah yang bisa memberikan pengaruh besar bagi risiko stroke.

  1. Rajin berolahraga

Rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari sudah mampu menjaga kelancaran sirkulasi darah dengan efektif. Hal ini akan berperan besar dalam menurunnya risiko terkena stroke.

  1. Menjaga berat badan

Sebenarnya, pola makan yang sehat dan rajin berolahraga biasanya akan berimbas pada berat badan yang terjaga dalam kondisi ideal. Selain itu, jika kita mengalami kelebihan berat badan dan mau menurunkannya, maka risiko untuk terkena stroke juga bisa diturunkan.

  1. Berhenti merokok

Kandungan di dalam rokok sudah dikenal luas sebagai penyebab datangnya berbagai penyakit berbahaya. Salah satunya adalah stroke. Bahkan, jika kita mencoba rokok jenis lain yang diklaim lebih aman, tetap saja kebiasaan ini bisa menyebabkan datangnya stroke. Karena alasan inilah kita memang harus benar-benar menghindari asap rokok. Bahkan, sebaiknya juga tidak menjadi perokok pasif demi mencegah datangnya penyakit ini.

  1. Mencegah hipertensi

Selain pola makan yang buruk, hipertensi bisa disebabkan oleh stres. Karena alasan inilah kita harus benar-benar pandai mengelola stres demi menjaga kesehatan organ kardiovaskular.

Dengan melakukan berbagai hal ini, risiko stroke pun bisa diturunkan dengan signifikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi