Terbit: 25 January 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sejak 1 Januari 2020, pemerintah Indonesia memastikan bahwa cukai rokok meningkat hingga 23 persen. Hal ini tentu akan berimbas pada harga rokok yang naik dengan signifikan. Apakah hal ini bisa membuat jumlah perokok semakin berkurang?

Cukai Rokok Meningkat 23 Persen, Begini Cara Berhenti Merokok

Berhenti Merokok Sulit untuk Dilakukan

Pakar kesehatan menyebut meski cukai rokok dinaikkan, bukan berarti para perokok langsung berhenti mengisapnya. Memang, harga yang mahal bisa membuat para perokok berpikir dua kali untuk membelinya, namun bisa jadi mereka tidak benar-benar berhenti merokok, namun hanya mengurangi frekuensi mengisapnya.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan nikotin di dalam rokok yang bisa menyebabkan kecanduan yang sangat sulit untuk dihentikan. Banyak perokok yang mengaku sudah berusaha untuk berhenti namun tak kuasa untuk menahan kecanduan ini sehingga akhirnya kembali mengisapnya.

Meskipun begitu, cukup banyak perokok yang menyadari bahaya dari kebiasaan ini. Mereka pun berusaha untuk berhenti merokok atau menghentikan kebiasaannya demi mencegah datangnya masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan berbagai masalah lainnya.

Berbagai Cara yang Bisa Dilakukan Demi Berhenti Merokok

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara yang bisa kita perhatikan jika memang ingin berhenti merokok.

Berikut adalah berbagai cara tersebut.

  1. Menentukan Alasan yang Tepat Untuk Berhenti Merokok

Meski terkesan sepele, menentukan alasan untuk berhenti merokok bisa menambah motivasi tersendiri sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan berhenti mengisapnya. Sebagai contoh, jika kita memiliki anak kecil atau bayi dan khawatir asap rokok bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatannya, maka kita bisa menjadikannya alasan untuk benar-benar berhenti merokok.

  1. Merencanakan Kapan Akan Berhenti Merokok

Banyak orang yang menyebut berhenti merokok harus dilakukan secara mendadak. Masalahnya adalah rasa candu akibat merokok ini sulit untuk dikendalikan sehingga kita bisa saja kembali ingin mengisapnya. Ada baiknya kita menentukan kapan harus berhenti merokok sehingga sebelumnya bisa mulai menurunkan frekuensi mengisapnya.

  1. Memberitahukan Keluarga atau Teman-Teman

Meski berhenti merokok harus dilakukan dengan tekad yang kuat dari diri sendiri, ada baiknya kita meminta bantuan keluarga atau teman. Hal ini disebabkan oleh sulitnya mengalahkan kecanduan merokok. Jika kita kembali mulai tergoda untuk mengisapnya, maka keluarga atau teman-teman kita bisa mengingatkan tentang alasan mengapa kita harus berhenti merokok sehingga keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk ini bisa dicegah.

  1. Lebih Waspada Dengan Waktu Saat Kita Lebih Tertarik Merokok

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa waktu yang membuat kita lebih tertarik merokok. Di waktu-waktu ini jugalah banyak orang yang akhirnya menyerah dan kembali mengisap rokok meski sudah berusaha untuk menghentikan kebiasaan ini.

Biasanya, kita akan lebih tertarik untuk mengisap rokok saat sedang minum kopi, setelah mengonsumsi makan besar, saat bekerja dan mengalami stres atau tekanan, atau saat berkumpul bersama dengan teman.

  1. Melakukan Aktivitas yang Positif

Jika kita berada dalam kondisi luang atau tidak melakukan aktivitas apapun, bisa jadi rasa kecanduan merokok akan kembali sehingga membuat kita kesulitan untuk berhenti merokok. Pakar kesehatan pun menyarankan kita untuk menyibukkan diri seperti dengan bersepeda, berkumpul dan mengobrol bersama dengan keluarga atau teman, berkebun, dan melakukan aktivitas positif lainnya demi mengalihkan keinginan untuk kembali merokok.

  1. Hindari Aktivitas Bersama dengan Para Perokok

Jika kita masih sering berkumpul dengan orang-orang yang merokok, besar kemungkinan kita akan lebih mudah tergoda untuk kembali mengisapnya. Pastikan untuk menghindari mereka untuk sementara hingga kita bisa benar-benar berhenti merokok.

 

Sumber

  1. Anonim. 2018. 10 self-help tips to stop smoking. https://www.nhs.uk/live-well/quit-smoking/10-self-help-tips-to-stop-smoking/ (Diakses pada 25 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi