Terbit: 26 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Penularan hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV), yang ditularkan dari orang ke orang melalui darah dan cairan tubuh, seperti cairan vagina atau air mani. Perlu diketahui, penyakit ini tidak ditularkan melalui percikan dari bersin atau batuk. Penyakit yang menyerang hati ini berpotensi mengancam jiwa, karena infeksi kronis yang berisiko pada penyakit serius seperti sirosis dan kanker hati. Oleh karena itu, selengkapnya cari tahu penularannya untuk melakukan pencegahan hepatitis B.

7 Cara Penularan Hepatitis B yang Patut Diwaspadai!

Penularan Hepatitis B

Menurut data yang dihimpun World Health Organization (WHO) atau Badan kesehatan Dunia pada tahun 2016, sebanyak 27 juta orang mengalami hepatitis B di seluruh dunia.

Virus hepatitis B dapat ditularkan ketika cairan dari orang yang terinfeksi kontak dengan luka pada kulit atau mukosa tubuh, seperti mulut, organ genital, atau rektum. Berikut penularan hepatitis B yang melalui berbagai kondisi:

1. Ibu ke Bayi

Jika tidak ada langkah pengobatan secara medis untuk mencegah penularan, ibu yang memiliki hepatitis B kronis akan menularkan kepada bayinya. Jika bayi tertular hepatitis B saat lahir, ada kemungkinan bayi akan mengembangkan hepatitis B kronis.

Diagnosis dan pemantauan ibu hamil yang memiliki hepatitis B adalah langkah yang penting dalam menghentikan siklus hepatitis B kronis. 

Bayi yang lahir dari ibu yang positif hepatitis B dapat diberikan vaksinasi dan imunoglobulin hepatitis B saat lahir, yang dapat mengurangi risiko penularan hepatitis B. Ibu yang terinfeksi juga dapat diobati selama kehamilan untuk mencegah penularan.

Hepatitis B menular jika puting luka atau berdarah, tetapi jika bayi telah divaksinasi, kemungkinan anak terlindungi dari risiko penularan. Jika bayi belum divaksinasi, Bunda hanya perlu memeras dan membuang ASI saat puting luka dan berdarah, dan memulai kembali menyusui saat puting payudara sembuh.

2. Berhubungan Seksual

Hepatitis B menular melalui air mani dan cairan vagina ketika berhubungan seksual. Penularan lebih mungkin terjadi jika tindakan seksual menyebabkan kerusakan kulit atau infeksi menular seksual (IMS). IMS dapat menyebabkan bisul dan pecah di kulit area genital yang dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis B.

Jadi, praktikkan seks yang aman dengan menggunakan kondom, tidak berbagi mainan seks, atau memastikan pasangan membersihkan organ vital baik sebelum maupun setelah berhubungan seksual.

3. Jarum Suntik

Penularan hepatitis hepatitis B terjadi melalui jarum suntik yang terkontaminasi oleh darah yang terinfeksi hepatitis B, terutama berbagi suntikan dengan orang yang terinfeksi.

Biasanya, penularan terjadi pada orang yang menggunakan narkoba suntik secara bergantian. Ketika penyuntikan, sedikit darah mungkin tertinggal pada jarum, jari atau pada permukaan meja.

4. Tato dan Tindik

Seni tato tubuh dan prosedur penindikan harus selalu dilakukan dalam kondisi steril dan meskipun jarum sekali pakai sudah sering dilakukan, namun tabung pewarna (tempat tinta) dapat digunakan kembali untuk pelanggan lainnya.

Jika tato yang dilakukan oleh orang yang tidak profesional, risiko terinfeksi hepatitis B meningkat. Peralatan yang mereka gunakan seringkali tidak bersih dan hampir selalu digunakan secara bergantian dengan orang lain.

Tato, tindik badan, dan seni tubuh lainnya yang dilakukan oleh orang profesional, bahkan masih memiliki risiko hepatitis B menular melalui darah.

5. Perawatan Medis yang Tidak Memadai

Kurangnya sumber daya, infrastruktur yang tidak memadai, kurangnya pelatihan di rumah sakit, atau kombinasi dari beberapa faktor ini dapat membuat keadaan di mana tidak memungkinkan mengurangi risiko penularan hepatitis B.

Menjalani perawatan secara medis di beberapa negara, terutama negara-negara di mana tingkat wabah hepatitis B tinggi dapat meningkatkan kemungkinan tertular hepatitis B.

6. Berbagi Alat Kebersihan Pribadi

Jika bertanya apakah hepatitis B menular melalui barang pribadi? Ya, penyakit ini dapat menular melalui berbagi peralatan kebersihan yang terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi.

Guna mengurangi risiko penularan di dalam rumah, disarankan agar Anda tidak berbagi pisau cukur, sikat gigi (kemungkinan gusi berdarah), dan alat perawatan pribadi yang tajam lainnya.

7. Cedera Jarum pada Perawat Kesehatan

Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, penularan hepatitis B dapat terjadi di lingkungan rumah sakit dan klinik, di mana penanganan peralatan medis yang mungkin terkena darah dari orang yang terinfeksi.

Secara keseluruhan risiko tertular hepatitis B dari cedera akibat jarum suntik (atau benda tajam) di lingkungan perawatan kesehatan adalah sekitar 30%. Risikonya tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ukuran jarum dan kedalaman penetrasi yang dicapai.

Oleh sebab itu, petugas kesehatan disarankan untuk mendapatkan vaksinasi terhadap hepatitis B, melakukan tindakan pencegahan, dan pengendalian infeksi setiap saat.

 

  1. Anonim. Transmission. https://www.hepvic.org.au/page/4/hepatitis-b-transmission. (Diakses 26 Februari 2020).
  2. Anonim. Hepatitis B. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b. (Diakses 26 Februari 2020).
  3. Kathleen Davis. 2019. Everything you need to know about hepatitis B. https://www.medicalnewstoday.com/articles/306288#transmission. (Diakses 26 Februari 2020).
  4. Mayo Clinic Staff. 2017. Hepatitis B. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802. (Diakses 26 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi