Terbit: 3 February 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak penderita hipertensi yang ternyata khawatir untuk mengonsumsi camilan karena berpikir jika hal ini akan membuat tekanan darah di dalam tubuhnya menjadi semakin parah. Padahal, terdapat beberapa jenis camilan yang sebenarnya aman untuk mereka konsumsi. Apa sajakah camilan-camilan tersebut?

Camilan Ini Aman bagi Penderita Hipertensi

Camilan yang cocok bagi penderita hipertensi

Penderita hipertensi memang harus berhati-hati dalam memilih makanan, khususnya camilan karena jika sampai mereka mengonsumsi makanan yang tinggi natrium, dikhawatirkan hal ini akan menyebabkan tekanan darah naik dengan signifikan.

Beruntung, mereka masih bisa mengonsumsi camilan-camilan lezat dan nikmat seperti sebagai berikut.

  1. Buah pisang

Jangan salah, buah-buahan juga termasuk dalam camilan lho. Banyak orang yang sengaja mengganjal perut dengan buah karena menganggapnya sebagai bahan makanan yang jauh lebih sehat dan aman jika dibandingkan dengan camilan lainnya. Salah satu camilan yang sangat direkomendasikan bagi penderita hipertensi adalah buah pisang. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisinya yang sangat tinggi, khususnya potasium.

Para ahli dari American Heart Association menyebut kandungan potasium ini bisa menurunkan kadar sodium atau natrium dari dalam tubuh. Hal ini tentu akan membantu proses penurunan tekanan darah dengan signifikan. Selain pisang, pakar kesehatan juga menyarankan alpukat dan melon bagi penderita hipertensi.

  1. Kacang

Kacang memiliki tekstur gurih dan renyah sehingga cocok untuk dikonsumsi sebagai camilan. Beruntung, pakar kesehatan menyebut kacang sebagai camilan yang cocok untuk dikonsumsi penderita hipertensi.

Beberapa jenis kacang yang direkomendasikan bagi mereka adalah kacang walnut, hazelnut, mete, serta kacang pistachio. Hanya saja, pastikan bahwa kacang ini tidak diolah dengan menggunakan garam atau tambahan tepung. Selain itu, kita sebaiknya membatasi konsumsinya maksimal sekitar 42 gram saja setiap hari.

  1. Yoghurt

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Heart Association, dihasilkan fakta bahwa makan yoghurt bisa membantu menurunkan risiko hipertensi pada kaum hawa. Bahkan, para wanita dewasa yang rutin mengonsumsinya lima kali dalam seminggu akan mengalami penurunan risiko terkena hipertensi hingga 20 persen.

Selain yoghurt, produk turunan susu sejenis seperti susu skim dan susu rendah lemak juga bisa memberikan manfaat yang sama.

  1. Cokelat hitam

Cokelat hitam termasuk dalam salah satu camilan yang paling baik bagi kesehatan. Bahkan, jika kita mengonsumsinya sekitar 100 gram sehari, maka risiko untuk terkena hipertensi dan penyakit kardiovaskular bisa ditekan dengan signifikan.

Karena alasan inilah penderita hipertensi lebih disarankan mengonsumsi cokelat jenis ini, bukannya cokelat jenis lainnya yang biasanya memiliki kandungan gula atau kalori lebih banyak.

  1. Beberapa jenis biskuit tertentu

Biskuit sebenarnya termasuk dalam camilan yang haram bagi penderita hipertensi karena biasanya memiliki kandungan natrium cukup tinggi. Hanya saja, kita ternyata masih bisa mengonsumsi biskuit yang terbuat dari biji-bijian utuh atau whole grain. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan serat yang tinggi di dalamnya sehingga mampu membantu menurunkan tekanan darah dengan efektif.

  1. Ubi yang dipanggang

Ubi termasuk dalam camilan yang sehat dan mengenyangkan. Penderita hipertensi ternyata juga masih boleh mengonsumsinya. Hanya saja, kita memang sebaiknya mengolahnya dengan cara memanggangnya, bukannya dijadikan gorengan.

Dengan menjadikannya ubi panggang, maka kita bisa mendapatkan asupan vitamin dan pati resisten yang mampu membantu menurunkan tekanan darah dengan efektif.

Dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat, rendah garam, dan mementingkan nilai gizi, maka kita pun bisa membantu menurunkan tekanan darah sekaligus mencegah komplikasi hipertensi yang berpotensi menyebabkan kematian atau dampak fatal lainnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi