Terbit: 23 August 2018 | Diperbarui: 5 April 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pebulutangkis Anthony Sinisuka Ginting mengalami cedera di final beregu putra Asian Games 2018 antara Indonesia kontra Tiongkok di Istora Senayan, Minggu (22/8/2018) malam WIB.

Mengenali Kram, Cedera yang Dialami Anthony Ginting

Anthony mengalami cedera di gim ketiga, yang merupakan gim penentuan, melawan pebulutangkis Tiongkok, Shi Yuqi. Anthony sempat beberapa kali berhenti bermain karena kesakitan.

Meski kesakitan, pebulutangkis yang menempati peringkat ke 12 dunia ini tetap mencoba melanjutkan pertandingan dengan kaki kiri yang kram. Beberapa kali ia mencoba melanjutkan pertandingan dengan bertumpu pada kaki kanannya saja.

Dengan kondisi Anthony yang seperti ini, pukulan-pukulan smash yang diberikan Shi Yuqi tak mampu ditahannya. Pada akhirnya, Anthony pun tumbang saat kedudukan 20-21.

Kenapa Kram Bisa Terjadi?

Seperti dikutip dari WebMD, pada dasarnya kram otot bisa terjadi kapan saja, saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari, mengangkat beban secara tiba-tiba atau saat melakukan olahraga. Kerusakan otot dapat berupa robekan (sebagian atau semua) pada serabut otot dan tendon yang menempel pada otot.

Robekan serabut otot dapat merusak pembuluh darah kecil, menyebabkan memar dan rasa sakit yang disebabkan oleh iritasi ujung saraf di daerah tersebut.

Cedera otot yang diakibatkan oleh aktivitas cepat dan berat umumnya menyerang paha belakang maupun depan, betis, punggung hingga selangkangan. Selain itu, Anda juga bisa menderita ketegangan otot saat terjadi kelelahan.

Gejala Ketegangan Otot

Berikut adalah gejala ketegangan otot yang harus Anda kenali, antara lain:

  • Nyeri saat istirahat.
  • Kelemahan otot atau tendon.
  • Pembengkakan, memar, atau kemerahan karena cedera.
  • Ketidakmampuan untuk menggunakan otot sama sekali.
  • Nyeri sendi dalam kaitannya dengan otot yang digunakan.

Sementara itu, penanganan sementara dapat dilakukan dengan kompres es pada area yang cedera. Anda bisa menggunakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDS) seperti naproxen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kemampuan Anda untuk bergerak.

Perlu diperhatikan, jangan mengonsumsi NSAIDS jika Anda memiliki penyakit ginjal atau riwayat perdarahan gastrointestinal atau jika Anda juga mengonsumsi pengencer darah seperti Coumadin. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai obat yang Anda minum.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Kram Terjadi?

Obat kram alami dapat membantu meringankan gejala, di antaranya:

  • Menghentikan aktivitas apa pun yang menyebabkan tangan kram.
  • Peregangan otot.
  • Meningkatkan asupan cairan.
  • Memijat atau menggosok otot.
  • Menerapkan kompres panas atau dingin.
  • Mengambil vitamin dan suplemen tertentu mungkin membantu, meskipun ini tergantung pada penyebab dan riwayat medis seseorang.

Meski tidak membahayakan nyawa, evaluasi dan perawatan oleh dokter dianjurkan untuk mengobati penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Seorang dokter juga dapat memberikan rekomendasi untuk perawatan berdasarkan riwayat kesehatan dan kesehatan individu.

Dalam banyak kasus kram ringan, masalah ini tidak sampai mengancam jiwa. Namun, ada beberapa kasus di mana kram disebabkan oleh sesuatu yang lebih parah, seperti penyakit Lou Gehrig, iritasi saraf, penyakit dan kondisi lainnya.

Mengukur Kekuatan Otot

Seperti dikutip dari verywellfit, kekuatan otot adalah salah satu dari lima komponen kunci kebugaran fisik. Kekuatan didefinisikan sebagai kekuatan maksimum yang dapat dikembangkan dalam otot atau kelompok otot selama satu kontraksi maksimal. Lalu, seberapa besar kekuatan otot Anda?

Pertama-tama, Anda harus mengetahui bahwa terdapat beberapa komponen tubuh yang terkait dengan seberapa kuat Anda. Semisal, ketika Anda mengangkat beban atau mendorong beban, yang banyak menyumbang kekuatan adalah otot besar. Sedangkan kekuatan fisiologis otot dipengaruhi oleh jenis serat otot, kedutan cepat atau kedutan lambat.

Selanjutnya, otot membutuhkan koneksi saraf yang kuat karena neuron motorik harus mengirimkan sinyal untuk menyebabkan kontraksi otot. Neuron motorik harus menembak dengan cara yang terkoordinasi, sehingga lebih banyak serat otot yang dipicu sekaligus.

Setelah itu, Anda harus mampu menggunakan otot secara efisien untuk menggerakkan sendi. Jika Anda mampu menggerakan sendi dengan nyaman, hal itu menandakan sendi, tulang, ligamen dan tendon Anda dalam kondisi baik.

Perlu diketahui, postur dan posisi tubuh sangat penting karena mampu mengerahkan kekuatan otot dengan maksimal. Pergeseran kecil dapat membuat perbedaan besar dalam jumlah kekuatan yang dapat diberikan.

Sementara itu, pengukuran kekuatan dalam terapi fisik dan rehabilitasi menggunakan metode yang lebih sederhana saat melawan tekanan. Cara ini digunakan untuk menilai apakah otot berfungsi normal atau tidak. Terapis juga dapat menggunakan dinamometer untuk mengukur kekuatan otot tertentu.

Belajar dari cedera yang dialami Anthony Ginting, mulai saat ini jangan lakukan aktivitas berat hingga membuat kondisi Anda sangat lelah, penuhi kebutuhan cairan tubuh, kalsium dan magnesium. Gunakanlah alas kaki yang baik dan nyaman untuk otot kaki.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi