Terbit: 25 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu minuman yang digemari oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia adalah kopi. Tak hanya bisa menyediakan kenikmatan yang luar biasa, rutin meminumnya juga bisa memberikan manfaat seperti menambah semangat, konsentrasi, hingga menghilangkan rasa kantuk. Hanya saja, jika kita salah dalam mengolah atau meminumnya, bisa jadi manfaat-manfaat ini tidak bisa kita dapatkan.

6 Cara agar Minum Kopi Menjadi Lebih Sehat

Tips Sehat Minum Kopi

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan berbagai hal demi mendapatkan manfaat dari minum kopi.

Berikut adalah berbagai hal tersebut.

  1. Jangan Meminumnya Terlalu Banyak

Minum kopi dalam jumlah yang moderat terbukti bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Sebaliknya, minum kopi dengan berlebihan bisa menurunkan manfaatnya dengan signifikan.

Setiap orang memiliki standar minum kopi masing-masing, hanya saja, pakar kesehatan menyebut satu atau dua cangkir saja setiap hari sudah bisa memberikan manfaat kesehatan. Jika kita meminumnya lebih dari empat gelas, bisa jadi akan menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar-debar atau susah tidur.

  1. Menambahkan Kayu Manis

Kayu manis dikenal luas sebagai salah satu rempah dengan rasa dan aroma yang sangat menarik. Tak hanya bisa dijadikan bahan makanan seperti kue, kita juga bisa menambahkannya pada kopi yang kita konsumsi. Pakar kesehatan bahkan menyebut kayu manis bisa dijadikan pengganti gula.

Penelitian membuktikan bahwa kayu manis bisa membantu menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida pada tubuh penderita diabetes. Rempah ini juga bisa memberikan banyak manfaat bagi orang dengan kondisi sehat asalkan porsinya tidak berlebihan.

  1. Kopi Rumahan Lebih Sehat

Belakangan ini, kultur minum kopi di kafe-kafe semakin digemari banyak orang. Tak hanya bisa membuat kita memilih varian kopi yang nikmat, kafe juga dianggap sebagai tempat yang cocok untuk bercengkerama dengan teman-teman. Sayangnya, pakar kesehatan menyebut kopi di kafe tidak sesehat kopi yang kita buat sendiri di rumah.

Selain bisa dipastikan kehigienisan pembuatannya atau kebersihan cangkir yang dipakai, kita juga bisa membuat kopi sendiri sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Sebagai contoh, kita tidak akan mendapatkan gula atau karamel dalam jumlah yang banyak sehingga tidak akan mengalami efek samping seperti kenaikan berat badan.

  1. Jangan Menambahkan Sirup atau Gula

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak menambahkan gula atau sirup sama sekali pada kopi yang kita konsumsi. Keberadaan sirup atau gula ini bisa membuat kalori pada kopi meningkat dengan signifikan. Jika terlalu sering dikonsumsi, bisa saja menyebabkan kadar gula darah naik atau meningkatkan berat badan.

Bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi kopi hitam, meminumnya tanpa gula biasanya tidak masalah, namun bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi kopi instan sachetan atau kopi dari kafe yang biasa diberi tambahan gula, sirup, karamel, atau bahkan susu, bisa jadi minum kopi tanpa gula bisa membuat rasanya menjadi kurang nikmat.

  1. Tidak Meminumnya Setelah Pukul 14.00

Kopi biasanya dinikmati di pagi hari atau menjelang waktu makan siang demi menghilangkan rasa kantuk dan menambah semangat. Hanya saja, masih ada banyak orang yang terbiasa meminumnya di sore atau malam hari saat mengobrol bersama dengan orang lain atau menonton acara televisi. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak meminumnya setelah pukul 14.00.

Jika kita meminumnya setelah waktu tersebut, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko susah tidur atau insomnia.

  1. Memakai Penyaring Kertas

Jika kita memakai penyaring kopi dari bahan kertas saat membuatnya, maka akan menurunkan jumlah cafestol di dalam kopi yang bisa membuat kadar kolesterol meningkat.

 

Sumber:

  1. Gunnars, Kris. 2018. 8 Ways to Make Your Coffee Super Healthy. www.healthline.com/nutrition/8-ways-to-make-your-coffee-super-healthy. (Diakses pada 25 November 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi