DokterSehat.Com– Meskipun dikenal sebagai salah satu pemicu masalah kesehatan, kolesterol sebenarnya dibagi menjadi dua jenis, yakni kolesterol jahat dan kolesterol baik. Kolesterol jahatlah yang disebut-sebut bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya. Namun, sebuah pertanyaan pun muncul, sebenarnya apakah kolesterol baik memang benar-benar baik bagi kesehatan kita?
Dilansir dari Zee News India, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan hasilnya dalam European Heart Journal menunjukkan bahwa meskipun namanya adalah kolesterol baik, kolesterol ini ternyata juga bisa memicu beberapa masalah kesehatan seperti gastroenteritis atau pneumonia, apalagi jika jumlahnya di dalam tubuh terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Profesor Borge Nordestgaard dari University of Copenhagen, Denmark, berkata bahwa jika kita memiliki kadar kolesterol baik (HDL) yang sangat rendah, maka risiko untuk terkena penyakit-penyakit tersebut meningkat hingga 75 persen. Sebaliknya, jika kadar kolesterol baik ini berlebihan, maka risiko untuk terkena penyakit tersebut juga lebih tinggi 43 persen.
Dalam penelitian yang mengambil data dari 100 ribu orang ini, disebutkan bahwa kolesterol baik ternyata mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Menurut peneliti lainnya, Christian Medom Madsen, penelitian ini adalah yang pertama kali dilakukan untuk mengetahui dampak dari kondisi kolesterol baik dalam tubuh dengan risiko terkena penyakit tertentu.
Hanya saja, para peneliti ternyata belum mengetahui bagaimana cara kondisi kolesterol baik dalam tubuh bisa mempengaruhi risiko terkena penyakit berbahaya. Nordestgaard dan rekan-rekannya pun akan melakukan penelitian lebih mendalam untuk mengetahui bagaimana peran kolesterol baik dalam tubuh sehingga kita pun bisa mencegah datangnya berbagai penyakit berbahaya dengan lebih baik.
Jika memang faktanya seperti ini, ada baiknya memang kita tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol ya.