DokterSehat.Com– Jongkok atau nongkrong adalah sesuatu hal yang wajar dilakukan oleh orang Indonesia, khususnya kaum laki-laki. Biasanya, kaum pria melakukannya saat ngobrol bersama dengan kawan-kawan atau tetangga di pinggir jalan atau di atas permukaan tanah yang kotor. Meskipun asyik untuk dilakukan sembari mengobrol panjang lebar, jongkok bisa dalam waktu yang lama bisa membuat badan menjadi pegal-pegal.
Yang menarik adalah, dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa hanya orang Asia yang benar-benar bisa jongkok. Sementara itu, orang-orang dari benua lainnya tidak selalu mampu melakukan gerakan ini, apalagi dalam waktu yang cukup lama. Sebagai informasi, 100 persen orang Asia mampu berjongkok, sementara itu, hanya 13,5 persen orang Amerika dan Eropa yang bisa melakukan gerakan tersebut. Bahkan, kebanyakan orang Eropa dan Asia yang mampu melakukannya memiliki darah ras Asia atau pernah melakukan yoga.
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kebiasaan jongkok ini dipengaruhi oleh budaya dan perbedaan fisik yang dimiliki orang Asia. Catatan sejarah menyebutkan bahwa gerakan jongkok berawal dari India dan kemudian diadopsi oleh warga Tiongkok. Posisi ini dianggap sangat ideal untuk buang air atau bahkan makan. Postur tubuh orang Asia yang cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan orang dari ras lain juga membuat kita lebih mudah melakukan gerakan ini.
Sebagai contoh, saat jongkok, kita bisa memastikan telapak kaki menyentuh tanah dengan pas dan bagian paha belakang juga akan menyentuh betis dan memastikan tubuh tetap berada dalam kondisi seimbang. Orang non-Asia cenderung berjongkok dengan tumit yang tidak menyentuh tanah dan membuat tekanan pada paha, tulang punggung, dan pergelangan kaki menjadi lebih besar sehingga sulit untuk mendapatkan keseimbangan dengan posisi ini.