Terbit: 9 July 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kabar bahagia datang dari aktor film kenaman Ario Bayu, pria yang kini berusia 32 tahun ini dikabarkan menikah dengan wanita asal Perancis bernama Valentina Payen. Kabar pernikahan aktor yang pernah bermain di berbagai film seperti Soekarno ini langsung menyebar luas di media sosial setelah foto-foto pernikahannya diunggah oleh akun Instagram manajernya, @bucielee. Acara pernikahan ini sendiri dikabarkan dilangsungkan di Corme-Royal, sebuah kota kecil nan indah di Perancis.

Benarkah Menikah Dengan Bule Seperti Ario Bayu Memang Bisa Memperbaiki Keturunan?

Photo Credit: Instagram/ bucielee

Sebagian orang di tanah air ternyata mendambakan pernikahan dengan orang asing, khususnya bule. Banyak yang bahkan berkelakar jika mereka ingin menikah dengan bule karena ingin memperbaiki keturunan. Memang, bagi aktor tampan seperti Ario Bayu, menikah dengan bule tentu tidak dilakukan dengan tujuan memperbaiki keturunan. Namun, jika orang-orang biasa seperti kita bisa menikah dengan orang dari ras berbeda, apakah memang benar-benar bisa memperbaiki keturunan?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa pernikahan antar ras memang cukup banyak dilakukan oleh mereka yang masih berusia muda, apalagi dengan fakta kini semakin banyak orang yang belajar di luar negeri atau mencari pekerjaan di negara yang dianggap bisa memberikan penghasilan yang lebih baik. Berdasarkan sebuah data, sekitar sepertiga orang Asia dengan usia 15 hingga 24 tahun kini cenderung menikah dengan pasangan dari ras lainnya. Yang menjadi masalah adalah, pernikahan beda ras ini ternyata cenderung membuat mereka lebih sulit mendapatkan keturunan jika dibandingkan dengan menikah dengan pasangan dari satu ras.

Penyebab dari menurunnya tingkat kesuburan pada pasangan yang berbeda ras disebabkan oleh perbedaan rhesus. Rhesus snediri adalah penggolongan pada keberadaan substansi antigen-D dalam darah. Jika seseorang memiliki Rhesus positif, maka di dalam darahnya memilliki antigen-D. Sebaliknya, Rhesus negatif berarti di dalam darah tidak ada antigen-D tersebut.

Biasanya, masyarakat Asia memiliki rhesus positif dan masyarakat Eropa memiliki rhesus negatif. Jika pria dengan rhesus positif menikah dengan wanita dengan rhesus negatif dan kemudian mendapatkan bayi dengan rhesus negatif, maka hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Jika bayi di dalam kandungan memiliki rhesus positif, dikhawatirkan kesehatannya terganggu atau bahkan bisa mengalami kematian. Sebaliknya jika pria dengan rhesus negatif menikah dengan wanita dengan rhesus positif, biasanya tidak akan mengalami masalah kehamilan apapun.

Untuk masalah apakah menikah dengan orang dari ras lain bisa memperbaiki keturunan atau tidak, hal ini dipengaruhi oleh gen yang dominan dari kedua orang tuanya. Memang, hal ini bisa mempengaruhi bentuk wajah, warna kulit, warna rambut, tinggi badan, bentuk hidung, dan lain sebagainya. Namun, ada baiknya orang tua juga memberikan stimulasi dan menerapkan gaya hidup yang baik bagi buah hatinya agar anaknya benar-benar bisa tumbuh menjadi anak yang memiliki fisik, mental, dan kesehatan yang baik. Jika tidak mendapatkan stimulasi atau gaya hidup yang sehat, tetap saja anak tersebut nantinya tidak benar-benar mengalami perbaikan keturunan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi