Terbit: 22 January 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Seorang pengguna ganja lebih cenderung mengalami emosi negatif, terutama perasaan terasing dari orang lain, menurut penelitian baru-baru ini.

Begini Ciri-Ciri Perilaku Pecandu Ganja

Photo Credit: flickr.com/ Pablo

Orang yang menggunakan ganja secara signifikan lebih mungkin merasa bahwa orang lain ingin menyakitinya atau merasa akan menipunya, demikian sebuah penelitian yang berbasis di Amerika Serikat.

Pengguna ganja pada usia remaja sangat terpengaruh karena otak mereka masih berkembang. Sebanyak 44 persen dari remaja Amerika Serikat, yang berusia 12 tahun atau lebih telah menggunakan ganja dalam kehidupan mereka.

Para peneliti, dari National Institute on Alcoholism and Alcohol Abuse di Bethesda, Maryland, menganalisis 60 orang, setengahnya adalah orang dengan ketergantungan ganja.

Peserta studi menyelesaikan kuesioner yang menanyakan tentang perasaan stres, agresi, reaktivitas dan keterasingan mereka. Pemindaian otak juga diambil dari semua peserta.

Hubungan antara ganja dan kesehatan mental
Data pemindaian otak memberi kaitan antara perubahan sistem otak yang terlibat dalam penghargaan, psikopatologi dan penyalahgunaan ganja kronis.

Peneliti menyarankan sebuah mekanisme, di mana penggunaan obat ganja ini dapat menyebabkan depresi dan bentuk penyakit mental lainnya yang lebih parah.

Menurut penulis studi Dr Peter Manza, seperti melansir dailymail.co.uk, pengukuran aktivitas otak relatif mudah dan non-invasif. Oleh karena itu, prosedur yang digunakan dalam penyelidikan dapat dilakukan untuk memantau risiko kesehatan mental pengguna ganja.

Ini terjadi setelah para periset dari Warwick Medical School yang ditemukan pada Desember tahun lalu, tentang penggunaan ganja remaja dapat meningkatkan risiko seseorang menderita gangguan bipolar di kemudian hari.

Orang yang menggunakan ganja setidaknya dua sampai tiga kali seminggu pada usia 17 tahun, lebih mungkin mengalami hypomania (penderita akan merasa terlalu gembira, energik, dan produktif) pada usia awal 20-an, menurut penelitian pertama dari jenisnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi