Terbit: 15 July 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Ada sejumlah cara berhenti mengeluh yang bisa Anda lakukan guna menghentikan kebiasaan negatif yang satu ini. Simak apa saja cara menghentikan kebiasaan mengeluh berikut ini agar hidup jadi lebih bahagia!

11 Cara Berhenti Mengeluh agar Hidup Lebih Bahagia

Cara Berhenti Mengeluh

Wajar bagi kita manusia untuk sesekali mengeluh, terlebih jika masalah yang dihadapi memang begitiu berat. Akan tetapi, mengeluh terus-menerus juga tidak baik. Oleh karena itu, simak bagaimana cara berhenti mengeluh berikut ini.

1. Alihkan Pikiran

Cara menghentikan kebiasaan mengeluh yang pertama adalah dengan sebisa mungkin mengalihkan pikiran Anda dari problematika yang tengah dihadapi. Bukan bermaksud untuk ‘melarikan diri’ dari masalah, metode ini bertujuan untuk membantu Anda untuk tenang sejenak sehingga bisa berpikir jernih sebelum mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

Mengalihkan pikiran sejenak dengan hal-hal lain juga akan menghentikan Anda dari mengeluh berlarut-larut. Anda bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti berolahraga, bermain musik, atau kumpul bersama teman-teman.

2. Lihat ke Belakang

Sebelum Anda semakin larut dalam keluh kesah, coba lihat lagi ke belakang hal apa yang tengah mengganggu Anda hingga rasanya ingin mengeluh. Setelah itu, tanyakan pada diri sendiri apakah hal tersebut pantas untuk dikeluhkan?

Sekiranya masalah yang dihadapi tidak terlalu signifikan dampaknya bagi Anda, maka sebaiknya jangan buang-buang tenaga untuk mengeluhkan masalah tersebut. Kembali ke cara pertama, Anda bisa mengalihkan pikiran sejenak ke hal-hal yang lebih positif.

3. Teknik ‘Gelang Karet’

Teknik ‘gelang karet’, apa itu? Ya, ini adalah salah satu cara berhenti mengeluh yang mungkin saja efektif.

Anda hanya memerlukan satu buah gelang karet, kemudian kenakan gelang karet tersebut pada pergelangan tangan. Setiap kali Anda mengeluh, tarik gelang karet tersebut dan lepaskan hingga ‘memukul’ pergelangan tangan.

Lumayan sakit, bukan? Nah, metode ini bertujuan untuk memberi pelajaran kepada Anda bahwa ada konsekuensi yang harus diterima setiap kali mengeluh. Dengan demikian, Anda bisa saja jadi enggan mengeluh karena malas harus menyakiti tubuh sendiri.

4. Gunakan Medium Berkeluh Kesah yang Tepat

Seorang psikolog bernama Susan Albers mengatakan jika memang ingin mengeluh, sebaiknya jangan sampai diketahui orang banyak seperti membagikannya di media sosial. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan akan memancing berbagai macam respons dari pengguna media sosial lainnya dan bisa-bisa Anda jadi tidak bisa berhenti untuk terus berkeluh kesah.

Alih-alih memanfaatkan media sosial untuk ‘curhat’, sebaiknya gunakan medium yang sifatnya lebih pribadi seperti email atau cukup melalui percakapan telepon dengan orang terdekat yang dipercaya.

5. Ceritakan Inti dari Masalah Anda

Saat Anda memutuskan untuk berkeluh kesah dengan orang lain, maka usahakan jangan bertele-tele dan langsung pada intinya saja. Hal ini agar orang yang Anda ajak bicara tersebut bisa segera mengerti permasalahan Anda dan segera mencari solusinya.

Dengan demikian, Anda tidak akan semakin larut dalam keluh kesah karena selain rasa stres tersalurkan, solusi jadi lebih cepat ditemukan.

6. Cari Sisi Positif dari Masalah yang Terjadi

Setiap masalah yang mendera tidak mungkin tidak ada sisi positifnya, sekecil apapun itu. Nah, cara menghentikan kebiasaan mengeluh lainnya adalah dengan mencari tahu apa yang menjadi sisi positif dari problematika hidup yang sedang Anda hadapi.

Kendati terdengar klise, mengetahui sisi positif dari suatu masalah membantu Anda untuk lebih bisa bersyukur. Manakala rasa syukur itu muncul, otomatis kebiasaan berkeluh kesah tersebut akan hilang dengan sendirinya.

7. Menjauh dari Lingkungan ‘Toxic’

Hampir sama dengan poin nomor satu, cara berhenti mengeluh selanjutnya adalah dengan menjauh sementara dari lingkungan yang dirasa malah akan semakin memperburuk kondisi mental Anda. Tetap berada di antara orang-orang yang tidak tepat hanya akan menambah keluhan dan bisa membuat Anda semakin stres.

Sebagai contoh, saat Anda sedang berada di kantor. Maka cobalah untuk meluangkan waktu—sebaiknya saat jam istirahat—untuk mengasingkan diri seperti pergi ke musholla atau ke kafe sendirian.

8. Carilah Dukungan, bukan Kritikan

Tidak semua orang mau mendengarkan keluh kesah Anda. Alih-alih berempati, yang ada mereka malah mengkritik atau bahkan menyalahkan diri Anda atas apa yang sedang dialami.

Jika sudah begitu, maka sebaiknya tidak perlu melanjutkan keluh kesah Anda. Mengeluh kepada seseorang adalah untuk mencari dukungan, bukan kritikan. Pasalnya, hal ini justru akan membuat Anda terus-menerus mengeluh.

9. Segera Bertindak

Sebagaimana telah disebutkan di atas, mengeluh adalah hal yang wajar. Akan tetapi, mengeluh berlarut-larut juga tidak baik sehingga yang harus Anda lakukan adalah bertindak. Bertindak di sini adalah segera ‘bangkit’ dan cari cara untuk mengatasi hal-hal yang mengganggu Anda tersebut.

Diam dan terus larut dalam perasaan yang tidak baik hanya akan membuat Anda semakin terpuruk.

10. Menulis Jurnal

Menulis jurnal pribadi ternyata juga sedikit banyak bisa membantu Anda untuk keluar dari kebiasaan mengeluh ini, lho. Ya, apapun masalah yang sedang Anda hadapi, Anda bisa menuliskannya di dalam jurnal.

Dengan menuliskan apa saja hal-hal yang mengganggu Anda di hari ini, Anda akan lebih mudah untuk mencari solusi terbaik. Menyambung dari poin sebelumnya, segera bertindak!

11. Latihan Yoga

Latihan yoga menjadi cara berhenti mengeluh yang juga patut untuk Anda coba. Yoga membantu Anda untuk mendapatkan ketenangan hati dan pikiran sehingga Anda jadi bisa berpikir positif terhadap segala sesuatu.

Mengeluh Wajar, Asal Jangan Berlebihan

Mengeluh sejatinya merupakan suatu hal yang wajar. Ya, tak bisa dipungkiri setiap orang pasti pernah mengalami berbagai macam problematika di dalam kehidupannya. Mulai dari masalah pribadi, keluarga, pekerjaan, dan sebagainya, tak pelak membuat kita merasa lelah dan akhirnya mengeluh. Mengeluarkan keluh kesah—sadar maupun tidak sadar—biasanya disebabkan oleh:

  • Melepaskan beban pikiran
  • Mencari simpati dari orang lain
  • Meminta solusi dari orang lain

Akan tetapi, seperti yang sudah disinggung berkali-kali, jangan sampai hal ini terlalu berlebihan dan menjadi kebiasaan karena dampaknya tentu tidak baik bagi kesehatan mental Anda. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi psikologi jika dirasa tidak mampu untuk menyelesaikannya seorang diri. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2018. How to Stop Complaining: 7 Secrets to Being Happier. https://health.clevelandclinic.org/how-to-stop-complaining-7-secrets-to-being-happier/ (Diakses pada 15 Juli 2020)
  2. Hall, J. 6 Steps to Help You Stop Complaining. https://www.inc.com/john-hall/how-you-can-train-yourself-to-stop-complaining-in-under-a-month.html (Diakses pada 15 Juli 2020)
  3. Scott, E. 2019. How and Why You Should Stop Complaining. https://www.verywellmind.com/how-and-why-stop-complaining-3144882 (Diakses pada 15 Juli 2020)
  4. Taibbi L, R. 2018. How to Stop Complaining. https://www.psychologytoday.com/us/blog/fixing-families/201811/how-stop-complaining (Diakses pada 15 Juli 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi