Terbit: 16 July 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sering bolak-balik ke toilet karena stres atau cemas? Bisa jadi itu gejala overactive bladder (OAB)! Yuk, cari tahu cara mengatasi stres dan kecemasan akibat sering kencing agar hidup kembali nyaman dan tenang dalam ulasan di bawah ini.

6 Cara Meredakan Stres dan Kecemasan akibat Sering Kencing

Cara Mengatasi Stres dan Kecemasan akibat Sering Kencing

Masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat mengganggu kesehatan kandung kemih. Ketiga kondisi ini memicu munculnya overactive bladder (OAB) atas sering buang air kecil alias beser. kondisi ini bahkan bisa menyebabkan inkontinensia urine (sulit menahan kencing).

Jika Anda mengalami stres dan kecemasan yang muncul akibat sering kencing, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Latihan Dasar Panggul

Otot dasar panggul adalah otot-otot di bagian bawah perut yang menopang organ seperti kandung kemih, uretra, dan rahim. Otot-otot ini bisa melemah karena kehamilan, persalinan, atau operasi seperti prostatektomi, yang akhirnya berdampak pada kemampuan tubuh mengontrol buang air kecil.

Manfaat latihan dasar panggul untuk menguatkan otot-otot ini. Dengan berlatih secara rutin, gejala OAB dan inkontinensia urine bisa berkurang. Biasanya, terapis fisik membantu menyusun program latihan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

Dalam pengujian secara klinis, ditemukan bahwa terapi otot dasar panggul tidak hanya memperbaiki gejala inkontinensia urine, tapi juga meningkatkan kualitas hidup. Ini termasuk menurunkan gejala kecemasan dan depresi.

Latihan dasar panggul bermanfaat untuk semua jenis kelamin. Sebuah penelitian di tahun 2019 menunjukkan bahwa pria yang melakukan latihan dasar panggul setelah operasi prostat (prostatektomi) mengalami perbaikan signifikan dalam hal inkontinensia urine, kecemasan, dan depresi.

2. Yoga

Yoga adalah latihan tubuh dan pikiran yang fokus pada pernapasan, kesadaran, dan relaksasi. Latihan ini dikenal dapat membantu mengurangi kadar stres dan meningkatkan keseimbangan fisik maupun emosional.

Sebuah penelitian di tahun 2021 menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki OAB yang rutin mengikuti sesi yoga mengalami peningkatan kualitas hidup yang signifikan, termasuk tidur yang lebih nyenyak.

Meskipun penelitian tersebut tidak menemukan perubahan besar pada tingkat kecemasan atau persepsi stres, banyak peserta yang melaporkan penurunan gejala depresi setelah menjalani latihan yoga secara rutin.

3. Mencari Pengobatan untuk Gejala OAB

Banyak orang meyakini bahwa kebocoran kandung kemih adalah kondisi yang normal dari proses penuaan. Padahal, meski inkontinensia urine dan OAB cukup umum, bukan berarti Anda harus membiarkannya tanpa mencari cara pengobatannya.

Ada berbagai cara untuk membantu mengelola atau bahkan mencegah gejala OAB, berikut di antaranya:

  • Perubahan gaya hidup dan pola makan: Menghindari makanan atau minuman pemicu (seperti kafein dan alkohol), menjaga berat badan ideal, dan mengatur pola buang air kecil.
  • Latihan otot dasar panggul: Latihan seperti senam Kegel dapat membantu memperkuat otot di sekitar kandung kemih dan uretra.
  • Obat-obatan atau tindakan medis: Dalam kasus yang lebih berat, dokter mungkin dapat meresepkan obat atau merekomendasikan prosedur tertentu.

Menariknya, sebuah penelitian di tahun 2019 menemukan bahwa perempuan yang menjalani pengobatan untuk gejala sering kencing juga mengalami penurunan gejala kecemasan dan depresi. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan sering kencing tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mental.

4. Pengobatan Alternatif

Selain pengobatan medis konvensional, ada beberapa pengobatan alternatif yang bisa membantu meredakan gejala sering buang air kecil, terutama yang berkaitan dengan stres dan kecemasan. Pengobatan alternatif yang dimaksud antara lain:

  • Akupunktur Laser

Sebuah uji coba secara klinis pada tahun 2020 telah menemukan bahwa akupunktur laser secara signifikan dapat mengurangi frekuensi buang air kecil dan meningkatkan kualitas hidup. Terapi ini bekerja dengan cara merangsang titik-titik tertentu pada tubuh tanpa jarum, tetapi menggunakan sinar laser tingkat rendah.

  • Stimulasi Listrik

Stimulasi listrik adalah metode yang mengirimkan pulsa listrik ringan ke otot-otot panggul yang berfungsi untuk mengontrol kandung kemih. Terapi cara ini sering dikombinasikan dengan latihan kandung kemih dan biofeedback.

Uji klinis di tahun 2020 menunjukkan bahwa kombinasi stimulasi listrik, latihan kandung kemih, dan biofeedback dapat secara signifikan mengurangi gejala sering kencing sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

5. Konsultasikan pada Dokter Tentang Terapi Perilaku

Terapi perilaku bisa membantu meningkatkan kontrol kandung kemih dan mengurangi gejala overactive bladder (OAB). Pendekatan ini melibatkan strategi, seperti latihan otot dasar panggul dan mencatat pola buang air kecil dalam buku harian untuk mengenali pemicu OAB.

Sebuah uji klinis pada lebih dari 200 pria menunjukkan bahwa kombinasi terapi perilaku dan obat-obatan menghasilkan perbaikan gejala dan kualitas hidup yang lebih besar daripada dengan hanya salah satu metode saja.

Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif berfokus pada aspek mental dari OAB. Metode ini bisa membantu mengubah pola pikir negatif dan mengajarkan teknik relaksasi.

Dalam penelitian yang melibatkan wanita dengan OAB yang tidak membaik dengan obat, CBT terbukti dapat membantu mengurangi gejala kandung kemih sekaligus menurunkan tingkat kecemasan dan depresi.

6. Terhubung dengan Orang Lain yang Mengalami OAB

Mengalami OAB atau sering buang air kecil bisa terasa memalukan dan membuat sebagian orang menarik diri dari lingkungan sosial. Padahal, kondisi ini sangat umum dan banyak orang mengalaminya.

Nah, berbagi pengalaman dengan sesama penderita OAB bisa membantu mengurangi rasa malu dan memberikan dukungan emosional. Anda juga bisa mendapatkan tips praktis untuk mengelola gejala sehari-hari.

Untuk mulai terhubung, cobalah tanyakan kepada dokter mengenai kelompok dukungan lokal atau secara online.

Mengatasi stres dan kecemasan akibat sering buang air kecil memang membutuhkan pendekatan holistik, baik dari sisi fisik maupun mental. Mulai dari latihan dasar panggul, yoga, pengobatan medis, hingga terapi perilaku dan dukungan sosial, semua ini bisa membantu meredakan gejala sering buang air kecil dan memperbaiki kualitas hidup Anda.

Jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk mencari pengobatan medis. Penanganan yang tepat bisa membantu Anda kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan percaya diri.

Konsultasikan langsung dengan dokter secara online melalui Farmaku.com atau aplikasi Farmaku. Cukup dari keluar rumah, Anda bisa mendapatkan solusi terpercaya untuk mengatasi gejala sering kencing dan gangguan kandung kemih lainnya.

 

  1. Abraham, Micah. 2022. Anxiety Urination: An Inconvenient Symptom. https://www.calmclinic.com/anxiety/signs/urination-problems (Diaskes pada 15 Juli 2025)
  2. Meissner, Morgan. 2023. 6 tips for easing stress and anxiety from overactive bladder. https://www.medicalnewstoday.com/articles/tips-for-easing-stress-and-anxiety-from-overactive-bladder (Diaskes pada 15 Juli 2025)
  3. Silver, Natalie. 2024. Understanding the Feedback Loop Between Anxiety and Overactive Bladder. https://www.healthline.com/health/overactive-bladder/can-anxiety-cause-overactive-bladder (Diaskes pada 15 Juli 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi