Terbit: 11 November 2020 | Diperbarui: 16 November 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Daun ketumbar atau cilantro adalah salah satu tanaman rempah sebagai bahan masakan. Tidak hanya menyedapkan masakan, daun ini juga memiliki beragam manfaat untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui. Yuk ketahui informasi selengkapnya!

15 Manfaat Daun Ketumbar untuk Kesehatan dan Efek Samping

Kandungan Nutrisi Daun Ketumbar

Menggunakan secangkir daun cilantro sekitar 16 gram (g) ke dalam masakan akan mendapatkan kandungan berikut:

  • 3,68 kalori
  • 0,083 g lemak
  • 0,341 g protein
  • 0,587 g karbohidrat

Daun ini juga mengandung provitamin A , vitamin C, dan K, serta sejumlah zat lainnya, termasuk:

  • Folat
  • Kalium
  • Kolin
  • Mangan
  • Beta-karoten
  • Beta-cryptoxanthin
  • Lutein
  • Zeaxanthin

Manfaat Daun Ketumbar untuk Kesehatan

Berkat beragam kandungan nutrisinya, daun cilantro menawarkan manfaat yang sangat bagus untuk pengobatan dan menjaga kesehatan. Manfaatnya bisa Anda dapatkan dengan menambahkan daun ini ke dalam makanan tertentu secara rutin.

Berikut ini berbagai manfaat daun ketumbar yang bisa Anda dapatkan:

1. Mengurangi Peradangan

Sifat antiinflamasi dalam daun cilantro bisa membantu pasien arthritis untuk mengurangi pembengkakan sendi. Daun ini juga bisa membantu mengatasi gejal rheumatoid arthritis.

Daun daun ini dapat Anda konsumsi dengan meminum air rebusannya. Selain cara tersebut, Anda juga bisa mengeringkannya, menumbuknya hingga halus, taburkan ke dalam masakan.

2. Mencegah Gangguan Mata

Daun ketumbar mengandung banyak vitamin A, vitamin C, vitamin E dan jenis antioksidan karotenoid, yang bisa meningkatkan penglihatan. Beberapa nutrisi ini juga efektif dalam mengatasi konjungtivitis dan gangguan penglihatan degeneratif terkait usia dan makula.

Nutrisi lainnya dalam daun ini adalah beta karoten, pigmen alami yang terdapat pada berbagai makanan nabati, yang dapat membantu tubuh untuk membuat vitamin A. Beta karoten telah terbukti melindungi tubuh dari degenerasi makula terkait usia dan kehilangan penglihatan.

3. Mencegah Alzheimer

Berkat kandungan vitamin K yang tinggi dalam daun cilantro, membuatnya bermanfaat untuk mengurangi kerusakan saraf yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Salah satu fungsi utama vitamin K adalah mengatur kalsium pada tulang dan otak. Jika kekurangan vitamin ini, risiko Alzheimer meningkat.

4. Mengatasi Masalah Menstruasi

Manfaat daun ketumbar sebagai pengobatan rumahan untuk mengatasi masalah menstruasi yang tidak teratur, membantu mengatur fungsi kelenjar endokrin, serta hormon yang terlibat dalam menstruasi. Oleh karena itu, ramuan dari bumbu dapur ini bernama emmenagogue alias merangsang menstruasi.

Daun ini juga membantu meredakan kram dan kembung yang mungkin wanita alami selama datang bulan.

5. Mengatasi Masalah Pencernaan

Berkat kandungan minyak esensial yang tinggi, daun cilantro membantu memproduksi enzim dan cairan pencernaan lebih banyak. Dengan demikian bisa merangsang pencernaan dan peristaltik (gerakan kontraksi dan relaksasi otot dalam saluran pencernaan untuk mendorong makanan).

Penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan pencernaan berkurang jika menambahkan daun dan bijinya ke dalam makanan secara rutin. Untuk anak kecil yang memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena sakit perut, campurkan daun atau bijinya ke dalam makanan anak yang dapat dengan cepat mengatasi masalah pencernaan.

6. Mencegah Anemia

Mengonsumsi daun ketumbar secara rutin, maka sel-sel darah merah yang ada dalam tubuh akan dimurnikan kembali dan memproduksi secara aktif sehingga dapat mencegah anemia. Daun ini berkhasiat karena mengandung zat besi dalam jumlah tinggi, yang penting untuk mengatasi anemia.

7. Membuang Racun (Detoksifikasi)

Daun cilantro sangat membantu dalam mendetoksifikasi atau membuang racun dalam tubuh dari logam berat. Penelitian menunjukkan bahwa daun ini mempercepat pembuangan endapan merkuri.

Ketika memasukkan ketumbar ke dalam prosedur pengobatan, secara efektif logam beracun keluar dari tubuh. Ini pada akhirnya mampu mengendalikan infeksi akibat penumpukan racun.

Baca Juga: 10 Manfaat Ketumbar dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan

8. Meredakan Masalah pada Kulit

Karena sifat disinfektan, detoksifikasi, antiseptik, antijamur, dan antioksidan, manfaat daun ketumbar sangat ideal untuk mengatasi masalah pada kulit seperti eksim, kekeringan, dan infeksi jamur.

Minyak esensial dari daun ini juga telah paten karena memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba oleh dokter di University Medical Center, Jerman.

9. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Menurut penelitian dalam Journal of Ethnopharmacology bahwa cilantro secara positif membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Daun cilantro dapat meningkatkan interaksi ion kalsium dan asetilkolin, neurotransmitter pada sistem saraf perifer dan pusat, melemaskan ketegangan pembuluh darah, sehingga mengurangi kemungkinan beberapa kondisi kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

10. Meningkatkan Kesehatan Tulang

Manfaat daun ketumbar dapat membantu menjaga kesehatan tulang karena kandungan kalsiumnya yang tinggi. Kalsium dan mineral penting lainnya dalam daun ini dapat membantu pertumbuhan kembali tulang dan daya tahan, serta mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang).

Menambahkan sedikit tanaman rempah ini ke dalam makanan dapat membantu menjaga tulang tetap sehat dan kuat selama bertahun-tahun yang akan datang.

11. Mencegah Salmonella

Salmonella adalah salah satu bakteri penyebab paling berbahaya dari penyakit bawaan makanan, untuk itu terapkan cara medis atau alami apa pun untuk mencegah bakteri ini.

Sebagai pengobatan alternatif, daun ketumbar memiliki kadar dodecenal yang luar biasa tinggi, senyawa alami yang dua kali lebih kuat antibiotik sebagai pengobatan utama untuk penyakit akibat salmonella. Khasiatnya sudah sudah melalui verifikasi oleh sebuah penelitian dari University of California, Berkeley.

Baca Juga: 8 Manfaat Air Rebusan Biji Ketumbar untuk Kesehatan

12. Meredakan Diare

Minyak esensial yang terdapat dalam daun cilantro mengandung beberapa zat, seperti borneol dan linalool, yang membantu pencernaan, mengikat usus, dan berfungsinya hati.

Sebuah penelitian dalam Ethnobotanical Leaflets mengatakan bahwa daun cilantro juga membantu dalam meredakan diare akibat mikroba dan jamur, ini berkat beberapa zat seperti cineole, borneol, limonene, alpha-pinene, dan beta-phellandrene yang semuanya memiliki efek antibakteri.

13. Mengontrol Diabetes

Sebuah penelitian dalam jurnal Food Chemistry, menyebutkan bahwa karena efek stimulasi daun ketumbar pada kelenjar endokrin, sekresi insulin meningkat dari pankreas yang kemudian meningkatkan kadar insulin dalam darah.

Hal tersebut mengatur asimilasi dan penyerapan gula yang tepat dan hasil penurunan kadar gula darah. Ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes dan kondisi terkait lainnya.

14. Mencegah Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit paling mematikan. Dengan demikian, lakukah pencegahan pencegahan terhadap penyakit ini. Salah satu cara alami untuk melakukannya adalah dengan menambahkan daun cilantro segar ke dalam makanan secara rutin.

Daun ini membantu melawan penyakit jantung, karena telah terbukti menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida secara keseluruhan, yang keduanya dapat menyebabkan masalah pada jantung.

15. Antikanker

Meskipun data tentang efek daun cilantro pada perkembangan kanker terbatas. Namun, sebuah penelitian pada tahun 2019 meneliti efek ekstrak daun cilantro pada sel kanker prostat individu. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa ramuan tersebut mengurangi ekspresi gen tertentu dalam sel kanker.

Oleh karenanya, sel kanker prostat menjadi kurang invasif atau sel kanker tidak akan menyebar dengan cepat.

Sedangkan dalam penelitian lainnya, ekstrak batang, akar, dan daun cilantro menunjukkan efek antikanker terhadap sel kanker payudara manusia dan menghambat kerusakan sel akibat stres oksidatif.

Baca Juga: 8 Khasiat Ketumbar, Bisa Cegah Hipertensi dan Diabetes!

Efek Samping Daun Ketumbar

Menggunakan daun ini sebagai bumbu makanan pada dasarnya aman. Namun, ada kemungkinan menimbulkan efek samping.

Berikut ini beberapa efek samping dari daun cilantro:

  • Alergi. Cilantro dapat menimbulkan reaksi alergi untuk sebagian orang. Gejalanya mungkin ringan (ruam kulit, kemerahan, atau bengkak) atau bisa parah, seperti anafilaksis.
  • Masalah kehamilan dan menyusui. Wanita hamil atau menyusui yang memiliki tekanan darah rendah, diabetes, atau dalam waktu dua minggu sebelum operasi sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan daun cilantro.
  • Menghambat pengobatan. Cilantro dapat mengganggu pengobatan tertentu termasuk obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, obat untuk meningkatkan fotosensitivitas, atau obat penenang. Maka dari itu, konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan daun cilantro jika menggunakan salah satu obat ini.

 

  1. Alisi, Ludovico et al. 2019. The Relationships Between Vitamin K and Cognition: A Review of Current Evidence. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6436180/. (Diakses pas 11 November 2020)
  2. Anonim. 2019. Coriander Leaves: 5 Excellent Health Benefits Of Adding These Aromatic Leaves To Your Daily Diet. https://www.netmeds.com/health-library/post/coriander-leaves-5-excellent-health-benefits-of-adding-these-aromatic-leaves-to-your-daily-diet. (Diakses pas 11 November 2020)
  3. Freeman, Chris. Tanpa Tahun. Coriander Leaves Benefits And Side Effects You Should Know About. https://www.healingplantfoods.com/coriander-leaves-benefits-and-side-effects/. (Diakses pas 11 November 2020)
  4. Nagdeve, Meenakshi. 2020. 11 Surprising Health Benefits Of Coriander. https://www.organicfacts.net/health-benefits/herbs-and-spices/health-benefits-of-coriander.html. (Diakses pas 11 November 2020)
  5. Panoff, Lauren. 2019. 8 Surprising Health Benefits of Coriander. https://www.healthline.com/nutrition/coriander-benefits. (Diakses pas 11 November 2020)
  6. Ware, Megan. 2019. Why is cilantro (coriander) good for you?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/277627#benefits. (Diakses pas 11 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi