Terbit: 3 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Apakah Anda merasa ada benjolan seperti bisul di bagian kepala? Adanya bisul di kepala cenderung mengganggu bukan? Ini akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi Anda terutama saat sedang membersihkan daerah kepala dan menyisir rambut.

Bisul di Kepala: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Jangan memperpanjang ketidaknyaman ini karena bisul di kepala bisa diobati. Oleh karena itu, ketahuilah informasi penting terkait bisul di kepala seperti penyebab bisul di kepala, tanda atau gejala, cara mengobati bisul di kepala, dan apa saja obat bisul di kepala.

Apa itu bisul di kepala?

Bisul adalah benjolan di bagian tubuh tertentu yang terjadi karena peradangan folikel rambut dan disertai infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Isi dari bisul adalah nanah yang merupakan sel-sel darah putih yang telah rusak karena melawan bakteri Staphylococcus aureus.

Kemunculan bisul hanya terjadi pada bagian tubuh yang berambut terutama pada bagian tubuh yang ada lipatannya seperti ketiak, selangkangan, leher, dan lainnya. Meskipun pada bagian kepala sedikit terdapat lipatan, tetapi adanya folikel rambut memungkinkan terjadinya bisul di kepala.

Penyebab bisul di kepala

Bisul tidak terjadi karena sebab. Penyebab bisul di kepala adalah bakteri Staphylococcus areus. Kulit manusia memang terdapat bakteri tersebut tetapi bersifat komensal karena dalam jumlah sedikit. Akan tetapi, ketika jumlah bakteri Staphylococcus areus pada kulit yang memiliki folikel rambut berlebih, maka bakteri itu akan bersifat merugikan.

Jumlah bakteri Staphylococcus areus yang berlebih bisa menyerang folikel rambut sehingga menimbulkan bisul. Bisul di kepala memiliki beberapa faktor risiko. Jika seseorang memiliki faktor risiko ini, maka semakin tinggi peluang bisulan di kepala.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terjadinya bisul di kepala:

  1. Kulit pada bagian kepala terkena gesekan
  2. Kurangnya menjaga kebersihan kepala
  3. Menggunakan sisir yang tidak bersih
  4. Berbagi sisir dengan orang lain
  5. Produksi keringat yang berlebihan atau dikenal dengan istilah hiperhidrosis
  6. Memiliki riwayat atau sedang mengalami eksim
  7. Kadar gula darah yang tinggi atau penderita penyakit diabetes mellitus
  8. Sistem kekebalan tubuh tubuh rendah atau melemah seperti sedang sakit
  9. Penggunaan obat jamur atau obat antivirus dalam jangka waktu yang lama
  10. Status gizi obesitas (nilai Indeks Massa Tubuh lebih dari 27). Yuk, cek IMT!

Tanda dan gejala bisul di kepala

Bisul di kepala memiliki beberapa ciri tertentu. Informasi mengenai ciri-ciri bisul di kepala bisa membantu Anda untuk membedakan benjolan berupa bisul dan bukan benjolan karena hal lain seperti jerawat, memar, dan lainnya.

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala bisul di kepala yang mudah diketahui:

  1. Adanya benjolan kecil di kepala yang meradang dan berwarna kemerahan
  2. Benjolan tersebut disertai dengan rasa nyeri dan sedikit gatal
  3. Isi dari benjolan kemerahan tersebut adalah nanah
  4. Bisul dapat pecah dan mengeluarkan nanah yang ada di dalamnya
  5. Benjolan berupa bisul dapat sembuh dengan meninggalkan luka jaringan parut
  6. Pada kasus yang parah, bisul di kepala disertai dengan gejala sistemik seperti demam dan pembesaran kelenjar getah bening regional.

Cara mengobati bisul di kepala

Janganlah membiarkan bisul tetap berada di kepala tanpa adanya upaya pengobatan apa pun. Ketahuilah cara menghilangkan bisul di kepala dengan beberapa cara. Cara mengobati bisul di kepala bisa dilakukan secara alami dan medis.

Pengobatan bisul di kepala secara medis adalah dengan menggunakan obat bisul di kepala secara oral. Obat bisul di kepala tidak bisa berupa topikal karena memiliki risiko terhadap kesehatan rambut.

Inilah beberapa cara mengobati bisul di kepala secara alami dan medis:

1. Kompres hangat

Pemberian kompres hangat merupakan cara mengobati bisul di kepala yang sebaiknya dilakukan di awal. Tujuan dari kompres hangat adalah untuk membuat bisul di kepala cepat kering.

Basahilah kasa steril dengan air hangat dan letakkan kasa tersebut pada bagian kepala yang terdapat bisul selama 10-15 menit. Anda bisa melakukan langkah tersebut sebanyak 2 kali dalam sehari hingga bisul menjadi kering.

2. Sabun antiseptik

Cara menghilangkan bisul di kepala juga bisa dilakukan dengan menggunakan sabun antiseptik. Sabun antiseptik bahkan bisa mencegah kemunculan bisul di kemudian hari. Pasalnya, sabun antiseptik bisa menghambat peningkatan jumlah bakteri Staphylococcus areus sehingga tidak menyerang folikel rambut.

Pilihlah sabun antiseptik yang memiliki kandungan triclosan. Ini karena kandungan triclosan bisa membunuh bakteri Staphylococcus aureus. Penggunaan Anda dengan sabun antiseptik hanya untuk bagian kepala yang terdapat bisul dan bukan pada seluruh bagian kepala.

3. Gunakan obat bisul oral

Apabila bisul di kepala disertai dengan gejala sistemik seperti demam, pembesaran kelenjar getah bening, kurangnya nafsu makan, dan peningkatan jumlah bisul di kepala, maka gunakanlah obat bisul di kepala secara oral.

Berikut ini adalah beberapa obat bisul di kepala per oral yang bisa digunakan:

  • Paracetamol

Parasetamol adalah bahan aktif yang dapat menurunkan demam. Di samping itu, obat-obatan yang mengandung paracetamol juga bisa mengurangi rasa nyeri yang muncul karena bisul. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan dosis Paracetamol yang tepat untuk atasi bisul di kepala.

  • Amoksisilin

Obat bisul di kepala secara oral yang juga bisa dipakai adalah obat-obatan dari golongan penisilin. Salah satu golongan penisilin yang umum digunakan untuk obati bisul adalah obat amoksisilin. Orang yang memiliki riwayat alergi terhadap penisilin sebaiknya tidak menggunakan obat ini dan berkonsultasilah dengan dokter.

  • Eritromisin

Selain golongan penisilin, obat bisul oral yang bisa dipakai adalah obat golongan makrolide. Salah satu contohnya adalah eritromisin. Gunakanlah obat dengan kandungan eritromisin sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang tepat. Namun, orang dengan penyakit hati tidak bisa menggunakan obat yang mengandung eritromisin.

  • Sefalosporin

Penggunaan obat dari golongan sefalosporin juga bisa dilakukan sebagai cara mengobati bisul di kepala dengan demam. Obat bisul di kepala ini merupakani golongan obat antibiotik dengan spektrum luas. Beberapa kandungan obat yang masuk dalam golongan ini adalah sefaleksin, sefradin, sefadroksil, sefaklor, dan sefprozil.  

Penggunaan obat bisul di kepala secara oral harus dihabiskan sesuai dengan resep dokter. Hal ini bertujuan untuk mencegah resistensi bakteri dan kekambuhan. Ingatlah untuk tidak memencet bisul sendiri karena bisa meningkatkan kulit dan infeksi kulit yang terdapat bisul.

 

 

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM. Amoksisilin. http://pionas.pom.go.id/monografi/amoksisilin [diakses pada 9 April 2019]
  2. PIONAS-BPOM. Eritromisin. http://pionas.pom.go.id/monografi/eritromisin  [diakses pada 9 April 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi