DokterSehat.Com– Keracunan adalah sebuah reaksi atau kondisi tubuh yang terganggu akibat masukna zat-zat serta senyawa berbahaya melalui mulut. Masalah keracunan memang sangat banyak terjadi, baik itu keracunan akibat bahan berbahaya, keracunan akibat tidak higienis, ataupun keracunan akibat mengonsumsi makanan yang kedaluwarsa.
Biasanya, orang yang keracunan akan mengalami gejala-gejala yang tidak biasa, seperti muntah-muntah, diare, nyeri perut, bahkan yang lebih parah sampai kehilangan kesadaran. Jika tidak segera diatasi, keracunan akan berdampak fatal dan bisa mengancam nyawa seseorang.
Ketika ada orang yang sedang keracunan, maka berikanlah pertolongan pertama menggunakan 4 jenis makanan ini:
1. Bawang Putih
Bawang putih adalah salah satu bahan masakan yang sangat populer. Selain digunakan sebagai penyedap rasa, bawang putih juga terkenal akan manfaatnya, yakni memberikan kekebalan pada tubuh.
Selain itu, bawang putih juga bisa digunakan sebagai pertolongan pertama saat seseorang sedang keracunan. Bisa ditumbuk sampai halus ataupun dikonsumsi secara langsung untuk menekan zat racun agar tidak menyebar.
2. Air Kelapa
Untuk yang satu ini memang sudah terbukti dan telah banyak digunakan sebagai obat penawar racun. Ya, air kelapa adalah air alami yang diklaim bisa mengobati segala jenis racun, termasuk racun kolramfenikol. Reaksinya bisa lebih cepat jika air kelapa diminum secara tawar, alias tidak dicampur bahan lainnya.
3. Air Lemon
Tidak hanya digunakan sebagai metode diet, ternyata air lemon juga bisa menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Hal itu dikarenakan kandungan vitamin C yang bisa melawan bakteri dan jamur, sehingga bisa melawan racun pada tahap awal pertolongan. Usahakan untuk tidak memberikan gula, jadi biarkan saja rasanya sedikit asam dan kecut.
4. Air Putih
Ini adalah pilihan yang tepat ketika Anda sedang keracunan. Air putih dijuluki sebagai obat dari segala penyakit, termasuk keracunan. Ketika sedang keracunan, segeralah mengonsumsi air putih sebanyak mungkin agar racun tersebut bisa keluar melalui air seni ataupun keringat.