Terbit: 16 May 2017 | Diperbarui: 21 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu obat yang cukup laris digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia adalah aspirin. Obat ini sangat ampuh untuk mengatasi rasa nyeri pada tubuh. Tak hanya itu, aspirin disebut-sebut memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh, yakni bisa menurunkan resiko beberapa penyakit berbahaya layaknya stroke, serangan jantung, hingga kanker. Apakah hal ini benar adanya?

Benarkah Resiko Terkena Stroke Bisa Diturunkan Dengan Minum Aspirin?

Beberapa jenis penelitian menyebutkan bahwa konsumsi aspirin memang mampu memberikan manfaat tersebut. Namun, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Jared Bunch yang berasal dari Intermountain Medical Center Heart Institute yang berada di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, menunjukkan fakta yang berbeda. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa konsumsi aspirin dalam jangka panjang tidak akan memberikan pengaruh berupa menurunnya resiko terkena stroke pada mereka yang mengalami masalah pada irama jantung, baik itu yang memiliki irama jantung terlalu cepat, terlalu lambat, hingga yang tidak teratur.

Yang cukup mengejutkan adalah, bagi penderita masalah irama jantung ini, konsumsi aspirin dalam jangka panjang justru bisa meningkatkan resiko pendarahan gastrointestinal atau pendarahan pada saluran pencernaan.

Fakta ini sendiri didapatkan setelah Bunch dan timnya melakukan penelitian pada 4.124 penderita masalah atrial fibrillation yang mengkonsumsi aspirin dalam jangka panjang. Setelah tiga tahun melakukan penelitian ini, diketahui bahwa para pasien ini justru meningkatkan resiko pendarahan gastrointestinal dan pendarahan genitourinary atau pendarahan pada sistem kandung kemih. Sayangnya, resiko terkena stroke sama sekali tidak menurun seperti yang diharapkan.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita tidak bergantung pada aspirin untuk menurunkan resiko stroke. Lebih baik kita mulai mengubah gaya hidup sehat, khususnya dalam mengkonsumsi makanan yang lebih sehat, rutin berolahraga, dan mendapatkan waktu tidur yang jauh lebih berkualitas demi menurunkan resiko terkena penyakit ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi