DokterSehat.Com– Suara berisik yang biasa terdengar ketika seseorang sedang tidur seringkali mengganggu dan membuat risih orang lain di sekitarnya. Selain cukup mengganggu, ngorok ternyata bikin orang suka pikun. Kondisi ini secara medis disebut dengan sleep apnea. Yakni suatu kondisi gangguan tidur yang terjadi akibat tenggorokan yang mengendur dan menutup ketika tidur sehingga menimbulkan suara bising.

Menutupnya tenggorokan ini mempengaruhi suplai oksigen dalam tubuh termasuk juga suplai oksigen ke otak. Ketika otak kekurangan oksigen bisa berakibat pada penyusutan salah satu bagian otak. Di mana penyusutan ini juga berpengaruh terhadap memori seseorang.
Seperti penelitian yang baru saja dilakukan oleh Universitas Sydney mengenai hubungan gangguan tidur dengan demensia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat korelasi yang menyatakan bahwa ngorok ternyata bikin orang suka pikun. Para peneliti ini menunjukkan kebiasaan mengorok dapat mengurangi suplai oksigen pada otak di mana hal ini bisa menyusutkan daerah otak yang berhubungan dengan memori. Dalam penelitiannya, para ilmuan tersebut menunjukkan ketebalan area lobus temporal cenderung berkurang pada orang-orang dengan gangguan tidur sleep apnea ini.
Perlakuan lain yang digunakan untuk membuktikan bahwa ngorok ternyata bikin orang suka pikun adalah menguji kadar oksigen tubuh dalam semalam dan membandingkan hasil tersebut antara dua sampel berbeda yaitu kelompok yang diberikan perawatan tidur dan kelompok yang tidak mendapatkan perawatan tidur.
Orang-orang yang mendapatkan perawatan tidur memiliki kadar oksigen tinggi dan mampu bernafas dengan baik.
Setelahnya, dilakukan tes memori, orang-orang dengan kualitas tidur yang baik tidak mengalami banyak kendala, berkebalikan dengan sampel tanpa perawatan tidur. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata terdapat penyusutan pada lobus temporal kanan dan kiri sehingga mereka tidak mampu mempertahankan informasi ketika menjalani tes memori.
Inilah yang menjadi penyebab tidur ngorok ternyata bikin orang suka pikun. Peneliti juga meneliti beberapa sampel dengan usia tua, untuk mengurangi kemungkinan demensia, peneliti manganjurkan usia lanjut untuk melakukan terapi dan perawatan tidur. Karena selain penyusutan dalam lobus temporal, ditemukan pula kasus penebalan pada bagian lain di otak yang bisa diakibatkan oleh kekurangan suplai oksigen. Mendapati kenyataan bahwa Hobi ngorok ternyata bikin orang suka pikun. Memberikan isyarat untuk segera memperbaiki kualitas tidur menjadi lebih baik.