Terbit: 19 January 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Karena tidak ingin menimbun sampah, banyak orang yang memilih untuk membakarnya di pekarangan rumah. Meskipun hal ini cukup efektif untuk membersihkan sampah, kita biasanya akan merasa terganggu dengan asap pembakarannya yang juga memiliki aroma yang tidak sedap. Hanya saja, karena yang dibakar adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan seperti plastik atau bahan kimia lainnya, apakah kebiasaan membakar sampah ini juga akan membahayakan kesehatan paru-paru kita?

Sering Membakar Sampah Berbahaya bagi Paru?

Dampak asap pembakaran sampah bagi paru

Asap memang selalu identik dengan polusi. Bahkan, area di sekitar pembakaran sampah juga akan menjadi terasa tidak nyaman. Belum lagi ditambah dengan abu hasil pembakaran yang terkadang sulit untuk dibersihkan. Masalahnya adalah kebiasaan membakar sampah di dekat rumah ternyata memang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya dalam hal meningkatkan risiko terkena infeksi paru.

Hanya saja, bukan berarti dalam satu proses pembakaran sampah ini kita bisa langsung terkena infeksi paru. Kondisi ini baru terjadi jika kita sangat sering melakukan pembakaran sampah atau terpapar polusi lainnya.

Karena alasan inilah, membakar sampah sebaiknya tidak sering dilakukan. Jika memang ada sistem pembuangan sampah yang ada di lingkungan kita, sebaiknya kita membuang sampah di tempat yang sudah disediakan. Hanya saja, jika kita memang pelu membakar sampah, pastikan bahwa lokasi pembakaran tidak dekat dengan rumah sehingga asapnya tidak akan sampai masuk ke dalamnya.

Membakar sampah bisa berbahaya bagi penderita asma

Penderita asma sangatlah tidak direkomendasikan untuk membakar sampah karena bisa membuat serangan penyakit ini kambuh tatkala terpapar saap pembakaran. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan penderita asma yang memiliki tingkat kesensitivitasan yang cukup tinggi pada aroma atau polusi tertentu. Jika sampai terpapar alergen layaknya udara panas, lembap, atau bahkan asap, maka risiko untuk terkena serangan asma yang membuat sesak napas akan meningkat.

Fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. Dalam penelitian ini, dihasilkan fakta bahwa paparan udara panas seperti di dekat pembakaran sampah bisa memicu batuk-batuk dan sesak napas pada penderita asma. Tatkala terpapar udara panas atau asap pembakaran sampah, tubuh penderita asma akan mulai terkena stres. Hal ini kemudian akan mempengaruhi kondisi saluran pernapasan dan akhirnya membuat saluran ini menyempit.

Hal yang sama diungkap oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Asthma. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa saat suhu udara mencapai 30 derajat Celcius, maka jumlah penderita asma yang datang ke rumah sakit cenderung meningkat.

Penanganan pertama pada penderita asma

Jika ada anggota keluarga yang mulai mengalami gejala sesak napas karena serangan asma akibat terpapar polusi pembakaran sampah, sebaiknya kita segera menolongnya demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menolong penderita asma.

  1. Kondisikan korban agar menjadi lebih rileks

Penderita asma harus diposisikan agar rileks sehingga tetap bisa bernapas. Jika perlu, kendurkan pakaian atau lepas beberapa kancing baju. Letakkan di ruangan dengan paparan udara segar.

  1. Berikan inhaler

Penderita asma biasanya memiliki inhaler khusus yang bisa digunakan tatkala mereka terkena serangan asma. Segera berikan inhaler ini demi membantunya mengatasi sesak napas.

  1. Jangan biarkan korban berbaring

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memposisikan korban asma di posisi duduk tegak, bukannya membungkuk atau bahkan berbaring karena justru bisa membuat saluran pernapasan terhambat dan gejala sesak napas bisa menjadi semakin parah.

  1. Jauhkan dari lokasi pembakaran

Mengingat penyebab dari kekambuhan asma ini adalah paparan polusi pembakaran sampah, segera jauhkan korban asma dari lokasi pembakaran. Jika perlu, padamkan api demi membantu korban mendapatkan udara segar dengan cepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi