Terbit: 13 February 2018 | Diperbarui: 7 September 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Ada kabar buruk bagi mereka yang bekerja di kantor. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa duduk selama delapan jam per hari bisa sama berbahayanya dengan obesitas dan bahkan merokok.

Benarkah Duduk Sepanjang Hari Sama Bahayanya dengan Merokok?

Tapi ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi kerusakannya, yakni dengan olahraga atau hanya bergerak selama satu jam per hari.

Penelitian baru ini muncul setelah para ilmuwan menganalisis data dari lebih dari satu juta orang, melibatkan banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai topik ini.

Seperti melansir Natural Society, ditemukan bahwa duduk seharian dapat berkontribusi terhadap kanker, penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kematian dini.

Ditemukan bahwa dibutuhkan 60-75 menit per hari latihan dengan intensitas sedang untuk menghambat kerusakan sehari-hari di sela terlalu lama duduk. Melakukan hal itu benar-benar secara dramatis mengurangi risiko kematian dini dan berbagai faktor risiko lainnya.

“Kita tidak bisa cukup menekankan pentingnya berolahraga, apakah sedang keluar jalan-jalan saat makan siang, berjalan-jalan di pagi hari atau bersepeda ke tempat kerja,” Ulf Ekelund, penulis dari Norwegian School of Sports Sciences.

Lars Bo Andersen, dalam jurnal Lancet, setuju dengan penilaian tersebut. Dia mengatakan masalah lain juga berpengaruh pada kesehatan, tidak hanya duduk selama delapan jam sehari sendiri.

“Banyak orang tidak hanya menonton televisi, mereka juga makan makanan ringan berlemak.” katanya.

Studi ini mungkin juga cukup untuk menyarankan bahwa rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, tentang 30 menit latihan sehari mungkin tidak cukup untuk melawan kerusakan yang tidak berpindah-pindah ke tubuh seseorang.

“Pesan kami positif: mungkin mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko ini jika kita cukup aktif, bahkan tanpa harus berolahraga atau pergi ke gym,” Ekelund menambahkan.

Meskipun hanya 25 persen orang dalam penelitian ini benar-benar berolahraga 60 menit atau lebih per hari, Ekelund mengatakan bahwa Anda dapat menyesuaikan diri dengan berolahraga bersepeda atau berjalan kaki untuk bekerja atau berjalan-jalan selama hari kerja Anda.

Sementara seorang Dr. Suzanne Steinbaum, ahli jantung pencegah di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, menyetujui penelitian tersebut.

“Saya menyukai penelitian ini karena itu benar-benar menunjukkan bahwa kita bisa melakukan sesuatu. Ada banyak orang yang terlibat. Ini menunjukkan bagaimana latihan yang relevan ada dalam kehidupan kita” pungkas Steinbaum.

“Ini bukan lagi kegiatan santai, dan ini bukan sekadar perawatan untuk berolahraga, ini bukan pilihan untuk tidak berolahraga. Itu adalah sesuatu yang harus kita masukkan ke dalam kehidupan kita,” sambungnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi