Terbit: 16 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Suhu udara di Indonesia yang cenderung panas membuat kita banyak berkeringat. Meskipun bisa membuat kita merasa gerah dan tidak nyaman, banyak orang yang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang positif. Banyak berkeringat disebut-sebut bisa membuat berat badan turun. Apakah kabar ini memang benar?

Banyak Berkeringat Bisa Bikin Kurus?

Benarkah Banyak Berkeringat Bisa Bikin Kurus?

Anggapan bahwa banyak berkeringat bisa membuat badan kurus berasal dari terapi sauna yang bisa membuat kita banyak berkeringat dan dianggap efektif menurunkan berat badan. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut hal ini tidak akan langsung bisa terjadi.

Meghan Nagel, pakar kebugaran dari Virtual Health Partners menyebut berkeringat tidak bisa dijadikan acuan dari aktivitas fisik kita. Baginya, berkeringat lebih berfungsi sebagai proses pendinginan alami tubuh saja. Setiap orang juga memiliki kemampuan berkeringat yang berbeda-beda. Ada yang baru berjalan sebentar sudah banyak berkeringat, namun ada juga yang tak kunjung berkeringat meski sudah banyak bergerak.

Sauna dan yoga yang bisa membuat kita banyak berkeringat memang bisa membantu menurunkan berat badan, namun, hal ini harus dilakukan dengan terukur dan teratur. Dengan melakukan olahraga saat suhu udara cenderung hangat, proses pembakaran kalori akan berlangsung dengan lebih baik sehingga bisa berimbas berupa berat badan yang turun, namun hal ini juga bisa memicu dehidrasi.

Jika kita hanya berkeringat akibat suhu udara yang panas, bukannya melakukan aktivitas fisik, bisa jadi berat badan yang turun sebenarnya hanyalah penurunan kadar air di dalam tubuh, bukannya pembakaran kalori atau lemak di dalam tubuh. Jika kita sudah minum air untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh, maka berat badan yang sebelumnya tidak benar-benar turun dengan signifikan juga akan kembali lagi

“Ada baiknya kita tidak fokus pada keringat, melainkan aktivitas fisik. Cobalah untuk melakukan olahraga dengan lebih rutin jika memang ingin menurunkan berat badan seperti olahraga kardio, angkat beban, atau olahraga di luar ruangan,” saran Nagel.

Beberapa Cara yang Bisa Dilakukan untuk Menurunkan Berat Badan

Tak hanya dengan rutin berolahraga, pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara lain yang bisa kita lakukan demi menurunkan berat badan.

Berikut adalah cara-cara tersebut.

  1. Makan dengan Pelan

Cara makan kita ternyata bisa mempengaruhi keberhasilan penurunan berat badan, lho. Jika kita mulai mengunyah makanan dengan lebih pelan, maka kita akan memberikan kesempatan pada perut untuk mengeluarkan sinyal kenyang meski porsi makanan kita tidak banyak. Hal ini tentu akan membantu menjaga asupan kalori agar tidak berlebihan dan akhirnya membuat berat badan turun.

  1. Memakai Piring yang Lebih Kecil

Cobalah untuk mengganti ukuran piring menjadi lebih kecil. Meski terlihat sepele, dalam realitanya hal ini bisa membantu kita mengambil porsi makanan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan saat memakai piring lebih besar. Hal ini tentu akan membantu kita menurunkan berat badan.

  1. Memperbanyak Asupan Protein

Kita bisa rutin mengonsumsi makanan berprotein seperti telur saat sarapan, daging ikan, daging ayam, atau minum susu demi memenuhi asupan protein yang bisa membantu mengenyangkan perut sehingga kita pun tidak akan mudah tertarik ngemil camilan yang tidak sehat.

  1. Memperbanyak ASupan Serat

Sudah menjadi rahasia umum jika asupan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan bisa membantu keberhasilan program penurunan berat badan. Tak hanya membuat rasa kenyang terjaga, hal ini juga bisa membantu memperlancar pencernaan.

  1. Memperbanyak Air Putih

Minum air putih sebelum makan bisa membuat perut lebih kenyang dan menjaga asupan makanan kita. Selain itu, minum air juga bisa mencegah dehidrasi, salah satu penyebab utama dari munculnya rasa lapar.

 

Sumber:

  1. Flinn, Allie. 2019. Does More Sweat Mean More Weight Loss? The Experts Weigh In. popsugar.com/fitness/Does-Sweating-Help-You-Lose-Weight-45009339 (Diakses pada 16 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi