Terbit: 21 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat – Apa itu komplikasi? komplikasi adalah jenis penyakit gabungan dari beberapa penyakit berat yang ada pada tubuh manusia. Komplikasi bukanlah nama dari suatu penyakit tetapi istilah dari beberapa penyakit yang bersarang di tubuh manusia secara bersamaan.

Cara Mengobati Penyakit Komplikasi Secara Alami

Mengenal Komplikasi

Dalam dunia kedokteran, komplikasi adalah sebuah perubahan yang tidak dikehendaki dari sebuah penyakit, terapi hingga kondisi kesehatan. Sebuah penyakit baru juga dapat muncul sebagai sebuah komplikasi dari penyakit yang telah ada sebelumnya. Sementara itu, pengobatan medis, seperti obat-obatan dan pembedahan dapat menyebabkan efek samping atau menyebabkan masalah kesehatan baru dari penyakit itu sendiri.

Komplikasi adalah sebuah penyakit yang biasanya merupakan efek dari penyakit tertentu, terlalu banyaknya mengonsumsi obat-obatan kimia atau tindakan medis. Contoh penyakit komplikasi misalnya, penyakit diabetes bisa menimbulkan komplikasi pada jantung, ginjal dan mata.

Selain terjadi pada penyakit diabetes, penyakit komplikasi juga bisa terjadi pada penyakit lainnya seperti ginjal, jantung, hati dan lain-lain. Pengaruh konsumsi obat-obatan adalah salah satu faktor pemicu timbulnya penyakit komplikasi.

 

Perlu diketahui bahwa obat-obatan yang mengandung bahan kimia sifatnya hanya menekan gejala dan tidak benar-benar menyembuhkan suatu penyakit, akan tetapi justru penggunaan obat kimia lah yang akan menimbulkan penyakit tambahan.

Bahkan sejumlah dokter mengatakan, efek samping dari obat kimia yang dikonsumsi dapat membuat seluruh badan terasa sakit. Hal ini mengakibatkan penderita sangat tersiksa karena berbagai macam penyakit yang menyerang organ tubuh secara bersamaan.

Penyebab Lain Penyakit Komplikasi

  • Daya tahan tubuh yang rendah.
  • Adanya penyakit yang menjalar ke seluruh tubuh.
  • Ketidakmampuan pembuluh darah dalam menetralisir semua penyakit.

Gejala Penyakit Komplikasi

  • Adanya kelainan pada jantung.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Mengalami kebutaan.
  • Adanya gangguan pada pencernaan.
  • Adanya gangguan pada rongga mulut.
  • Mudah terinfeksi oleh virus, bakteri, dan jamur.
  • Hipoglikemia.

Berbagai Macam Penyakit Komplikasi

Sebagai contoh, diabetes merupakan sebuah penyakit komplikasi yang paling banyak memberikan dampak buruk seperti katarak dini, penyakit jantung, stroke, gangguan saraf, gangguan retina mata, hingga gangguan ginjal.

Sementara itu, jika terjadi gangguan pada ginjal, penyaringan menjadi terganggu sehingga cairan tertimbun di tubuh. Hal ini pada akhirnya akan memperberat kerja jantung sehingga jantung harus bekerja lebih keras.

Saat jantung bekerja lebih keras, lama kelamaan jantung akan kelelahan dan mengalami gangguan sehingga fungsinya akan menurun. Jantung yang tidak memompa dengan baik dapat  memperparah timbunan cairan. Cairan akan tertimbun di paru dapat menyebabkan sesak napas. Sering kali diabetes adalah awal dari semua kerusakan ini.

Sementara itu, kadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, terutama yang kecil seperti pada ginjal atau retina.

Biasanya kerusakan ginjal yang ditimbukan oleh diabetes sulit untuk dikembalikan seperti semula, yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Pada stadium akhir, diperlukan cuci darah atau transplantasi ginjal.

Selain itu, salah satu penyakit yang banyak dikaitkan dengan obesitas yaitu diabetes tipe 2. Hubungan antara obesitas dengan diabetes terletak pada resistensi insulin, saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, hal itu mengakibatnya kadar gula darah meningkat.

Orang-orang yang mengalami obesitas lebih berisiko mengalami berbagai penyakit komplikasi sebagai berikut :

  • Hipertensi.
  • Periodontitis atau penyakit gusi.
  • Penumpukan lemak pada hati.
  • Penyakit jantung.
  • Stroke.
  • Osteoartritis.
  • Penyakit kandung empedu.
  • Sakit punggung bawah yang kronis.
  • Gangguan kulit seperti infeksi atau peradangan pada lipatan kulit.
  • Sindrom metabolik yaitu perpaduan hipertensi, kadar gula tinggi, trigliserida tinggi, dan kolesterol HDL rendah.

Selain beberapa komplikasi seperti yang dijelaskan di atas, terdapat beberapa kondisi yang bisa terjadi pada tubuh Anda, di antaranya:

  • Keguguran

Kadar gula darah yang tinggi dapat membahayakan tubuh terutama pada wanita hamil dan janinnya. Risiko keguguran dan kelahiran mati akan meningkat jika diabetes gestasional tidak segera ditangani.

Meningkatknya kadar gula di awal kehamilan juga bisa meningkatkan risiko bayi terlahir cacat. Wanita hamil yang menderita diabetes dianjurkan untuk memantau kadar gula darahnya secara teratur.

  • Disfungsi seksual

Pada penderita diabetes wanita, komplikasi ini mungkin berupa kepuasan seksual yang menurun, kurangnya gairah seks, vagina yang kering, atau gagal mencapai orgasme. Sementara kerusakan pembuluh darah halus serta saraf pada penderita diabetes pria dapat mengakibatkan disfungsi ereksi.

  • Masalah pada kaki

Neuropati atau terhambatnya aliran darah pada kaki penderita diabetes bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan kaki yang biasanya terlambat disadari. Sekitar 10 persen penderita diabetes mengalami infeksi serius akibat luka atau goresan kecil pada kaki. Gejala komplikasi kaki yang harus diwaspadai adalah luka yang tidak kunjung sembuh, , kulit yang terasa panas saat disentuh, serta pembengkakan

  • Kerusakan retina

Retinopati muncul saat terjadi masalah pada pembuluh darah di retina yang dapat mengakibatkan kebutaan jika dibiarkan. Glaukoma dan katarak juga termasuk komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes.

  • Kerusakan ginjal

Ginjal memiliki jutaan pembuluh darah halus yang menyaring limbah dari darah. Jika pembuluh darah halus tersebut tersumbat atau bocor, kinerja ginjal Anda bisa menurun. Rusaknya ginjal ini dapat menyebabkan gagal ginjal yang membuat seseorang perlu menjalankan proses cuci darah (dialisis) hingga transplantasi ginjal.

  • Kerusakan saraf atau neuropati

Meningkatnya kadar gula secara berlebihan dapat merusak pembuluh darah halus dan saraf. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya sensasi kesemutan atau perih yang biasa berawal dari ujung jari tangan dan kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Neuropati pada sistem pencernaan dapat memicu konstipasi, mual, muntah, atau diare.

Pengobatan Alami Penyakit Komplikasi

Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker yang ditimbulkan dari penyakit komplikasi. Selain itu, ekstrak kulit manggis juga digunakan untuk antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta antiperadangan.

Kulit buah manggis mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside dan cyanidin-3-glucoside. Selain itu, manfaat lain ekstrak kulit manggis dapat digunakan sebagai peluruh dahak, mengobati sakit gigi dan sariawan, disentri, nyeri urat, hingga sembelit.

 

Sementara buahnya bisa digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, dan luka. Meski terbuat dari bahan alami, obat herba tidak selalu aman dikonsumsi. Begitu pula dengan ekstrak kulit manggis. Selain itu, tidak semua penyakit komplikasi dapat disembuhkan dengan ekstrak manggis.

Jika Anda ragu untuk mengonsumsinya, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, termasuk obat herba yang sering dianggap obat alami.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi